Rania Putri Azzahra Bagaskara gadis muda berusia 18 tahun dengan wajah bulat yang dipercantik dengan pipi yang sedikit tembem, hidung kecil langsing, kulit kuning langsat yang diperindah dengan bibir pinky alami dan senyum manis yang memperlihatkan gigi gingsulnya yang bisa membuat setiap orang yang melihat senyumannya terpesona dan terpana akan keindahan yang telah Tuhan ciptakan. Tetapi siapa yang akan menyangka seorang Rania yang memiliki tubuh tidak begitu tinggi kurang lebih 158 cm dan senyum manis yang mungkin membuat orang yang sekilas melihatnya akan berpikir jika Rania adalah gadis yang ceria, ramah bahkan terlihat imut dan lebih muda dari usianya, akan tetapi sebenernya Rania adalah seorang gadis yang memiliki sifat pendiam cenderung introver, cuek, jutek, arogan, terkesan dingin. Akan tetapi itu dia adalah gadis yang baik tapi juga memiliki hati yang rapuh
"Zaza bangun sayang...." Rania mendengar suara berat yang tidak asing lagi baginya yaitu suara dari kakak tertuanya Reno putra Bagaskara.
Zaza adalah panggilan kesayangan untuk Rania dari kakak-kakaknya tercinta. Rania adalah anak terakhir dari 4 bersaudara, Rania memiliki tiga orang kakak dan ketiga kakaknya itu laki-laki. Akan tetapi Rania sangat bersyukur karena Allah memberikannya 3 orang lelaki yang teramat sayang dan mencintainya dengan tulus.
Sedikit informasi Reno putra Bagaskara adalah seorang pemuda tampan dan sukses. Betapa tidak dengan usia yang baru menginjak 27 tahun dia sudah menjadi seorang pengusaha muda yang disegani di kota. Dengan perawakan yang tinggi tegap kurang lebih 185 cm, hidung mancung yang masih dalam batas wajar, rahang tegas, sorot mata yang tajam bagai elang yang tengah mengincar mangsanya, bibir yang seksi membuat para wanita yang melihatnya tergila-gila dibuatnya.
"Bentar lagi..." ucap Rania setengah sadar dengan mata yang masih enggan untuk terbuka.
Reno yang melihat kelakuan gadis kecil kesayangannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, karena itu adalah kebiasaan Rania saat dibangunkan pagi hari olehnya.
" sayang bangun dong, kakak udah buatin sarapan buat kamu..." ucap Reno dengan lembut supaya gadis kecil kesayangannya itu bangun dari dunia mimpinya.
Dengan berat hati Rania membuka matanya " iya-iya bawel ah" ucap Rania dengan perlahan menyibak selimut yang ia gunakan dan bangun dari tidurnya lalu beranjak ke kamar mandi. Reno hanya tersenyum tipis melihat Rania yang berjalan ke kamar mandi dengan mata yang dipaksa untuk terbuka.
"kakak tunggu di bawah ya Zaza sayang"
"Hem.." jawaban singkat dari Rania terasa menyakitkan bagi Reno. Reno pun beranjak pergi keluar dari adik tersayangnya, namun ketika Reno baru berbalik untuk menuju kepintu kamar Rania ia terdiam karena merasa ada yang memanggilnya.
" kak Reno.."
" iya Zaza sayang butuh apa?" tanya Reno dengan lembut.
" nama gue Rania R A N I A kalau kakak lupa bukan Zaza" ujar Rania tanpa berbalik untuk melihat raut wajah sang kakak yang kini berubah menjadi sendu.
"di mana Zaza kecilku yang manja, cerewet, ceria, dan Zaza kecilku yang sering mengeluarkan kata-kata nyeleneh nggak masuk akal" batin Reno dengan menahan sesak di dadanya.
.
.
.
.
.
.
.
😊
.
.
.
.
.
.
.
Bismillahirrahmanirrahim
ini karya pertama author mohon maaf jika masih banyak kata yang kurang pas penempatannya
jangan lupa like 👍komen 💬 dan vote ya biar author lebih semangat☺️
Dan oh ya bagi yang penasaran siapa yang orang yang menatap Rania dari belakang terus ikuti karya author yang satu ini ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania the hidden heart
Teen FictionCerita tentang seorang gadis cantik nan manis yang berubah 180° dari sikap lucu lucu nan manis menjadi cuek dingin dan atuh tak acuh "kak Reno...." "iya Zaza sayang butuh apa? " tanya Reno dengan lembut. " nama gue R A N I A kalau kakak lupa bukan...