prolog

370 47 14
                                    

Tanpa revisi!

Semilir angin berhembus menerbangkan daun kering yang berjatuhan ketanah, burung burung berkicauan terbang pulang kesarang tempat mereka berteduh.

Suara burung pipit bersatu padu dengan hembusan angin membuat kesan nyaman tersendiri bagi pemuda pemilik surai ikal yang sedari tadi sibuk menekan panggilan untuk seseorang yang sama sekali tidak menjawab panggilanya.

"Halo? Omi-kun? Maaf aku tadi lagi makan... ada apa menelpon ku? Ah kau sudah pulang dari rumah sakit? Bagaimana hasilnya? Dan mengapa kau tidak mengizinkan ku untuk menemanimu?".

Sakusa menggigit bibir bawahnya kemudian ia memejam kan mata. "Kita putus ya?" Ia berujar lirih.

"Ehh... kenapa!? Nggak mau! Kamu pasti ada yang disembunyiin kan? Cepetan kasih tau aku omi-kun! Kau tidak boleh seperti itu!"

Sakusa menghela nafas panjang kemudian ia bersandar dipohon yang berada tepat dibelakangnya. "Gue sakit... sakit gue parah. Lo terlalu baik untuk orang berpenyakitan seperti gue."

Terdengar suara pecahan kaca dari dalam panggilan. "Sakit apa? Omi-kun kenapa begitu? Kau tidak boleh menyembunyikan penyakitmu! Cepat beritahu aku!"

"Celiac desease"

"Celiac desease? Are you serious?"

"Sudahlah atsum-"

"tolong jangan nyerah ya omi-omi!! aku akan mengusir penyakit jahat itu untukmu!"

Hembusan nafas kasar terdengar nyaring dari bibir sakusa. Ia meremat teleponya erat kemudian menatap jalanan kosong.

"Sakit ini tidak mungkin bisa disembuhkan atsumu!."


























TBC PRENNDDD😋❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC PRENNDDD😋❤

Jangan lupa vote dan komen iyaa😍

CeliacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang