LIMA BELAS

3.8K 234 22
                                    

Happy Reading 📚

🔪🔪🔪

"Good nigt, habibaty."

"Good night too, habiby."

Setelah melakukan ritual sebelum tidurnya --membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-nas, dan Ayat kursi-- gus Ahsan perlahan menejamkan kedua matanya. Berbeda dengan Amanda, saat ini, dia sedang berbaring membelakangi suaminya dan pikirannya mulai overthinking.

"Mas, njenengan kok mau nikah sama sa...ya." Ucapannya berhenti tatkala ia berbalik badan dan menampakkan suaminya yang telah tertidur pulas.

Ahsan mengerjapkan mata dan menguceknya ketika dirinya merasa terpanggil. "Maaf dek, kamu ngomong apa tadi? Mas enggak jelas dengarnya tadi," ucapnya dengan mata yang memerah. "Sepertinya dia kelelahan," batin Amanda.

"Eh, enggak papa kok, Mas. Njenengan tidur lagi saja. Maaf sudah mengusik tidur njenengan."

"Oo, enggak papa kalau itu. Ayo tidur, sudah larut malam." Ahsan melingkarkan tangannya ke tubuh Amanda bagaikan memeluk guling. Mau tak mau, Amanda ikut memejamkan mata dan tidak berani bergerak karena takut membangunkan suaminya.

"Terima kasih Engkau telah memberikan hamba pangeran sebaik ini ya Allah," batin Amanda. Setelah membaca doa, akhirnya dia benar-benar tertidur.

💣💣💣

Amanda terbangun dari tidurnya tatkala dirinya mendengar alarm yang telah dipasangnya semalam. Waktu menunjukkan pukul 03.00 pagi. Ia sengaja menyetel alarm tersebut agar terbangun untuk menunaikan sholat tahajud.

"Assalamualaikum suamiku, bangun yuk. Kita sholat tahajud dulu," bisik Amanda di telinga suaminya. Dia juga menekan ujung kaki suaminya dengan pelan lalu menepuk-nepuknya.

"Hoamm." Ahsan membuka matanya karena terasa dibangunkan oleh seseorang.

"Mas, sholat tahajud dulu yuk," bisiknya lagi. Bedanya, saat ini Ahsan telah terbangun.

"Hmm, kamu wudhu duluan saja."

"Baiklah."

Sesuai perintah suaminya, Amanda mengambil wudhu terlebih dahulu. Setelah selesai berwudhu, dia kembali ke kamarnya dengan wajah yang lebih fresh. Namun, berbeda dengan suaminya yang malah tertidur kembali di shofa.

"ASTAGFIRULLAHAL'ADZIM, GUS, BANGUN!" teriak Amanda yang berhasil membuat si empunya nama terkesiap.

"Astaghfirullah, kenapa sih dek. Ini masih pagi loh," protes Ahsan.

"Ayo sholat tahajud bareng," rengek Amanda, "tadi nyuruh wudhu duluan, eh malah kamunya tidur lagi," lanjutnya.

"Iya sayang. Sudah bangun nih loh suamimu yang paling tampan ini. Eh tapi suaminu cuma satu kan. Berati suami tampanmu ini," katanya sambil menyeret kakinya masuk ke kamar mandi.

Sembari menunggu suaminya, Amanda telah siap dengan mukenah dan sajadahnya serta menyiapkan pakaian dan sajadah untuk Ahsan di shaf depannya. Kemudian, dia membuka Al-Quran kecilnya untuk memurojaah hafalanya.

Beberapa saat kemudian, Ahan muncul dengan wajah yang lebih segar. Pria itu segera memakai koko, sarung, dan peci yang telah disiapkan istrinya. "Udah yuk," katanya. Amanda segera berdiri, kemudian dua sejoli itu memulai sholat mereka.

❤❤❤

Amanda sedang membantu mbak ndalem di dapur ketika Ahsan datang menghampirinya.

"Hey," tegurnya.

"Hai! Kamu nggak siap-siap?" tanya Ahsan. Amanda tidak mengeluarkan suaranya, tetapi menjawabnya dengan raut muka penuh tanda tanya.

"Berangkat koas," lanjutnya yang mengerti maksud istrinya.

Dijodohin dengan GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang