11. Posting Instagram

1.4K 146 24
                                    

Jaemin berjalan menuju ruang Blackpink seorang diri setelah berganti pakaian. Di tangannya ada sebuket bunga yang ia tutupi dengan sebuah kain. Hari ini adalah hari terakhir promosi Blackpink dan juga hari terakhir ia bertemu dengan kekasihnya di satu masa promosi yang sama walaupun berbeda waktu. Tidak lupa, Jaemin mengenakan topi dan masker untuk menutupi identitas dirinya.

Langkah Jaemin terhenti ketika melihat Rosé keluar dari ruang tunggu Blackpink dan berjalan seorang diri. Dengan menjaga jarak, Jaemin mengikuti sang kekasih dari belakang. Setidaknya, bila Rosé berjalan menuju toilet, maka ia dapat langsung mengajaknya ke tempat sepi dan memberikan sebuket bunga sebagaj ucapan kerja kerasnya selama promosi 'Lovesick Girls'.

Kening Jaemin mengerut ketika melihat Rosé berbelok ke arah lain. Diambilnya ponsel yang berada di saku celananya. Membuka aplikasi pesan dan segera mengirimkan chatting kepada Rosé

Roseanne mau ke mana?
Aku ingin mengajakmu ke tempat sepi dan memberikanmu hadiah
Tapi aku melihatmu pergi seorang diri

Setelah mengirimkan pesan, Jaemin kembali berjalan mengikuti ke arah Rosé pergi. "KAMCHAGIYA!" kejutnya ketika melihat sang kekasih sudah berdiri dengan melipat tangan di dada.

"Kenapa harus mengikutiku dari belakang, Jaemin? Kamu kan bisa menepuk pundakku dan di lorong juga sepi," kata Rosé sedikit protes dengan tindakan kekasihnya. "Kamu seperti seorang sesaeng tahu!"

Jaemin hanya tersenyum. "Chagi-ya. Aku minta maaf. Aku hanya takut kalau ada yang memergokiku saat melakukan itu dan ...."

Alis kanan Rosé terangkat. "Dan?"

"Dan, kamu tumben tidak memberitahuku untuk pergi ke mana, selain ke toilet. Aku kan jadi penasaran," cicit Jaemin.

Bibir Rosé tersenyum. Menepuk pelan kepala Jaemin yang terlapisi oleh topi. "Aku sedang mencari tempat sepi dan kemudian menghubungimu. Aku punya pikiran gila sebenarnya."

"Apa itu? Rosé tidak bermaksud mela—"

"ANIYA!" potong Rosé cepat. "Siapa yang mengajari kekasih brondongku berpikir sampai seperti itu? Aku sepertinya harus berbicara kepada Taeyong oppa!"

"Oppa? Taeyong oppa? Roseanne memanggil Taehyong hyung dengan sebutan 'oppa' dibandingkan 'ssi'?" selidik Jaemin.

Rosé yang awalnya sedikit kesal dengan pikiran Jaemin sedikit melenceng kini tersenyum ketika tahu Jaemin cemburu. "Taeyong oppa sendiri yang bilang kalau kita boleh saling memanggil dengan 'oppa' atau 'noona' agar tidak canggung. Kamu tidak mendengarnya, Jaemin?"

"Memangnya iya, Roseanne? Aku tidak mendengarnya tadi," jawab Jaemin yang masih mengingat-ingat kejadian saat mereka berada di ruang tunggu Blackpink.

"Kalau kamu ragu, coba tanya kepada Jeno, Haechan atau Renjun. Mereka mengangguk patuh saat mendengar perkataan Taeyong oppa. Dan, kamu itu terlalu fokus kepadaku saat itu," tutur Rosé.

Jaemin tersenyum. "Soalnya Roseanne mengalihkan duniaku selama 24 jam per 7 hari," goda Jaemin dengan senyumnya.

"Itu lidah kamu makin hari makin licin aja, ya," balas Rosé tersipu malu atas perkataan sang kekaksih. "Oh, iya. Ayo ke sana. Kayaknya di sana lebih sepi," ajaknya langsung menarik tangan Jaemin.

Suasana koridor yang sepi membuat Jaemin menggenggam erat tangan Rosé. Jarang-jarang mereka bisa seperti ini. Berlari dengan saling menggenggam. Jaemin jadi membayangkan bagaimana bila publik tahu mengenai hubungannya denhan Rosé dan berakhir dikejar-kejar oleh wartawan dan media ketika sedang berkencan. Terlihat menyenangkan, tapi pasti ada amukan terbesar dari pemilik agensi mereka ketika hubungan ini terkuak.

Backstreet (Jaemin Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang