part 9

729 27 0
                                    

Author pov.

"Eriska,kamu disuruh keruangan ceo" ucap manajer diruangan eriska.

"Siap pak" jawab eriska sambil menyengir kuda,sedangkan pak bram menggeleng2 melihat kelakuan eriska.

Dia sampai di depan ruangan bos nya,dia menghadap ke sekertaris bos itu,yang bernama lea, eriska cukup kenal lea ,lea baik,dia tidak seperti sekertaris bos pada umumnya.

"Lea,aku mau ngasih data ini ke sana katanya aku disuruh antar" kata eriska dengan lagak anak kecil, yaa dia seperti anak kecil memang kalo kelakuan nya itu sedang muncul.

Lea menggelengkan kepalan melihat tingkah eriska.
"Kamu ,klo didepan bos jangan bgitu nanti" kata lea dengan lembut tetapi tegas.

Eriska mengangguk kan kepala,dan lea mulai menelefon bosnya .

"Kamu disuruh masuk aja katanya". Kata lea.

"Oke deh makasih ya" jawab eriska sambil tersenyum.

Eriska memasuki ruangan tersebut, dilihatnya CEO itu sedang berdiri memblakanginya sambil membaca buku sepertinya.

"Permisi pak,saya disuruh mengantarkan data keuangan oleh menager saya" kata eriska .

Tetapi bosnya itu tidak membalik kan badan nya masih memblakanginya.

"Pak?" Tnya eriska lagi .

"Ya ya kamu duduk dulu saja,saya sedang mengurus ini dulu"

DEG!!

Seketika eriska membatu mendengar suara itu,meski sedikit berbeda,tetapi dia masih mengenalinya.
Eriska lalu duduk dengan perasaan gelisah.

"Gak mungkin kan kalo itu dia" tanya eriska dalam hati sambil menautkan jari2nya.

"Mana datanya saya mau lihat" kata firza sambil berbalik badan dan menaruh dokumen yg dia pegang .

Firza tidak mendengar jawaban apapun dari karyawan nya tersebut,lalu dia melihat karyawan nya tersebut.

Keduanya sama2 terkejut.

wajah eriska pucat,dia menutup mulutnya, "kak ..ka..ka firza?" Tanyanya masih keadaan gugup.

Yaa walaupun wajahnya terlihat beda,lebih dewasa,tetapi eriska tetap mengenalinya.

Firza sebenarnya juga gugup bukan main,melihat sesorang yg dulu ada dihatinya dan menghilang,menghindarinya begitu saja.
Tetapi firza cukup bisa mengendalikan tubuhnya,dia kembali seperti firza biasanya,mendengar eriska yg memanggilnya sama seperti dulu.

"Apa kita pernah kenal sebelumnya?" Tnya firza dengan cuekk,dan mengkerutkan keningnya.

Pertanyaan yng cukup membuat hati eriska sedikit menciut.

"Ma..maaf,tidak pak,kita tidak mengenal" kata eriska terbata2 sambil tersenyum .

"Kita baru bertemu disini,dan saya karyawan anda" lanjut eriska.

Firza yg sudah bertahun2 tidak melihat senyum itu hampir terpesona dan luluh.

Firza duduk ditempatnya,dan mengambil dokumen data keuangan perusahaan ini,dia membaca2 datanya , cukup lama hening diruangan ini,tidak ada yg membuka suara,firza ingin sekali menanyai kabarnya,namun itu dikalahkan oleh egonya ..

"Kamu boleh keluar,terima kasih sudah mengantarkan ini" kata firza sambil membaca dokumen nya.

"Iya pak,terima kasih kembali" kata eriska dengan lancar dan tersenyum, kemudian bangkit dari duduknya dan keluar ruangan itu dengan keadaan wajahnya yang masih pucat.

KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang