Hapyy reading guys, moga ngga ngecewain ya😉
Rifky putra Bagaskara ya dia adalah orang yang sedari tadi melihat tangis Rania di depan pintu kamar Rania, Rifky masih terus saja mengamati Rania lewat pantulan cermin yang kini digunakan Rania untuk mengaca. Rifky mulai melangkahkan kakinya untuk mendekati adik bungsunya itu tetapi yang dituju belum menyadari bahwa ada seseorang yang mendekatinya. Ya Rania masih belum menyadari kedatangan Rifky karena masih sibuk dengan pikirannya sendiri, bayangan masa lalu yang begitu sakit untuk dikenang tapi begitu indah untuk dilupakan. Rifky sekarang sudah berada tepat samping adiknya, lalu ia memutar posisi duduk sang adik menghadap kearahnya agar bisa ia peluk. Tentu saja gerakan mendadak itu membuat Rania terkejut lalu menengadahkan kepalanya untuk mengetahui siapa yang tengah memeluknya, setelah tau yang memeluknya adalah kakaknya Rania mencoba untuk berhenti menangis dan keluar dari pelukan sang kakak, karena pantang bagi Rania menangis dihadapan orang lain bahkan kakaknya sendiri. Tapi Rifky tidak akan melepaskan pelukannya dari tubuh sang adik tersayang, dia malah semakin mengeratkan pelukannya.
“ Menangislah Zaza kecilku, menangislah jangan tutupi kesedihanmu berbagilah kepada kakakmu ini Zaza..... Kakak tidak kuat bila harus terus menerus melihat gadis kecil kakak yang dulunya ceria menjadi gadis dingin seperti sekarang ini.. kakak mohon...” ucap Rifky dengan derai air mata karena ikut merasakan kesedihan sang adik.
“Sudahlah kak gue nggak papa kok..” ucap Rania sembari mengusap air matanya karena pantang bagi Rania untuk menangis di hadapan orang lain meskipun itu kakaknya sendiri lalu ia pun mencoba keluar dari dekapan sang kakak.
“ Zaza tolong biarkan kakak memelukmu seperti ini, kakak mohon..... Kakak rindu Zaza kecil kakak yang manja” Rifky memohon kepada adik kecilnya itu agar sedikit saja dia ikut meringankan beban sang adik tercinta. Sedangkan Rania dia hanya diam membisu dia juga ingin menyalurkan beban berat yang selama ini ia tanggung sendiri.
Setelah Rania rasa cukup ia pun berusaha melepaskan pelukan kakaknya dari badannya. “ sudahlah kak aku mau siap-siap dulu hari ini aku ada kuliah pagi.”
Rifky menyerah ia pun melepaskan pelukannya dari tubuh sang adik dan mengusap air matanya, lalu ditatapnya adik bungsunya yang dulu ceria ia masih saja melihat sorot kesedihan, kekecewaan, sakit hati, dan itu sangat menyakitkan baginya. Dimana Zaza kecilku yang manja, batin Rifky, setelah itu Rifky pun pergi meninggalkan Rania sendirian di kamarnya.
Sepeninggalnya Rifky air mata Rania kembali keluar tanpa ia komando, hatinya begitu sakit ketika masa lalunya datang kembali di pikirannya. Rania terus mengusap air matanya agar berhenti mengalir, setelah dia rasa cukup ia mulai merias wajahnya. Sebenarnya wajah Rania sudah sangat cantik walau tanpa make up akan tetapi dia harus memakai make up untuk menutupi kantung matanya yang menghitam juga wajah dan bibirnya yang pucat karena kurang tidur. Setelah beberapa menit ritual merias wajah pun selesai dan ia pun segera turun menuju meja makan untuk mengisi perutnya yang keroncongan sedari tadi.
“Morning Zaza kecil gue...” sapa Rizky dengan mengetipkan sebelah matanya setelah Rania sampai di meja makan.
“ Pagi juga” jawab Rania singkat tanpa ekspresi di wajahnya. Ya begitulah Rania sekarang gadis dingin tanpa ekspresi di wajah cantiknya.
“ Nanti ngampus bareng gue ya za” tawar Rizky pada Rania, sedikit info Rizky dan Rania hanya selisih 2 tahun dan sekarang mereka berdua kuliah di kampus yang sama hanya saja beda jurusan. Rizky mengambil prodi akuntansi sedangkan Rania mengambil prodi manajemen bisnis.
“Nggak usah gue bisa berangkat sendiri pakek motor gue” jawab Rania cepat. Rania yang sekarang adalah gadis yang sedikit tomboi dan itu bisa dilihat dari cara berpakaiannya yang tak pernah sekalipun memakai rok atau dress. Baginya celana jins dan jaket kulit hitam adalah kostum wajib baginya yang selalu setia melekat di tubuhnya.
Eiits jangan salah meski kostum wajib bukan berarti Rania selalu memakai yang itu saja tapi, kostum wajib di sini adalah pakaian yang wajib melekat adalah celana jins dan segala jaket kulit berwarna hitam. Asal readers tau ya kalau kalian membuka lemari pakaian Rania kalian tidak akan pernah menemukan pakaian yang berwarna terang dan pastel seperti Oren, kuning, tosca apalagi pink itu sangat mustahil karena semua koleksi baju Rania berwarna gelap seperti navy, marun, coklat, terutama hitam. Dan asal kalian tahu ya koleksi jaket kulit hitam Rania itu puluhan dan dengan model yang berbeda-beda jadi jangan berfikir kalau Rania akan memakai jaket itu untuk berhari-hari, itu sangat tidak mungkin karena Rania termasuk cewek yang mengutamakan kebersihan.
Back to topik
“Ya udah deh senyaman Lo aja...” ucap Rizky murung karena jawaban itu lagi yang ia dengar dari mulut Rania.
“Hem...” jawab Rania cuek sambil terus memakan sarapannya tanpa melihat wajah Rizky yang memberengut karena ditolak olehnya.
Setelah Rania rasa perutnya sudah kenyang dia pun pamit pada ketiga kakaknya “ Gue ngampus dulu” ucap Rania sembari berdiri dari duduknya dan langsung berjalan keluar dari ruang makan menuju ke motor Ninja Hitam kesayangannya, motor yang ia beli sendiri dari hasil kerja kerasnya membuka bengkel motor dan mobil. Meskipun bengkelnya tak seberapa besar tapi bengkelnya itu adalah bengkel tersohor di antara beberapa geng motor.
Sepeninggal Rania di meja makan hanya terdengar dentingan sendok dan garpu pada piring. Setelah hilangnya Rania kecil yang ceria maka hilang juga kehangatan pada keluarga mereka, pasalnya Rania lah penghangat keluarga mereka setelah Rania yang ceria hilang maka hilang pula kehangatan pada keluarga mereka.
flash back on
Di sebuah ruang makan yang cukup besar dan elegan sebuah keluarga yang harmonis sedang menunggu princess keluarga itu turun untuk sarapan bersama.
" good molning evelybody...." terdengar suara lengkingan manis dari seorang gadis kecil yang teramat sangat cantik.
lengkingan dari gadis kecil itu memicu senyuman dibibir setiap orang yang ada di meja makan. princess yang mereka tunggu akhirnya datang juga.
" good molning supel helo Zaza..." sapa gadis itu kepada seorang lelaki dewasa yang hampir paru baya yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayahnya.
Arya putra Bagaskara seorang laki-laki dewasa yang hampir paru baya berusia 45 tahun dengan postur tinggi 180 cm, berkulit putih, hidung mancung, tatapan setajam elang dengan bola mata berwarna hitam legam. meskipun hampir paru baya pria tersebut masih terlihat tampan dan menawan, tidak ada perempuan yang tidak terpesona melihatnya. wajahnya yang terlihat lebih muda dari usianya itulah yang membuat para kaum hawa mengidam-idamkan dirinya untuk menjadi suami mereka, tapi itu mustahil karena dia sudah memiliki keluarga yang jauh lebih ia utamakan. jadi jika ada yang menginginkan dia untuk menjadi suaminya harus segera mundur menjauh karena itu tidak mungkin terjadi.
back to topik
setelah princessnya mendekat dan berada d samping kursinya ia pun segera mengangkat tubuh kecil tersebut untuk ia tempatkan di pangkuannya. setelah merasa duduk dengan nyaman princessnya itu langsung mencium pipinya.
"muuuaaah... Zaza sayang ayah.." ujar gadis itu dengan tersenyum manis😊
yang dicium pun tersenyum karena kebiasaan princessnya itu, lalu menjawab sambil mencium seluruh wajah putri kecilnya itu." morning too my princess....muaah...ayah juga sayang Zaza.... muaaah....muuaah....muaah .....muaahh"
karena merasa geli karena ciuman bertubi-tubi dari sang ayah Zaza pun menggeliat dan berusaha turun dari pangkuan sang ayah untuk menghindari ciuman dari sang ayah." aayaaaah Zaza geliiii...." tersangka itu hanya terkekeh kecil dan melepaskan princessnya.
Jang lupa comen and vote nya ya zeyyaang😉😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania the hidden heart
Teen FictionCerita tentang seorang gadis cantik nan manis yang berubah 180° dari sikap lucu lucu nan manis menjadi cuek dingin dan atuh tak acuh "kak Reno...." "iya Zaza sayang butuh apa? " tanya Reno dengan lembut. " nama gue R A N I A kalau kakak lupa bukan...