Part 9

879 77 3
                                    

Ali dan Prilly asik menonton televisi, lebih tepatnya Ali sih yg lebih fokus. Sedangkan Prilly, dia sibuk main hp mengecek Instragram miliknya. Namun posisi keduanya masih sama, yaitu masih berpelukan.

"Ganti dong"pinta Prilly sambil meletakkan sembarangan hp nya. Sepertinya dia mulai bosen main hp

"Apanya yg diganti??Ali menatap Prilly bingung

"Siaran nya"jelasnya

"Nggak!! Ini lagi seru tau!"bantah Ali

"Ishh gantiiii"rengek Prilly

"Gak mau Prilly!! Aku lagi nonton berita nih"

"Bosennnn"

"Udah deh diem! Liat tuh berita!! sekarang tuh lagi marak nya pemerkosaan anak dibawah umur"

"Aku bosen berita nya itu mulu, emang yaa cowok tuh gak bisa nahan nafsu mereka. Anak kecil aja dipepet sama mereka"ujar Prilly yg mulai geram liatnya

"Nggak semua cowok yaa kek gitu"bantah Ali

"Alah prett, cowok mah emang mikirin nafsunya doang. Kalau nafsu nya udah tuntas tuh cowok bakalan pergi ninggalin tuh cewek"

"Aku beda dengan mantan kamu"ujar Ali datar sepertinya Ali sadar kemana arah pembicaraan Prilly saat ini.

"Lha, yg ngatain kamu sama dengan mantan aku siapa??"

"Truss apa coba maksudnya ngomong kek gitu?? Kamu bilang semua cowok sama aja, secara gak langsung kamu nyamain aku dengan mantan kamu"ujar Ali yg masih sama datar nya bahkan mata nya menatap Prilly dengan tajam.

Prilly yg ditatap seperti itu dengan Ali hanya meringis kecil.

"Ishh bukan gitu maksud aku, udah ahh ngapain juga bahas sih brengsek itu"ujar Prilly kesel

"Kok kamu yg kesel sih?? Seharusnya kan aku"

"Udah deh siniin remote nya!! Aku mau nonton"pinta Prilly ketus sambil merampas remote yg sedang di genggaman Ali. Moodnya seketika hancur saat Ali bawa-bawa mantan nya.

Prilly yg asik menonton kartun kesukaan nya sesekali dia tertawa melihat kekonyolan yg dilakukan Nobita dan Doraemon itu. Sedangkan Ali menatap dalam Prilly yg kelihatan sangat menikmati kartun yg dia tonton saat ini. Bahkan Ali ikutan terkekeh melihat Prilly yg tertawa lepas tanpa menghiraukan Ali di samping nya. Hingga suara deringan hp Ali menggangu aktifitas mereka berdua.

"Hp kamu bunyi itu"

"Iyaa tau"

"Yaudah angkat!! Kenapa di biarin sih?? Berisik tau!! Gak liat orang lagi nonton??"

"Yaa kamu nya lepas dulu dong pelukannya!! Aku mau ngambil hp nya"ujar Ali yg berusaha melepaskan pelukan mereka

"Gak mau!! Apa susahnya sih tinggal ambil doang di atas meja?? Masa tangan kamu nggak nyampe?"cerca Prilly yg masih mengeratkan pelukan mereka

Ali hanya menatap Prilly tajam. Dia risih dari tadi Prilly gak mau melepaskan nya. Padahal dia udah gerah banget di tempelin mulu.

"Ghina?"gumam Ali sambil menatap ponselnya

Prilly yg masih berada di dekapan Ali otomatis mendengar gumaman Ali barusan.

"Ngapain Ghina nelfon Ali? Apa jangan-jangan dia nyesel yaa udah nyerahin Ali ke gue?"batin Prilly

"Assalamualaikum Ghin"

"......."

"Aku lagi ada dirumah, ada apa Ghin"tanya Ali dengan nada yg mulai khawatir

"......."

"Yaudah oke, aku langsung kesana. Kamu tunggu aku disana yaa!! Aku otw sekarang"

Klikkk

Ali memutuskan sambungan telepon tersebut secara sepihak. Kelihatan dari raut wajah Ali ada kekhawatiran disana.

"Apa yg sebenarnya terjadi?? Kenapa Ali jadi panik gitu"batin Prilly

"Aku mau pergi dulu sebentar, kamu dirumah aja yaa"ujar Ali tergesa-gesa

"Kamu mau kemana"tanya Prilly, ada nada tak rela disana

"Nanti aku jelasin!! Aku buru-buru"Ali mulai melangkah kan kaki nya keluar. Namun langkah nya terhenti saat Prilly tiba-tiba memeluk nya dari belakang.

"Jangan pergi"pinta Prilly lirih

"Pril lepas!! Aku buru-buru"Ali berusaha melepaskan pelukan Prilly.

"Gakk mauu!! Jangan tinggalin aku Li!! Aku mohon"Isak Prilly, ntah lha kenapa dia tiba-tiba menangis. Prilly seolah-olah tak rela melihat Ali mengkhawatirkan wanita lain.

"Prilly pliss!! Jangan ke kanak-kanakan deh"sentak Ali sambil melepas paksa pelukan Prilly. Ali mulai geram dengan sikap Prilly, dia bener-bener mengkhawatirkan keadaan Ghina saat ini

"Aku takut sendirian dirumah, mama lagi pergi truss kamu juga mau ninggalin aku"air mata Prilly berlomba-lomba berjatuhan. Dia terkejut saat Ali menyentak paksa pelukan nya. Prilly menatap Ali dengan ketakutan, dia bener-bener takut Ali menemui Ghina. Dia takut Ali akan kembali lagi dengan Ghina.

"LHO BISA NGGAK SIH DEWASA DIKIT?? GHINA SEKARANG LAGI GAK BAIK-BAIK AJA!! INGATT YAA PRIL!! GUE NIKAHIN LOE TUH KARNA BAYI YG ADA DIKANDUNGAN LOE SAAT INI. JADI STOP NGATUR-NGATUR HIDUP GUE!! LAYAKNYA LOE SEORANG ISTRI SESUNGGUHNYA"bentak Ali

Jlebb

Bagaikan disambar petir di pagi hari hati Prilly. Kata-kata Ali sangat menyakitkan di hatinya. Dia benar-benar nggak nyangka Ali bakalan berucap seperti itu padanya. Laki-laki yg selalu bersikap lembut padanya, laki-laki yg selalu menjaga tutur katanya. Kini?? Laki-laki itu membentaknya. Laki-laki yg dia kagumi secara diam-diam kini menyayat hatinya secara bruntal.

Sakit?? Jelas, hati wanita mana yg tidak sakit jika di bentak oleh suaminya sendiri dan mengeluarkan kata-kata yg tidak pantas untuk di lontarkan. Hanya demi seorang wanita lain Ali tega membentaknya?

"Maa....maaf Li! Maaf gue udah mengatur hidup loe terlalu jauh. Maaf kalau sikap gue seolah-olah menjadi istri sesungguhan dimata gue. Gue juga gak tau kenapa gue bisa bersikap seperti ini sama loe? Makasih udah ngingetin gue alasan kenapa loe nikahin gue"ujar Prilly sesekali menghapus paksa air matanya.

"Ternyata loe gak sebaik yg gue kira. Ternyata loe sama aja kayak di.."

"STOP BANDING-BANDINGIN GUE DENGAN MANTAN BRENGSEK LOE ITU!! LOE SAMA DIA TUH SAMA AJA, SAMA-SAMA BRENGSEK DAN BENALU!!"bentak Ali memotong ucapan Prilly

Lagi??bentakan serta cacian lagi yg keluar dari mulut Ali.

"CUKUP ALII...HIKSSS CUKUP LOE KATA-KATAI GUE...HIKSS GUE TAU LOE NIKAHI GUE KARNA BAYI INI TAPI BUKAN BERARTI LOE BISA SEENAKNYA NGATA-NGATIN GUE...HIKSSS"bentak Prilly dia gak sanggup mendengar cacian yg keluar dari mulut suaminya itu

"Sekarang terserah loe!! Loe mau jumpai mantan tunangan loe silahkan!! Gue gak bakalan ngelarang loe. Apapun yg loe lakuin di luar sana gue gak perduli. Makasih buat bentakan loe hari ini, loe berhasil bikin hati gue hancur lagi"ujar Prilly sambil tertawa hambar dan berlalu dari hadapan Ali

Ali menatap nanar kepergian prilly. Dia benar-benar lost control saat mendengar Ghina menangis di seberang sana. Namun disini?? Dia malah menyakiti hati istrinya. Dia malah membuat Prilly menangis oleh perkataan nya.

Sumpah demi Tuhan dia tidak ada niat sedikit pun untuk membentak bahkan sampai mencaci istrinya sendiri. Dia benar-benar lost control saat ini.

"Maafkan aku Pril"gumam Ali sambil pergi menemui Ghina yg saat ini sedang menunggu kedatangannya.

Bersambung......

KESUCIAN CINTA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang