ERISKA POV.
Aku memasuki halaman rumahku jam sepuluh malam ini,sudah dua hari aku lembur untuk mengecek keuangan kantor ku karna ceo dikantor ku ingin melihat pengeluaran kantor selama ini,dan tugas itu dilontarkan kepadaku .
"Baru pulang?heh??,dari kmarin kk liat kamu pulang malem mulu ika" ujar kak tino ,yaa paanggikan ku dirumah adalah ika.
"Kk ngapain??,baru pulang juga ya?"
"Kamu itu,ditanya kok nanya balik sih""Ika lembur kak,ada tugas banyak" jawabku sambil mengambil minum .
"Kenapa sih kamu gk mau kerja dikantor papa aja?,kamu bisa pulng bareng kk,bisa bawa mobil kk klo kk gk bisa pulng breng kamu karna ada urusan,gk kaya saat ini,pakai kendaraan umum ,kamu juga gk bakalan jadi lembur begini dek" yaaa mulai,kk ku itu saat ingin aku bergabung dngan kantor yg ia pimpin ,dari pemberian ayah ,ayah harus pensiun,jdi memberikan tanggung jawab perusahaan itu ke kak tino ,aku bukan nya tidak ingin membantu usaha keluargaku ini,tapi aku ingin usaha sendiri,aku ingin mandiri,tidak tergantungan dengan harta dan jabatab keluargaku.
"Kk pasti tau sendiri jawaban ika kan,ika gak mau ngulang lagi,perkataan eriska tetap sama ka."
"Yasudah terserah mu saja" pasrah ka tino.
"Ka,eriska ingin tinggal di apartement"
Ka tino yg sedang makan langsung tersedak mendengar kata2 ku.
Aku membuang nafas sejenak,lalu duduk didekat ka tino yg sedang menengguk air minum.
"Pelan2 ka" kataku sambil menepuk tulang blakang kk ku pelan.
"Ngapain kamu tinggal di apartement?,kalo kamu di sana gk ada yg jagain kamuu,kamu adik kk satu2 nya,kk gak mau kamu kenapa2 . Kenapa gak disini aja sih?, mama papa sudah tinggal di puncak dan menetap disana, rumah ini gk ada yg nempatin selain mbok tina , pak andi,kamu,dan kk, dan satpam ,kalo kamu tinggal di apartement rumah tambah sepi ,kamu tau sendiri kan papa gk bolehin rumah ini kosong"
Aku menghembuskan nafas lagi dan memejamkan mataku,yaa aku mencerna baik2 ucapan ka tino ,sedikit kecewa karna tidak dibolehkan tinggal diapartement.
"Aku bisa jaga diri baik2 ka,eriska bukan lagi anak kecil"
"Tapi kamu adik kk,dan kamu tanggung jawab kk selama mama papa tinggal dipuncak" kata ka tino. Sejenak suasana menjadi hening,tidak lagi ka tino makan,dia sedang berbicara serius kepadaku.
"Kk terima kamu tidak mau bekerja di sukma group,tapi kk tidak terima kalau kamu tinggal diapartement untuk saat ini" ujar ka tino lagi smbil beranjak dari bangkunya dan mengusap kepalaku pelan.
Mau diapakan lagi,sampai kapan pun tidak akan diperbolehkan .
Author pov.
Hari ini,hari pertama firza memasuki kantor yg sekarang ia pegang . Setelah sekian kali tidak masuk karna ada urusan keluarga,adik nya yg bernama rara menikah,mendahuluinya ,sebenarnya tirta tidak keberatan sama sekali di dahului adiknya itu.
Firza sudah sampai halaman kantornya,dilihatnya seseorang kepercayaan firza,yaitu angga ,teman lama firza SMA ,yg membantu firza selama ini,termaksud yg memberi tau kalau perusahaan ini dijual karna yg memegang perusahaan ini bangkrut.
"Selamat datang tuan firza,saya akan membawa anda untuk memperkenalkan kepada karyawan dan halaman2 kantor" kata angga sambil menunduk tanda hormat .
"Gak usah formal banget kenapa sih,biasa ajaa" kata firza sambil merangkul teman nya itu untuk memasuki kantor.
angga mengikik tidak jelas "ya gk bisa gitu dong ,lu kan skrng udh jadi bos gue,setelah beberapa lama menjadi tangan kanan lo" kata angga sambil menunjukkan seringai nya .
"Menyeramkan" kata firza sambil mendorongnya menjauh ,sedangkan angga tertawa geli sekali.
Yaa,persahabatan mereka dekat sekali,tidak memandang tempat,waktu,dan lain2.
"Lo kenapa telat?" Tanya angga kepada firza saat mereka menunggui lift.
"Capek,istirahat dulu beberapa jam"
"Ooohh ,capek ngeronde sampe 4 kali" ledek angga .
Firza menunjuk kan wajah jengkelnya dengan perkataan angga itu "sorry gue bukan lu ya,yg seminggu beberapa kali ronde" ."Hahahaha,yaudh kapan lu nikah biar bisa ngerasain,adek lo ada udh nikah noh,masa lo belom"
"Urusan gue,bukan urusan lo"
Ting!
Lift didepan mereka terbuka,memperlihatkan karyawan2 nya yg sedang berada disana.
"Angga,sebelum kamu memperkenalkan saya tolong bawakan data2 keuangan perusahaan ini,yg bawa harua orang yg mengerjakan data itu" kata firza dengan formal,karna ada beberapa karyawan nya,meskipun karyawan nya tidak tau,tetapi tetap harus bersikap formal.
"Yes sir" .
----
Buat yg nungguin ceritaku ,maaf yaa lamaa,sungguh menjadi seorang penulis itu susah,kadang aku buntu untuk alur ceritanya.
Maaf yaa,makasih sekali kalian semua sudah mau baca,{}

KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
Teen Fictionseorang anak perempuan cantik yg menaruh hati pada seorang lelaki ,kk kelasnya. tapi apa yg terjadi jika mereka last kontak dan lelaki itu berubah sikap menjadi sangat cuek dan jutek?.