JORDAN || 0.5

10 2 0
                                    

Holla, ketemu lagi kita ><

Enjoy !

<><><><><>

Viora berdiri di depan rumah bercat putih kecoklatan.

Perlahan Viora melangkahkan kakinya.

Tangannya mengetuk pintu berwarna putih itu, namun tak ada yang keluar.

Di ketukan yang ke lima, pintu terbuka, menampakan manusia berwajah tampan di hadapan Viora.

Viora terdiam, begitu pula manusia itu.

"Kak" Viora membuka suara.

Aska membuka lebar pintunya.

"Masuk" ucap Aska kemudian meninggalkan Viora.

Viora masuk ke dalam, terlihat Aska sudah duduk di sofa, Viora kembali terdiam, ia merasa canggung.

"Ngapain? Duduk." Viora cepat cepat duduk di sofa sebelah Aska.

Hening kembali menyelimuti mereka.

"Kak ma--" belum selesai Viora berkata, Aska berdiri dan meninggalkan Viora.

Viora sekarang berfikir jika Aska Benar benar marah padanya, apakah dia bisa mendapat maaf Aska?

Saat sedang merenung, Aska kembali.

Menaruh segelas teh di depan Viora.

Viora bingung, ia menatap Aska.

"Kenapa kesini?" Tanya Aska kembali memposisikan bokongnya pada sofa.

Viora menghela nafasnya.

"Aku kesini mau minta maaf, kakak jangan marah terus" ucap Viora sendu

Aska memalingkan wajahnya.

"Udah?" Tanya Aska kembali sambil melihat langit langit rumahnya.

Viora berdiri dan berlutut di hadapan Aska.

"Jangan gini" ucap Viora menahan tangis.

Aska terkejut.

"Hei kok nangis?" Aska membantu Viora berdiri.

Aska mendudukan Viora di pangkuannya dan memeluk Viora.

"Aku cuma bercanda ra, udah jangan nangis" Aska mengusap punggung Viora, berusaha menenangkan gadisnya.

Viora semakin menenggelamkan dirinya pada Aska.

"Jangan gitu" ucap Viora di sela sela tangisnya.

"Iya iya ga lagi, udah jangan nangis."

<><><><><>

Jordan turun dari mobil, hari ini dia di antar oleh ayahnya.

Awalnya Jordan tidak mau, dan ingin naik motor saja, namun sang ayah bersabda.

"Sekarang rawan begal, nanti kalo kamu kena begal gimana?"

JORDAN | NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang