10-Syasya & Lala

20.8K 1.7K 2
                                    

Saat ini, Syasya dan Lala sedang berada di mansion Alana. Jangan lupakan ada Gerald disana, bahkan Vero dkk + Anna pun juga berada disana.

"Lan, lo mau ngomongin soal apa?" Tanya Syasya tiba-tiba.

"Ekhm, ngomongnya di kamar gue aja. Disini nanti ada yang nguping," ucap Alana melirik Vero dkk. Syasya pun mengangguk saja mengikuti apa kata Alana.

Alana dkk pun segera berjalan menuju kamar milik Alana meninggalkan Vero dkk dengan rasa penasarannya.

**
Kini, mereka sudah berada di kamar milik Alana. Hening melanda sebelum Alana membuka mulut.

"Gege, menurut kamu gimana?" Tanya Alana.

Gerald mengangguk tanda menyetujui apa yang akan dilakukan oleh kekasihnya ini, "Bilang aja gapapa, ada aku kok," ucap Gerald.

Alana menghela nafas panjang sebelum memulai pembicaraan.

"Jadi gini, gue bukan Alana," ucapan Alana membuat Syasya dan Lala bingung sekaligus terkejut. Apa yang dia maksud?

"Maksud lo? Lo jangan bercanda deh, ini tu gak lucu tau!" Ucap Lala.

"Gue bakal bilang semuanya, asal kalian jangan motong ucapan gue!" Ucap Alana, mereka hanya mengangguk saja.

Note : Panggil Xiana dulu.

"Memang bener gue bukan Alana. Iya sih, ini memang raga Alana, tapi jiwa yang ada di dalam raga ini tuh jiwa gue. Jiwa seorang Xiana Putri Alexix. Gue makan mie kadaluwarsa beberapa waktu sebelum gue ber-transmigrasi ke raga si Alana ini. Dan saat bersamaan, Alana mengalami kecelakaan. Jiwa gue terseret menempati raga Alana ini. Gue awalnya juga gak percaya, tapi karena gue udah ngalamin ini sendiri, gue jadi percaya bahwa transmigrasi jiwa itu emang ada, dan terserah kalian percaya atau enggak. Dan kalian nerima gue apa enggak, itu juga terserah kalian karena ini kesalahan gue juga karena gue udah bohongin kalian" jelas Xiana panjang × lebar × tinggi.

"Hiks hiks l-lo beneran bukan Alana?" Xiana hanya mengangguk membenarkan. Lala dan Syasya menangis setelah mendengar penuturan Xiana.

Syasya dan Lala segera memeluk Xiana, mendekap dengan erat seolah tak ingin kehilangan dia.

"Hiks hiks kenapa Alana pergi secepat itu hiks,"

"Hiks hiks lo jangan pergi Xiana,"

"Kalian gak marah sama gue?" Tanya Xiana.

Keduanya menggeleng secara bersamaan, "Siapapun lo, gue mohon lo jangan pergi," ucap Lala diangguki oleh Syasya.

Xiana mengelus punggung keduanya lembut, "Makasih karena kalian udah mau nerima gue, walaupun gue bukan Alana. Kita tetep sahabat kan?" Ucap Xiana.

Syasya dan Lala mengangguk bersamaan, "Iya, kita tetep sahabatan ehm...Xiana," ucap Lala.

Xiana tersenyum tulus kearah mereka berdua lalu berkata, "Kalian mulai sekarang panggil gue Xian aja ya!" Syasya dan Lala saling berpandangan lalu mengangguk dengan semangat.

Note : Kita pakai nama Alana lagi.

Mereka kembali berpelukan seperti teletabis. Syasya dan Lala menginap di mansion Alana untuk dua hari kedepan. Mereka ingin bersama dengan Alana lebih lama lagi.

_________________________________________

TRANSMIGRASI XIANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang