Jennie tidak tahu ke mana Rosé akan membawanya. Hari sudah larut dan menunjukkan pukul setengah 10 malam. Posisi mereka sekarang lumayan cukup jauh dari asrama. "Chaeyoung-ah. Kita mau ke mana? Sudah izin dengan manager?"
"Kecilkan suaramu, eonnie. Kita sedang berada di luar saat dan aku sudah izin kalau kita hanya akan berjalan-jalan dan mengunjungi toserba," jawab Rosé dengan suara pelan, tapi masih dapat di dengar oleh Jennie.
"Toserba?" Jennie nampak bingung ketika menyadari satu hal. "Buat apa kita ke toserba sampai ke daerah sini? Di dekat asrama kita juga ada toserba."
Jari telunjuk Rosé terangkat dan bergerak. "Eonnie harus tahu di mana letak toserba yang paling enak dan pasti akan menyukainya."
Sebelum Jennie kembali bertanya, Rosé dengan cepat memotongnya, "Tidak perlu bertanya lagi. Ikuti saja aku dan eonnie akan merasakan suasana indah di malam hari."
Hanya dengusan yang Jennie keluarkan. Lebih baik ia diam dan terus berjalan sampai tempat Rosé membawanya pergi jauh dari asrama hanya untuk sebuah toserba yang menurutnya semua isi di toserba itu memiliki rasa yang sama. Memangnya ada toserba yang menjual merk-merk makanan yang berbeda dari toserba lain?
Daerah yang lumayan cukup jauh dan kini mereka berdua sudah berdiri di toserba. Sebuah convenience store yang sama seperti di dekat asrama mereka. Ingat satu hal, sama dan sangat persis, tidak ada yang berbeda dari nama dan juga warnanya.
Jennie tersenyum ke arah Rosé dibalik masker. "Ini yang kau bilang berbeda? Ini bedanya di—"
"Itu mereka! Jaemin dan Jeno!" Rosé terlihat bersemangat menyebutkan nama kekasih dan juga salah satu teman grup Jaemin. Mengabaikan Jennie dan menarik tangannya untuk masuk.
Jelas rasanya berbeda! Makan bersama kekasih! gerutu Jennie. Namun, ketika pandangan matanya bertemu dengan laki-laki tinggi yang sempat menjadi leader dari grup NCT Dream, Jennie seakan terhipnotis begitu saja. Walaupun sama-sama menggunakan masker yang hanya memperlihatkan kedua mata karena menggunakan topi, menurut Jennie laki-laki Taurus itu terlihat gagah dan tampan. Postur tubuh yang tegap memperlihatkan kalau laki-laki itu memang rajin berolahraga untuk membentuk tubuh, bukan hanya sekedar tuntutan comeback.
"Chipmunk-ku!"
"Bunny-ku!"
Jeno dan Jennie nampak terkejut ketika pasangan itu memanggil dengan sebutan hewan dan diakhiri dengan -ku. Apa nama panggilan sayang mereka sudah berubah? Apakah tidak ada yang lebih aneh lagi dari ini? pikir keduanya.
"Annyeonghaseyo, Goyangi noona!" sapa Jaemin ramah, namun mendapatkan tatapan bingung dari Jennie.
"Goyangi? Eodi?" Jeno mencari keberadaan hewan yang baru saja diucapkan oleh Jaemin. Namun, binatang berbulu berkaki empat itu tidak ada di dalam convinience store tempat mereka sekarang.
Jaemin menepuk pelan keningnya ketika menyadari kalau lupa memberitahu soal nama samaran ketika bertemu. "Bunny adalah panggilan yeojachingu-ku saat berada di luar dan Chimpmunk adalah panggilanku untuk yeojachingu-ku. Tidak boleh menggunakan nama asli kalau kalian tidak ingin tertangkap media."
Jennie mengangguk. "Lalu, kenapa kau memanggilku 'Goyangi noona'?"
"Karena eonnie mirip dengan kucing, mangkanya Jaemin memanggilmu dengan Goyangi noona," jawab Rosé.
"Apa tidak ada nama samaran yang lebih baik? Kenapa harus kucing?!" tanya Jennie.
"Noona punya nama samaran yang cocok? Coba tentukan saja. Aku dan chipmunk sepakat menggunakan nama hewan. Dan, kau juga putuskan wahai Samonyed!" Jaemin menyiku lengan Jeno pelan. "Jangan berdiam diri saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet (Jaemin Rosé)
FanficStory Idol Life Jaemin NCT and Rosé Blackpink Hidup sebagai idol tidaklah mudah. Terlebih yang namanya kisah asmara. Hampir seluruh idol memiliki larangan akan pacaran. Tetapi, tidak banyak melanggarnya dengan menjalin hubungan secara diam-diam di b...