Masa Lalu

8 1 0
                                    

Setelah 30 menit Rania menyelesaikan ritual mandi paginya dengan setengah paksaan karena rasa kantuk yang tak tertahankan. Sekarang dia sedang menatap dirinya sendiri didepan cermin dan merenungi nasibnya. Rania yang dulu ceria kini telah mati diganti dengan Rania yang memiliki tatapan sendu sekaligus tajam yang mengisyaratkan rasa sedih, kecewa dan sakit hati. Andai waktu bisa kuputar untuk kembali kemasa gimana aku menjadi gadis kecil yang manja, cerewet, ceria, dan masa-masa lalu aku bersama keluargaku yang lengkap pikir Rania dengan mata yang berkaca-kaca. Kini bayangan masa lalunya datang kembali di pikirannya.

“Zaza sayang kemari nak jangan lari-larian terus nanti kamu capek loh” ucap bunda Rania dengan lembut agar putri satu-satunya dan kesayangan keluarga kecilnya agar berhenti bermain kejar-kejaran dengan ketiga kakaknya.

“Hah.... Hah.... Hah.... Bunda Huh... Tolong suruh kakak berhenti mengejal... Zaza.....huuuh.... Zaza le....laaah...” ucap Rania dengan nafas tersengal-sengal karena terus dikejar oleh ketiga kakaknya. Rania harus lari sekuat tenaga agar tidak tertangkap oleh ketiga kakaknya jika Rania tertangkap dia akan di gelitiki oleh ketiga kakaknya sampai mereka puas.
Bunda Rania hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah keempat anaknya itu.

“Reno.... Rifky...... Rizky..... Sudah dong sayang kasihan adikmu itu, masa iya gadis kecil bunda itu di keroyok oleh ketiga laki-laki tampan dan gagah ya pasti kalah dong gadis kecil bunda....” kata bunda Rania menasehati ketiga putranya yang tampan itu agar tidak mengejar adik bungsunya lagi.

“hehehehe iya-iya bundaku tersayang kami berhenti” ucap Reno dengan mengacungkan jari telunjuk dan jari manisnya juga diikuti oleh kedua laki-lakinya juga dengan senyum yang masih mengembang di bibir mereka.

“ Huh... Kakak Zaza capeeeeek” ucap Rania manja dan langsung duduk ditengah-tengah antara Rifky dan Rizky. Mereka berempat duduk selonjoran diatas rumput hijau yang tertata rapi di halaman belakang rumah mereka.

Rifky dan Rizky saling berpandangan mereka tau apa yang adik bungsunya itu inginkan lantas mereka memijit kaki adik bungsunya tapi otak jail mereka juga beraksi mereka tidak hanya memijit kaki Rania mereka juga menggelitik Rania yang membuat Rania terus menggeliat kegelian sambil terus tertawa. Lalu dengan tiba-tiba ada tangan besar yang mengangkat tubuh Rania tinggi-tinggi, merekapun menengadahkan kepala agar dapat melihat siapa yang mengangkat tubuh adik bungsunya mereka. Setelah melihat siapa yang mengangkat tubuh adik bungsu kesayangan mereka, mereka pun tersenyum.

“Yeay ayah Zaza sudah datang!!!” seru Rania gembira dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibir mungil Rania.

“Telima kasih ayah, ayah adalah pahlawan Zaza, supel helo Zaza, kebanggaan Zaza, Zaza saaaayaaaang banget sama ayah. Wleek kak If ama kak Iz kalah kalian nggak bisa lagi menggelitiki Zaza kalena sepel helo Zaza datang untuk melindungi Zaza dari monstel-monstel sepelti kalian wleeeek” ejek Rania dengan menjulurkan lidahnya kepada kakak-kakaknya yang tidak bisa lagi menggelitik Rania karena superhero Rania telah datang.

Rifky dan Rizky hanya bisa merenggut karena tidak bisa menjahili adik bungsunya gara-gara sang super hero Rania sudah datang untuk melindungi tuan putrinya. Ya ayah mereka memang over protektif kepada Rania saat Rania terluka sedikit saja beliau ada orang pertama yang panik dan tentu saja sangat menghawatirkan keadaan Rania karena Rania adalah putri satu-satunya yang ia miliki jadi ia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk kepada putri kecilnya itu. Akan tetapi hal itu tidak membuat Reno, Rifky, mau Rizky iri maupun benci kepada Rania atas sikap ayah mereka yang mengutamakan Rania akan tetapi mereka malah sangat menyayangi Rania Mereka. Bagi keluarganya Rania adalah harta dan berkah terindah yang keluarga mereka dapatkan dari Allah, sejak Rania hadir ditengah-tengah keluarga kecilnya keluarga mereka menjadi lebih ceria karena sifat Rania yang manja dan ingin selalu dimanja oleh ayah, bunda, maupun ketiga kakak laki-lakinya. Keluarga mereka yang awalnya sedikit dingin kini menjadi keluarga hangat dan harmonis, jika terjadi sesuatu pada salah satu anggota keluarga maka anggota keluarga yang lain akan menyelesaikan suatu hal tersebut.

Air mata yang tadinya coba ia tahan kini mengalir deras dengan sendirinya, Rania terus mencoba menghapus dan menghentikan derai air matanya namun nihil air matanya tak kunjung jua berhenti mengalir. Tanpa ia sadari kini ada sepasang mata yang terus menatap punggungnya dengan hati yang terasa nyeri.

Rania the hidden heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang