Sekarang, jam menunjukkan pukul 07.15 pagi. Dan kini, Alana sedang sarapan bersama keluarganya. Hanya ada suara dentingan alat makan disana.
Beberapa waktu berlalu, mereka pun sudah menyelesaikan makanan mereka. Alana berdiri dari tempatnya, lalu menghampiri kedua orang tuanya. Queen dan Adi yang mengerti maksud putri mereka pun segera menyalimi Alana.
"Aku berangkat ke sekolah dulu ya momm, dadd." Ucap Alana.
"Iya sayang, kamu hati-hati!" Alana mengangguk.
"Assalamualaikum." Salam Alana lalu pergi keluar rumah dan mengambil mobil, setelahnya ia pergi menuju ke sekolah.
"Kita juga berangkat ya momm, dadd. Assalamualaikum." Elnino dan Erick melakukan apa yang dilakukan oleh Alana tadi, kemudian pergi menuju ke sekolah menggunakan mobil.
**
Alana sudah sampai di sekolahnya. Ia sedang berada di parkiran. Alana memakai kacamata hitamnya. Ia keluar dengan gaya slow motion, membuat beberapa orang disana terpesona akan kecantikan Alana.Aaa Alana cantik bener deh!
Gue pengen jadi pacar lo Lan! Terima gue!
Iuuhh terlalu pede kau mas!
Yee biarin dong!
Jadi istri haluan abang yang ke 100 yok neng!
Pengen punya adek kek Alana, mak!
Alana tak menggubris pekikan-pekikan mereka. Kemudian, Alana mencepol asal rambutnya dan melepaskan kacamata hitamnya. Gerald yang juga berada disana, segera menghampiri Alana dati belakang dan melepaskan cepolan rambut Alana.
"Ih siapa sih?!" Kesal Alana kemudian menegok ke belakang. Ternyata, disana ada Gerald dengab muka tajamnya.
"Eh hehe kamu toh Gege, aku kira siapa." Alana cengengesan.
"Jangan dicepol disini!" Ucap Gerald, Alana hanya mengangguk saja agar cepat.
Satu detik kemudian, raut wajah Alana berubah menjadi menggemaskan.
"Rara..." rengek Alana atau lebih tepatnya Chelsea, salah satu alter ego milik Alana. Ah bukan, Xiana maksudnya.
Gerald melototkan matanya mendengar panggilan itu.
"Honey, kok kamu manggil aku Rara sih?!" Kesal Gerald.
Ia menegok kearah Chelsea. Ia melihat jika bola mata milik Alana yang tadinya berwarna hazel, sekarang menjadi berwarna biru.
"Chelsea, ini lo?" Tanya Gerald hati-hati.
Chelsea mengangguk antusias, "RARA, CHELSEA KANGEN BANGET!" Pekiknya membuat Gerlad yang berada di sampingnya menutup kedua telinga.
"Jangan berisik, dan jangan panggil gue Rara, Chelsea!" Gemas Gerald. Ingin sekali dirinya merobek mulut Chelsea itu agar tak memanggilnya dengan nama Rara, tapi sayang ia tak bisa. Ya, karena Chelsea itu alter ego yang ada pada diri Alana, kekasihnya.
Chelsea menggandeng tangan Gerald dengan erat. Gerald sudah berkali-kali mencoba melepaskannya, namun usahanya sia-sia. Ia hanya diam dan membiarkannya saja.
Gerald melangkah lebih cepat kearah kelasnya. Sementara Chelsea, ia terkikik melihat perilaku Gerald lalu masuk ke dalam kelas.
**
BrakkkPintu didobrak oleh Chelsea, membuat mereka yang ada di dalam kelas pun terlonjak kaget.
"Halo semua, Chelsea comeback!" Teriaknya. Sementara penghuni kelas bingung dengan perkataann Chelsea.
"Chelsea siapa Xian?" Tanya Lala.
Chelsea menutup mulutnya karena keceplosan, "Eh hehe, maksud gue itu Alana iyah maksud gue itu." Ucapnya cengengesan.
Lala yang menyadari bahwa sahabatnya itu berbohong pun lantas menajamkan matanya. Chelsea menjadi bingung harus apa.
Ia menghela nafas lalu berucap, "Nanti aja di rooftop." Kedua sahabatnya hanya mengangguk saja.
**
"Jadi?" Tanya Lala.Ya, Chelsea sedang berada di rooftop bersama dengan kedua sahabat Alana.
"Nama gue itu Chelsea. Gue salah satu alter ego Xiana, yang kebetulan kebawa juga ke raga ini. Dan ya, gue pengen banget keluar buat ngeliat si Rara." Ucap Chelsea membuat Lala dan Syasya melongo.
"Jadi, lo bukan Xian? Pantes aja warna bola mata lo tiba-tiba berubah jadi biru gini, padahal tadinya warna hazel." Ucap Syasya diangguki oleh Lala.
"Eh tapi tapi, Rara itu siapa? Gak pernah denger nama Rara disini gue perasaan," Tanya Lala.
"Ck, Rara itu Gerald, Lala!" Ucap Chelsea malas.
Sontak saja, mereka yang mendengar penuturan Chelsea pun menjadi tertawa terbahak-bahak. Apa katanya? Gerald itu Rara.
"Bwahahaha kok bisa sih lo panggil Gerald pakek nama Rara, ngakak gue bwahahaha!" Lala terus saja tertawa. Sementara Syasya sudah berhenti tertawa sedari tadi.
Syasya menyenggol bahu Lala agar berhenti tertawa,,dan berhasil.
"Ups-!"
"Kalian kenapa?"
____________________________________________
Halloo! ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI XIANA [END]
Teen FictionXiana Putri Alexix. Seorang gadis dengan sejuta pesonanya. Memiliki mood yang berubah-ubah, kadang polos, bad girl, pecinta cogan, ratu gombal.Putri satu-satunya dari pasangan Ratu Awliya Alexix dan Arga Xiano Alexix. Tunangan dari seorang laki-laki...