penyakit jahat

125 20 2
                                    

"Tadaima!" Atsumu memasuki rumah kemudian membanting tubuhnya disofa. "Duh capek banget.." keluh nya menatap langit langit rumah.

"Okaeri.. eh lo udah balik? Gimana sama keadaan pacar lo?" Tanya osamu , ia ikut duduk disebelah atsumu.

"Semakin kritis, tadi pas mau kemo malah kumat."

Osamu mengagguk kecil. "Gak bakalan sembuh ya?"

"Enggak, kata dokter 2 minggu kurang sisa hidup omi-kun" lirihnya.

"Yauda temenin aja lah mau gimana lagi" ujar osamu datar kemudian ia menyalakan tv untuk menonton acara kesukaanya hari ini.

"Eh btw gue bakalan ikut pelatihan internasional diluar negeri minggu depan sam."

"Pergi lah. Ngapain laporan."

Atsumu tertawa kecil. "Ya gue cuman mau minta tolong,  tolong jenguk omi pas gue pergi.. kan kita kembar siapa tau lo bisa  ngobatin rasa rindu dia ke gue--"

"Dih najiss bangett!" Osamu melempar bantal kewajah atsumu. "Gak! Gue gak mau!"

"Kenapa?! Kok gitu sih lo? Parah banget sama abang sendiri juga. Camuu!! Lo gak gue restuin nikah sama suna ye??!!"

"Gue gak perlu restu lo!"

"Dih kok gitu.. terserahlah, gue mau mandi  mau balik  lagi kerumah sakit" ucap atsumu kemudian ia berjalan memasuki kamar untuk bersiap.

"Makan  dulu lo!! Takutnya lo sakit terus mati duluan. Kan aneh sakusa yang sakit , lo yang mati."

Atsumu mendengus sebal. "Tenang aja! Umur gue panjang dan lurus." Ucapnya kesal kemudian ia pun mandi dan  bersiap untuk kembali lagi kerumah sakit.






***



Atsumu menjejakan kakinya kerumah sakit. Ia berjalan menelusuri lorong lorong hingga sampai dikamar rawat milik sakusa. Cowok itu  mengetuk pintu ruangan kekasihnya kemudian membukanya. "Hai!!" Sapanya kepada hinata namun pandanganya menyendu menatap sakusa yang masih saja tertidur sedari ia tinggal tadi.

"Atsumu san!! Kau sudah kembali?!"

"Lama banget!"

"Sstt!! Jangan kayak gitu! Gak baik kageyama!!"

"Kau juga tadi mengeluh!!"

Hinata terkekeh canggung. "Omi-san belum bangun sedari tadi, kata dokter jika obatnya sama sekali tidak berkerja nanti malam omi-san akan dipindahkan ke ruang ICU" ujar hinata.

Atsumu mengagguk faham. "Terimakasih yah gue ngerepotin kalian." Ia tersenyum tulus, entah dari kapan sifat jamet nya menghilang.

"Gak ngerepotin. Kita pulang duluan ya atsumu-san , jika ada apa apa hubungi kami saja!"

"Benar! Kita pulang dulu ya miya-san!"

"Baiklah hati hati!" Ujarnya kemudian ia duduk dikursi yang berada disebelah brankar sakusa. Tanganya meraih tangan sakusa lalu menggenggamnya erat. "tolong jangan nyerah ya omi-omi!! aku akan mengusir penyakit jahat itu untukmu!" Ia menciumi tangan sakusa berkali kali.

Satu tanganya terulur mengelus perlahan surai hitam sakusa,kenapa takdir begitu kejam dengan kekasihnya fikirnya. Padahal ia berharap bisa hidup lebih lama dengan sakusa.

"Hey penyakit jahat! Lu pergi ngape... gue pingin kiss kiss sama omi-omi kayak dulu.. dia sekarang nggak mau kiss gue." Keluhnya sambil memajukan bibir

Ruam ruam merah timbul disekitar tubuh sakusa bahkan tubuhnya semakin kurus, dan pucat. Kadang atsumu berfikir, bagaimana sakusa merasakan sakit nya selama  ini, atsumu harap tuhan dapat membagi rasa sakit sakusa untuknya, agar  dia merasakan nya juga.

Mata atsumu membulat kala satu gerakan timbul dari tangan sakusa. Ia tersenyum lebar. "Omi!! Bangun!!!"

Sakusa membuka matanya perlahan , kemudian memandang atsumu datar.

"Selamat malam!! Omi!!"

"Do you need a kiss?"

Atsumu yang ditanyai begitu langsung saja mengagguk. "Need!!! Please!!"

Senyuman kecil terbit dari bibir pucat sakusa kemudian ia menarik alat bantu pernafasanya.  "Here!" Ujarnya sambil menggeser tubuh.

Atsumu bingung "maksutnya?" Tanya nya canggung.

"Kau tidak peka ya? Tidur lah disebelahku atsumu" ujarnya dengan suara sedikit serak.

Atsumu langsung bergerak dan tertidur disebelah sakusa kemudian memeluk nya erat, ia menduselkan kepala didada sakusa.

Sakusa membalas pelukan atsumu.

"Dont want a kiss?"

"Want!! Please" ujar atsumu kemudian ia mendekatkan dirinya dengan sakusa. Mereka saling menempelkan bibir dengan  waktu yang sangat lama kemudian sakusa  melumatnua dalam waktu beberapa detik.

Tautan terlepas, sakusa menatap atsumu sedih. "Atsumu.. tubuhku tidak sekuat dulu lagi, kita tidak bisa melakukan hal lebih seperti dulu."

"Gak apa apa .. omi-kun.. aku menyayangimu!!"

"Atsumu.. aku sakit--"

"Jika sakit , peluk saja aku maka sakitnya akan hilang!!"

Sakusa tersenyum sendu kemudian memeluk atsumu erat. "Kenapa kau masih menemaniku? Padahal kau bisa mencari seseorang yang tidak berpenyakitan sepertiku."

"Karena  aku mencintaimu."

"Hm.."

"Kau mencintaiku?" Tanya atsumu mamun tidak ada jawaban, sakusa telah menutup matanya dan memeluknya erat. Mungkin dia sudah tidur lagi.

"Aku mencintaimu.. atsumu" ujar sakusa dengan suara serak.

Atsumu memeluk erat kekasihnya. "Terimakasih telah mencintaiku omi-kun!! Selamat malam! Have nice a dream.." lalu ia menutup mata berharap ia bisa terbang kealam mimpi, dimana alam  yang sama  sekali tidak merasakan sakit seperti dunia nyata.





























______________________

TBC GUYS❤

CeliacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang