29.GUMIHO : ANTAR TAHUN

3.1K 383 89
                                    

"Jika itu benar, bagaimana kalo anak itu mengadu pada Win—"



Melewati lorong-lorong di setiap balkon rumah Bright, Win terus mendongakkan kepalanya, menatap Bright yang terlihat lebih tinggi darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melewati lorong-lorong di setiap balkon rumah Bright, Win terus mendongakkan kepalanya, menatap Bright yang terlihat lebih tinggi darinya.

"Boleh gak, pelan-pelan aja jalannya?" Lirih Win.

"Masih sakit?" Bright melambatkan laju langkah kakinya menuruti perintah Win.

"Gak."

Bright terkekeh. "Kalo masih sakit bilang aja. Nanti diobati lagi."

Win membisu, memutar bola matanya sebal. Entah kenapa mood Win lagi gak enak, apa-apa langsung marah.

Melihat Win yang mengabaikan dirinya, Bright melepas pegangan tangan Win dan beralih ke pinggang Win, memegang erat pinggang Win itu.

Win bingung, ia menatap intens Bright.

"Gak mau cepet-cepet kan?" Ucapnya, ketika sadar bahwa Win masih kebingungan.

Win membisu. Ia kembali fokus kedepan dan membiarkan Bright memegang pinggangnya.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba didalam ruang makan. Seketika Kavin yang melihat kehadiran Win, ia langsung berlari kearah Win lalu memeluk Win erat, begitu juga sebaliknya.

"PAPA!!" Teriaknya, yang kini berada digendongnya Win.

"Iya, sayang. Maaf nunggu lama. Kavin udah makan." Lirih Win, sambil mengelus-elus rambut Kavin.

"Udah kok. Papa, Kavin pengen jalan-jalan keluar."

Win terdiam, ia menatap Bright yang sedari tadi masih disampingnya. Win tak yakin bisa membawa Kavin jalan-jalan keluar, terlebih lagi, Win sama sekali belum melihat suana luar rumah Bright ini. Win tak tahu persis, kini ia sedang dimana.

Win kembali terfokus lagi pada Kavin. "Egh.. Kavin mau jalan-jalan."

"Mau benget!" Kini Kavin mengalungkan kedua tangannya dileher Win.

"Kapan-kapan aja ya?"

"Gak mau! Maunya sekarang!"

"Tapi pa—"

"Iya sekarang. Kavin mau jalan-jalan kan?" Saut Bright.

Kavin tak merespon, ia masih memanja diatas pelukan Win.

Win menoleh kearah Bright. "Aku boleh keluar?"

Bright mengangguk pelan, dengan ekspresi senyumannya.

Win menurunkan Kavin dari gendongannya lalu memegang tangan Kavin. Ia masih menatap Bright, tak percaya bahwa Bright mengizinkannya keluar.

Bright yang paham apa yang ada didalam pikiran Win, ia berjalan satu langkah mendekati Win lalu mengusap pelan rambut Win.
"Gapapa keluar. Tapi jangan terlalu lama dan jangan berniat untuk kabur dari sini. Aku percaya kamu."

VAMPIRE AND GUMIHO | SEASON 1  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang