episode ketujuh

255 40 1
                                    

Begitu sadar bahwa seungkwan benar-benar menghilang, chan langsung menghubungi jeonghan.

Kenapa chan malah memilih menghubungi jeonghan? Karena jika menghubungi seungcheol, seungcheol akan marah dan memarahinya jika tau seungkwan menghilang.

"Noona, apa seungcheol hyung bersamamu?"

"Tidak, dia ada kamar mandi. Apa aku perlu panggilkan..."

"Jangan noona" chan dengan cepat menyela "aku minta jangan beritahu seungcheol hyung."

"Ada apa chan? Apa ada masalah?"

"Sebenarnya seungkwan noona menghilang, tapi jangan khawatir, aku akan segera mencarinya. Hanya saja, aku butuh bantuan mu untuk memeriksa gps ponsel seungkwan noona di ponsel seungcheol hyung"

"Ok, aku akan segera kirim. Kabari aku jika kau sudah menemukan seungkwan"

"Terima kasih noona"

Begitu chan mengetahui posisi seungkwan, chan langsung melesat menuju tempat yang di maksud.

***

Chan merasa aneh saat sampai di lokasi, ini adalah sebuah gedung tua. Apa yang seungkwan lakukan disini? Batin chan.

Merasa ada yg janggal dengan pikirannya sendiri. Chan dengan cepat berlari masuk kedalam gedung tua.

Hingga akhirnya chan sampai di lantai paling atas, dan menemukan seungkwan dengan keadaan yang....

"Noona...." Teriaknya. Namun perhatiannya berpaling ke arah laki-laki yang sedang merapihkan pakaiannya. Itu hoshi, Melihat keadaan seungkwan, jelas chan tau apa yang sudah dilakukan hoshi pada seungkwan.

"Yak, hoshi brengs**...!!!" Dengan marah chan menghampiri hoshi dan langsung melayangkan pukulannya. Bukan hanya satu kali, tapi berkali-kali.

"Apa yang kau lakukan pada seungkwan noona?!" Teriaknya.

Wajah hoshi sudah penuh darah, dia tak melawan karena masih dalam pengaruh alkohol.

Tak menunggu hoshi menjawabnya, chan kembali melayangkan pukulannya hingga hoshi terlempar.

Chan berbalik untuk menghampiri seungkwan, dan langsung membuka jaketnya untuk menutupi tubuh seungkwan.

Perlahan chan membuka ikatan di tangan dan dimulut seungkwan.

Seungkwan menangis sejadi-jadinya, dan chan langsung memeluknya.

"Maafkan aku noona, aku sungguh terlambat, maafkan aku noona..." Chan mencoba menahan tangisnya, tapi airmata itu tetap mengalir.

Chan sangat menyesal, dia tak menjaga seungkwan dengan baik. Setelah dia membuat seungkwab celaka, sekarang membuat seungkwan mengalami hal seperti ini.

"Aku tak menyangka dia akan melakukan ini" kata chan , saat melihat hoshi mencoba untuk duduk. "Dia laki-laki brengsek, aku akan menelpon polisi" katanya sembari mengeluarkan ponselnya, tapi tangan seungkwan menahannya, membuat chan heran. "Kenapa noona?"

Seungkwan menggeleng cepat "jangan"

"Tapi noona..."

"Hanya bawa aku pergi dari sini"

Chan menatap seungkwan yang memelas padanya.

"Aku mohon chan, bawa aku pergi dari sini sekarang"

Chan membopong seungkwan yang langsung memeluk lehernya.

Sebelum mereka turun, seungkwan sempat melihat hoshi yang menatapnya, bukan...bukan hoshi, tapi soonyoung, kini seungkwan sudah mengingatnya.

***

Remember (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang