episode keempat

252 41 11
                                    

"Noona, sepertinya ini bukan karena perasaan bersalah lagi...sepertinya...sekarang aku memang benar- benar menyukaimu" bisik chan.

***

Flashback

"Apa yang kau lakukan dengan mobil papa?"

"Aku hanya meminjamnya ma"

"Meminjam katamu, kau bahkan belum memiliki SIM"

"Aku sudah bisa menyetir ma, jangan khawatir"

"Aku lebih khawatir papa akan memarahimu, cepat pulang"

"Iya iya"

Berlebihan sekali mama nya itu, dia kan hanya meminjam mobilnya sebentar.

Kebetulan, papanya pergi keluar kota. Jadi diam-diam chan mengambil kunci mobil dari dalam kamar mamanya, dan pergi kesekolah menggunakan mobilnya. Dia berencana akan menjemput pacarnya sepulang sekolah, karena kebetulan sekolah mereka berbeda.

Setelah ibunya menelpon, pacarnya pun menelpon.

"Kenapa kau lama sekali?".

"Aku sudah menuju sekolahmu, ini aku malah mengebut"

"Sekolahku sudah sepi dan ini panas sekali."

"Ya, sabar ya sayang"

Saking terlalu fokus menelpon, chan tak melihat bahwa lampu hijau sudah berganti dengan lampu merah.

Chan bermaksud mengerem, tapi terlambat, seseorang telah terpental setelah tertabrak mobilnya.

Chan terlihat shock, dan entah apa yang dipikirkannya, chan menginjak gas untuk segera pergi dari sana, sebelum orang-orang mengerumuninya. Dan sebelum mereka melihat mobilnya untuk barang bukti.

Chan sudah menabrak seseorang , dan kini telah kabur.

***

Chan langsung masuk kamarnya begitu sampai dirumahnya. Dia naik keatas tempat tidur dan langsung menutupi dirinya dengan selimut. Tubuhnya bergetar hebat.

apa yang kau lakukan chan, kau membunuh, dan sekarang kau malah kabur, batinnya.

Apa orang itu mati?

Chan?kenapa kau tak jadi menjemputku?

Chan membaca chat dari pacarnya, tapi dia tak mempedulikannya.

Chan membuka browser dari ponselnya, dan ternyata berita orang yang ditabrak lari sudah memenuhi laman berita.

Keesokan harinya, chan bersikap seperti tak terjadi apa-apa. Bahkan dia pergi kesekolah.

Dan itu berjalan satu bulan. Tapi ternyata selama satu bulan, chan tak pernah melupakan kejadian itu, walau dia sudah tau bahwa orang yang dia tabrak masih hidup.

Rasa bersalah mulai mengusiknya. Apalagi saat dia tau orang itu masih berada dirumah sakit untuk perawatan. Bahkan dia pun menangis.

Entah dorongan darimana, chan pun pergi kerumah sakit dimana orang itu dirawat.

Chan mencari tau sendiri ruang rawat orang itu, hingga akhirnya dia menemukannya.

Tapi dia hanya berdiri agak jauh dari sana dan mendengarkan dua orang yang baru saja keluar dari ruangan berbicara.

Gegar otak dan amnesia, itu yang terdengar dengan jelas oleh telingannya, dan berhasil membuatnya tergoncang.

Setelah kedua orang itu menjauh, chan perlahan mendekati ruangan dengan tubuh bergetar. Chan mengintip dari luar pintu, dapat dia lihat didalam sana ada seorang gadis yang sedang tertidur, dengan beberapa selang terpasang ditubuhnya dan perban dikepalanya.

Remember (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang