SATU

6.3K 372 25
                                    

Happy reading 📚

❤❤❤

Lantunan ayat suci Al-Quran terdengar nyaring bersahut-sahutan di dalam mushola ini.

"Shodaqallahul'adzim."

"Baik teman teman, kita cukupkan tadarus kita kali ini. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh."

Semua santriwati menjawab salam dengan serentak dan meninggalkan mushola itu.

Amanda membereskan barang barangnya yang akan dibawa pulang ke asrama.

"Dorrr!" teriak seseorang mengagetkan Amanda.

"Astaghfirullah, Salma!" pekik Amanda sangking terkejutnya.

"Kebiasaan deh, kalau datang itu ucapkan salam." Perempuan bernama Salma itu hanya cengengesan ditegur oleh sahabatnya.

"Iya, iyaa. Aku ulangi deh. Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Ustadzah Amanda Sabrina Raynisha," ucap Salma dengan wajah yang diimut imutkan.

"Waalaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh. Udah deh ma, jangan sok imut gitu. Mual tau liatnya," gurau Amanda seraya mencubit pipi chubby sahabatnya.

Salma mengerucutkan bibirnya, "udah yuk pulang ke asrama aja kita, daripada berantem mulu. Lelah hayati," ucapnya dramatis.

Sesampainya di asrama, Amanda langsung merebahkan dirinya di kasur. Namun, hal itu tentunya tidak berlangsung lama. Sebab, Salma datang dengan tergopoh gopoh ke dalam kamarnya.

"Kenapa lagi sih, Ma? Santai saja lo jalannya itu, enggak usah lari sampai ngos ngosan gitu."

"Iyaa, maaf lagi deh." Salma membentuk huruf v di jarinya.

"Kenapa?" tanyanya lagi.

"Gus Ahsan," pekik Salma.

Amanda langsung membulatkan matanya dan membungkam mulut Salma sesegera mungkin.

Pasalnya, Amanda menjadi ustadzah pengasuh di kamarnya, tepatnya untuk anak anak MTs. Sehingga, dia tak bisa sembarangan membiarkan Salma bercerita dengan nada cemprengnya itu. Bisa-bisa anak kamarnya akan mendengar pembicaraan mereka dan berujung meledek Amanda.

"Mending kita ke kebun belakang saja," ajak Amanda.

"Nda, lo gak inget? Ini udah malem. Mending di koperasi bawah aja. Tapi pasti rame," ucapnya menggantung, "enggak papa deh, sekalian ghibah."

Amanda langsung memberi tatapan menyeramkan kepada Salma, "astaghfirullah ukhty," sahutnya.

"Bercanda, Amanda."

Amanda setuju dengan Salma yang mengajak ke koperasi, tetapi tidak menyetujui ajakan untuk ghibah tentunya.

"Assalamualaikum," ucap mereka berdua saat memasuki ruangan kecil berisikan banyak jajanan itu.

Benar kata Salma, koperasi ini sudah ramai. Baik di dalam maupun di terasnya. Ada yang memasak karena kelaparan, ada yang mengaji, dan ada juga yang sekedar mengobrol seperti yang dilakukan Amanda dan Salma.

"Kamu mau bilang apa tadi?" tanya Amanda yang ingat dengan ucapan Salma di kamar tadi.

"Oh iya sampai lupa kan aku. Itu, gus Ahsan, anak terakhir pak kiyai, besok mau pulang katanya," ucap Salma dengan hebohnya.

"Kamu serius?" sahut seseorang yang tiba tiba bergabung dengan obrolan mereka.

Ternyata sudah banyak orang yang mengerumuni mereka berdua. Topik tentang gus Ahsan selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan santriwati itu.

Dijodohin dengan GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang