Munafik :(

1 1 0
                                    

Enjoy to reading guys

" Lo selalu mengusap rambut gue seperti ini" Rizky mengangkat tangan Rania lalu melekannya di atas kepalanya lalu mempraktekkan bagaimana dulu Rania kecil mengusap rambutnya dengan lembut. Rania pun paham jika Rizky ingin dia mengusap rambutnya seperti dulu dan ia pun menurutinya. Setelah merasa Rania paham akan maksudnya ia pun melepaskan tangannya dari tangan Rania sambil melanjutkan ceritanya.

" Lo itu orang yang paling ngerti gue setelah bunda, Lo selalu bisa buat gue tenang, Lo selalu bisa buat gue berfikir jernih dengan celotehan Lo yang kadang agak absurt tapi itu memiliki efek yang kuat bagi gue. Gue rindu masa-masa itu Za.." tak terasa satu tetes bening meluncur begitu saja dari mata kanan Rizky. Untuk menyembunyikan kerapuhannya Rizky memeluk Rania dan menyembunyikan wajahnya diperut Rania dan Rania hanya diam membiarkan apa pun yang Rizky lakukan terhadap dirinya Rania juga sebenarnya meredakan rindu masa-masa seperti yang Rizky dan dirinya lakukan sekarang.

" gue rindu Zaza adik gue yang selalu ada buat gue, selalu dengerin semua curhatan gue semua masalah gue tanpa ada keluh kesah gue rinduuu... Gue rapuh tanpa Zaza gue..,. Gue.... Hiks... Gue malah nangis ini gara-gara Lo Za..hiks... Gue jadi cengeng kek gini...hiks.." gerutu Rizky di antara tangisnya. Rizky memang tak seceria dan tak se kuat yang terlihat dia rapuh setelah kehilangan Zazanya dan memilih terus berbuat konyol untuk menutupinya.

" menangislah keluarkan semua keluh kesahmu gue bakal jadi pendengar setia Lo" jawab Rania masih setia dengan mengelus rambut Rizky.

" Tapi nanti setelah ini Lo bakal ngledek gue cengeng gue gak mau cengeng di mata Zaza gue, Zaza gue harus tahu kalau gue abangnya yang bakal jadi tamengnya untuk melindunginya dari segala keadaan gue gak mau Lo anggap lemah Za... Gue mau Lo selalu ngandelin gue karena gue Abang Lo..." kini isakan Rizky sudah mulai reda dan menengadahkan kepalanya menatap sendu sang adik yang kini merasa sama sedihnya dengan Rizky. Salah satu tangan Rania masih tetap stay mengelus rambut Rizky sedang yang satunya lagi ia gunakan untuk menghapus butir-butiran bening yang keluar dari mata kakaknya entah mengapa ia seperti merasakan apa yang Rizky rasakan.

" Abang juga manusia Abang juga berhak buat ketawa, sedih, kecewa, atau bahkan nangis seperti sekarang ini... Setiap manusia itu punya kelebihan, kekuatan, kekurangan, dan kelemahan masing-masing Abang.... Setiap orang akan meneteskan air mata ketika mulut sudah tak lagi dapat berbicara, hati tak sanggup untuk menahan segala beban yang ada maka air matalah yang menjadi saksi bahwa dia akan segera bangkit setelah berpisah dari air matanya.... jadi kalo Abang nangis bukan berarti Abang lemah.... Abang dengerin kata-kata Zaza bahwa setelah air mata ini berhenti untuk keluar Abang akan tersenyum lebih tulis lagi, tertawa dengan lepas tanpa ada beban, dan berdiri lebih kuat dan lebih kokoh di depan Zaza buat lindungi Zaza Abang percaya deh sama Zaza... Dan lagi Abang harus janji sama Zaza Abang akan jadi Abang Zaza yang lebih hebat lagi..." entah kenapa kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Rania tanpa ia sadari. Rania terbawa suasana sampai ia tanpa sadar menyebut dirinya sebagai Zaza padahal sebenarnya ia tidak suka jika dipanggil Zaza.

Kini Rizky tersenyum tulus menatap sang adik yang kini memanggilnya Abang untuk pertama kalinya ia bahagia bukan main apalagi kini Rania menyebut dirinya sebagai Zaza ini juga kali pertama Rania berbicara sebijak ini setulus dan selembut ini setelah kejadian tragis yang Rania alami beberapa tahun lalu. Ia terus menatap lekat mata Rania ia merasa bahwa Zaza kecilnya telah kembali lagi ingin rasanya ia menghentikan waktu agar ia menikmati

masa ini lebih lama lagi dan dalam senyumnya ia berdoa semoga Rania akan kembali menjadi Zaza kecilnya.

" ngapain senyum-senyum udah sana diri gue mau pulang" ucap Rania kembali sinis.ia pulang karena jadwalnya hari ini hanya ada kelas pagi karena dua dosen lainnya sedang berada di luar kota untuk menghadiri rapat antar universitas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rania the hidden heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang