Lisa dan Jisoo memandang Rosé dengan bingung ketika membawanya menuju pintu tangga darurat bertuliskan 'Jangan Masuk'. Mereka berdua tahu bila di dalam sana sedang ada perbaikan dan sudah pasti dilarang masuk oleh petugas."Kupikir kau akan membawaku ke tempat mesin minuman seperti idol-idol lain," kata Lisa.
"Atau membawa kami ke kantin Inkigayo dan duduk bersebelahan dengan kekasihmu itu di meja terpisah," ucap Jisoo.
Rosé menggeleng. "Lihat cara profesional ini bekerja ketika berkencan dengan sesama idol," ujar Rosé membuka pintu itu pelan-pelan. "Jisoo eonnie dan Lisa menjauhlah. Masuk bergantian ketika pintu ini ditutup, tapi jangan bersuara. Tutup pelan-pelan saja."
Jisoo dan Lisa mengangguk mendengar perintah dari Rosé. Keduanya berjalan menjauh dan berpisah di lorong. Bagai seorang mata-mata di film action, Jisoo mengintip. Memperhatikan sekeliling pintu tangga darurat itu dan memperhatikan pintu sampai tertutup rapat.
"Lisa-ya. Masuklah duluan. Aku akan memperhatikan kesekeliling dulu," kata Jisoo memberikan perintah kepada anggota termuda.
"Oke, eonnie." Lisa menjawab demgan pelan. Berjalan santai menuju ke arah pintu dan membukanya dengan pelan sampai tidak ada suara.
Jisoo mengambil ponsel miliknya. Melakukan aktivitas seperti tengah menerima telepon. Kepalanya mengangguk sesekali mengintip ke arah pintu tangga darurat. Setelah merasa pintu itu tertutup dengan rapar, ia melangkah mendekat pintu dan membukanya pelan seperti yang dilakukan Rosé dan Lisa.
Kedua member termudanya sudah menunggu tepat di depan pintu. Rosé mengisyaratkan dengan jarinya untuk diam dan tidak bersuara. "Berkatalah dengan pelan nanti. Jangan terlalu heboh."
Rosé berjalan lebih dulu menuruni anak tangga. Langkahnya pelan tanpa suara. Lisa dan Jisoo takjub dengan cara berjalan Rosé yang pelan. Keduanya mengikuti Rosé hingga bertemu dengan Jaemin, Renjun dan Haechan.
Keempat pasang mata itu berputar malas ketika melihat sepasang kekasih yang langsung berpelukan. Seakan telah berpisah lama. Padahal mereka baru saja berpisah 30 menit lalu, tidak ada sejam. Bahkan kata-kata 'Jaemin aku rindu', 'Aku juga rindu dengan Roseanne' masih terngiang-ngiang. Pelan memang suara mereka, tapi jengah bila mendengar hal-hal yang berulang.
Jisoo berdeham. Diikuti oleh Haechan yang melakukan hal yang sama.
"Mianhe. Aku terlalu rindu dengan Roseanne-ku," kata Jaemin malu. Menggaruk leher bagian belakang.
Rosé tersenyum. "Mianhe." Kaki Rosé mundur. Berdiri bersejajar dengan Jisoo dan Lisa. "Ini Jisoo eonnie dan ini Lisa."
"Ini Haechan si berisik dan Renjun si galak," kata Jaemin memperkenalkan kedua rekannya. Wajah Jaemin seketika berubah menahan rasa sakitnya ketika mendapatkan cubitan di kedua pinggangnya.
"Lee Donghyuck imnida. Noona bisa panggil Haechan seperti Rosé noona," kata Haechan memperkenalka diri. "Dan, aku tidak berisik seperti yang dikatakan Jaeman ini."
"Aku Huang Renjun. Diejanya Reon-jeon," eja Renjun untuk menghindari kesalahan sama setiap orang yang memanggil namanya. Badannya membungkuk. "Renjun imnida," katanya ulang memperkenalkan diri.
Lisa dan Jisoo tersenyum. Keduanya melirik satu sama lain.
"Lalisa Manoban imnida. Kalian memanggilku Lisa eonnie atau phi Lisa kalau mau lebih spesial," ucap Lisa membungkuk ketika memperkenalkan dirinya.
"Kim Jisoo imnida. Kalian boleh memanggilku Jisoo noona seperti yang Haechan lakukan. Dia sepertinya tidak ingin canggung denganku," kata Jisoo. "Kiyowo. Haechan-ah neomu kiyowo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet (Jaemin Rosé)
Fiksi PenggemarStory Idol Life Jaemin NCT and Rosé Blackpink Hidup sebagai idol tidaklah mudah. Terlebih yang namanya kisah asmara. Hampir seluruh idol memiliki larangan akan pacaran. Tetapi, tidak banyak melanggarnya dengan menjalin hubungan secara diam-diam di b...