Hoshi tak begitu mengenal chan, dia hanya sering melihat chan hampir setiap saat bersama seungkwan.
Tak ada alasan hoshi untuk membenci chan, hoshi juga tak terlalu peduli pada chan.
Dia hanya tak suka chan selalu menemani seungkwan, bukan, bukan karena cemburu, tapi karena hoshi tak suka seungkwan memiliki teman, hoshi lebih senang jika seungkwan hidup sendiri.
***
Seungcheol buru-buru datang kerumah seungkwan saat chan menghubunginya dan bilang bahwa seungkwan tak berhenti menggigil. Chan pun mengatakan soal seungkwan yang hampir tertabrak karena menolong seorang bocah.
Saat sampai wajah seungkwan terlihat pucat, dan lelah. Seungcheol pun langsung memeluknya, dan seungcheol dapat merasakan degup jantung seungkwan terasa lebih cepat.
Itu membuat seungcheol melemah, dia tau trauma seungkwan muncul, pelukannya makin erat, dia berusaha membuat seungkwan tenang.
Hingga akhirnya seungkwan mulai tenang dan tertidur.
"Maafkan aku hyung"kata chan begitu seungcheol keluar kamar setelah mengantarkan seungkwan tidur" aku tak menjaga seungkwan noona dengan baik" tambahnya.
Seungcheol pun duduk disamping nya "bukan salahmu, ini salahku tak bisa berusaha membuat seungkwan melupakan traumanya"
Tentu saja ini salahku, batin chan. Aku yang membuat seungkwan mengalami trauma, dan aku menyesal.
***
Seungkwan sudah terlihat pulih dari traumanya, tapi seungcheol menyuruhnya untuk beristirahat dan sementara waktu tidak pergi ke kampus.
Seungkwan sungguh bersyukur memiliki mereka dalam hidupnya, seungcheol, chan , jeonghan dan juga orang tua seungcheol khususnya. Mereka sangat tulus mengurus seungkwan, dan benar-benar menganggap seungkwan sebagai anak mereka sendiri.
Seperti hari ini, mereka sengaja memberi sebuah kejutan untuk seungkwan, pasalnya hari ini seungkwan berulang tahun.
Mereka bahkan menyiapkan kue dan kado. Walau sebenarnya, seungkwan tak terlalu memikirkan kado, dia hanya butuh mereka selalu bersamanya.
"Terima kasih semua, ayah dan ibu" ucap seungkwan kepada ayah dan ibu seungcheol.
***
Selesai makan bersama, seungkwan berpamitan untuk ke sungai han. Chan dengan sigap menawarkan diri untuk mengantarnya.
Begitu sampai, seungkwan menghirup udara sebanyak-banyaknya sambil memejamkan mata. Udara pagi memang menyegarkan.
Dan itu tak luput dari perhatian chan, melihat seungkwan yang tenang seperti itu membuat chan makin yakin untuk selalu membuat seungkwan sembuh dari traumanya.
"Noona" panggilnya, membuat seungkwan menoleh "akan aku belikan minuman untukmu"
Seungkwan mengangguk mengiyakan.
"Aku tak akan lama" kata chan, sembari pergi meninggalkan seungkwan.
***
Coffee, minuman favorit seungkwan, itu yang ada didalam pikiran chan sekarang.
Maka begitu menemukan sebuah caffe, chan langsung memesan dua ice americano, satu untuknya dan satu untuk noona kesayangannya.
Tak ingin membuat seungkwan menunggu terlalu lama, cahn pun berlari kecil untuk segera sampai, tanpa menumpahkan minumannya.
Tapi seungkwan tak ada di tempat semula, chan mengedarkan pandangan mencoba mencarinya, mungkin seungkwan pindah ketempat lain. Tapi nihil, cahn pun mulai berlari mengitari sungai han, namun seungkwab benar-benar tak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember (?)
Romancemungkin saja orang yang paling kamu benci adalah orang yang kamu cintai