1 + 1 = 3 [On Going]

Chapter 14 [empat kata satu kalimat]

Halo cumidun!

Kembali lagi bersama saya, autmeit!

Btw bentar lagi aing mau up cerita baru tauuu.

Jangan lupa vote yaa.

Peduli

Sekarang mereka sedang berada di ruangan Laura.

Laura masih terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit, wajah terlihat pucat. Bibir yang kering, hidung yang merah dan mata yang agak bengkak.

Itu mungkin faktor karena shock atas kejadian tadi, soalnya keluarga Laura itu termasuk keluarga cemara.

Jika kalian ada di posisi Laura , apa yang kalian lakukan?

Diruangkan itu ada laskar, Raka , dan antar yang berada di sofa sedang push rank. Mereka tadinya teriak-teriak tapi mereka tadi sempat dimarahi Rayhan, karena mereka sangat bising.

Siapa disini yg punya abg atau adik kalau lagi main game suka teriak-teriak? Me.

Disana juga ada Riksa, Gempar, Marvel , dan Ketiga teman Laura.

Mereka masih menunggu Laura siuman , sangat lama sekali.

Sekarang sudah pukul 10.19 WIB.
Rayhan duduk disamping kanan Laura dan cia,Kayla,Irene duduk di samping kiri Laura.

"Eunghh"

Tangan Laura sedikit bergerak.

Cia dengan cepat bangun dari duduknya dan langsing menekan tombol untuk memanggil dokter.

Tanpa menunggu lama, dokternya pun segera datang, dokter itu pun segera mengecek detak jantung Laura dan lainnya.

"Pasien sudah lumayan pulih, segera beri ia makan dan jangan lupa minum obat yang sudah kamu tebus tadi." Ucap Dokter itu kepada Rayhan.

"Baik dok, Terimakasih kalau begitu"ucap Rayhan, dan Dokter itu pun berlenggang pergi dari situ.

Rayhan menghela nafas nya berat.
Dan langsung mengambil handphone nya yg berada di dalam sakunya.

Dia membuka salah satu kontak di aplikasi WhatsApp itu.

Maaf ya, aku harus nungguin Laura pulih. Dan sorry banget soal tadi pagi aku nyuekin kamu.

Bersama siapakah Rayhan chat pesan itu?

Kak? Semudah itu kakak minta maaf? Kakak bahkan udah cuekin aku demi kak Laura? Aku pacar kakak! Dan kakak sama kak Laura hanya sebatas perjodohan! Kalau aku sama kakak emang diawali dengan cinta!

Ya, orang itu adalah Livia.

Entah mengapa, rasa bersalah menghampiri Rayhan.

Livi ❤️‍🩹
Online

Sorry Vi, aku gatega ngeliat
Laura kaya gitu. Kamu sebagai
Adiknya sama sekali gak kasihan
Ngeliat kakak kamu lagi keadaan
Seperti in?  10.29

Ngapain aku kasihan sama dia?
Yang udah bikin keluarga
Aku hancur! Yang udah
Buat mm dn pp berantakan.                 10.30 I very hate she Ray!