VAMPIRE AND GUMIHO | SEASON 1 [ END ]

28.VAMPIRE : CIUMAN

"Mau minum sendiri atau diminumin lagi?"

•
•
•

Didalam ruangan yang berisi dirinya dan juga Dew dan selang yang menancap dilengan Bright. Darah terus-menerus keluar dari dalam kulit lengan Bright, disalurkan lewat selang dan ditaruh disebuah gelas besar.

Sudah dua kali gelas itu penuh dengan darah milik Bright kini gelas ketiga dan Bright masih berbaring diatas kasur.

"Ini untuk Win lagi?" Tanya Dew, yang sedari tadi duduk diatas sofa menatap intens setiap darah Bright yang keluar dari dalam kulitnya. Dew ngilu melihatnya.

"Menurutmu?" Jawab Bright sinis. "Siapa lagi kalo bukan buat Win."

"Yaudah, santai aja kali. Lagian lu sih, udah tahu Win bakal kekurangan darah tiap lu nyentuh dia eh malah lu memperkosanya lagi. Emang stres, gila, gak waras lu." Cacian Dew.

Bright hanya menatap tajam Dew lalu kembali terfokus dengan selang yang menancap di kulitnya dan tanpa ada rasa hati-hati, Bright langsung menjabut selang itu dari lengannya , sampai darah yang tersisa berceceran diatas kasur.

Dew yang melihat aksi Bright, ia hanya menggelengkan kepala. "Emang cari mati."

Bright acuh, ia mengambil gelas yang sudah berisi darah miliknya diatas nampan. Lalu Bright ikut terduduk diatas sofa didepan Dew.

"Gimana kabar Mr. Lee? Udah bisa buat janji sama dia?" Tanya Bright, sambil meminum wine seperti biasanya.

"Sombong dia, belum dapet gue. Pengawal rumahnya terlalu banyak."

"Gue punya tugas baru buat lu—"

"Apa?" Saut Dew dengan senang hati.

Bright memperlihatkan sebuah foto di dalam handphonenya. "Cari tahu tentang data pribadinya, keluarganya dan juga—"

"Tungga." Saut Dew ketika melihat foto Boran dalam handphone Bright. "Bukannya dia orang yang selalu pengen nangkap lo?"

Bright terdiam, masih belum paham dengan apa yang dikatakan oleh Dew.

"Lo lupa? Lo ngebunuh keluarganya."

"Gue?"

" Makanya jangan asal bunuh orang." Ketus Dew.

Bright acuh.

"Namanya Boran tapi kalo nama lengkapnya lupa gue. Dia waktu itu dapet tugas buat nangkep lo sekitar 3-4  tahun lau. Waktu itu lo kan ada dibar , terus pulangnya lo mabuk dan ga sengaja ke tilang polisi dan polisi itu Boran. Dia ngegeledah mobil lo dan nemuin narkoba didalem saku celana lo. Masih belum inget?"

Bright menggelengkan kepalanya pelan sambil mengerutkan keningnya.

"Lo sih, ngapain pake narkoba segala sih cuman buat ngelampisan rasa rindu lo sama Wi—"
Dew memberhentikan perkataannya ketika melihat Bright yang sedang menatap tajam dirinya.