Chapt 05 = Pendekatan.

83 15 1
                                    

"Arggh aku tidak akan mengerjakan tugas ini!" Eric memberantakkan mejanya dan menenggelamkan kepalanya kedalam tangan.

Juyeon tersenyum tipis saat menyaksikan kejadian itu, Eric masih sangat menggemaskan ternyata. Kata Chanhee, Eric sekarang sudah berubah menjadi sosok Eric yang jahat dan kasar, tapi di mata Juyeon tidak begitu. Mungkin saja Eric hanya berperilaku buruk untuk menutupi luka dihatinya kan? Eric tidak pernah berubah menjadi jahat, Eric hanya sedang kehilangan dirinya sendiri dan tugas Juyeon disini adalah untuk membantu Eric kembali menemukan dirinya.

"Mau ku bantu?" Juyeon berjalan mendekati meja Eric.

"Tidak...." Kata Eric yang langsung membereskan barang-barangnya.

"Apa aku hantu? Jangan buru-buru pergi, aku tidak ada niatan jahat disini." Juyeon mendelikkan matanya kesal. Padahal ia datang dengan niat yang baik......

"Kau mau apa, hyung?"

"Sebenarnya aku sudah tahu kau akan menolak, tapi aku ingin mend-"

"Aku tidak akan bergabung dengan The Boyz lagi." Eric memotong ucapan Juyeon.

"Kenapa?!" Juyeon menaikkan nada bicaranya tanpa sengaja.

"Ah, maaf....." Eric sempat tersenyum singkat saat melihat Juyeon menutup mulutnya sendiri dengan tangannya karena tidak sengaja menaikkan nada bicaranya.

"Apa yang membuatmu berpikir demikian?"

"Entahlah, hyung. Kita sudah terlalu jauh sekarang dan bodohnya aku juga memegang peran dalam semua ini." Eric kembali duduk di kursinya. Juyeon ikut menarik kursi dari meja sebelah dan duduk di hadapan Eric. Berbicara dengan empat mata seperti ini dengan Eric membuat hati Juyeon merasa aneh. Ada perasaan sedih dan senang disaat yang bersamaan.

Raut wajah Eric terlihat cukup murung dan Juyeon berusaha untuk diam sampai Eric melanjutkan kalimatnya. Juyeon ingin sekali bertanya mengenai kehidupan adik kecilnya ini, 'bagaiamana hidupmu?', 'apa kau makan dengan teratur?', 'kau sudah mengurangi porsi makan ramenmu per-minggu kan?', 'apa semuanya baik-baik saja?', hanya mengucapkan kalimat sederhana seperti itu saja Juyeon tidak bisa, karena ia merasa bersalah kepada Eric.

Diumurnya sekarang, Eric seharusnya sedang bermain dengan penuh canda tawa bersama Sunwoo atau Haknyeon. Tapi lihatlah apa yang terjadi sekarang, Eric hanya diam dan akan menjadi semakin diam di tiap harinya.

"Hyunjae hyung.....bagaimana kabarnya?" Juyeon membulatkan matanya sempurna saat kalimat itu keluar dari mulut Eric. Ia kira, Eric juga akan membenci Hyunjae sama seperti bagaimana Eric membenci Changmin, tapi mungkin kenyataannya tidak seperti itu.

"Terlihat cukup baik diluarnya....." Jawab Juyeon sambil mengingat perkataan Hyunjae tempo hari.

"Apa kau tidak merindukan Hyunjae? Dia sangat merindukanmu sepertinya," Lanjut Juyeon saat tidak ada balasan dari Eric.

"Aku tidak memiliki keberanian sebesar itu, hyung."

"Mumpung kau disini, tolong sampaikan perminta maaf-an ku kepada Haknyeon hyung dan Chanhee hyung ya? Akan ku pastikan Sunwoo juga akan meminta maaf dengan baik dan benar besok." Eric melihat kearah jendela dan langit sudah mulai gelap. Ia berniat untuk mencari makan malam bersama Sunwoo malam ini, jadi Eric berdiri dari kursinya dan tersenyum singkat kepada Juyeon sebagai salam perpisahan.

"Kau mau kemana selarut ini?" Juyeon ikut berdiri karena tidak ingin Eric pergi.

"Hanya mencari udara segar." Cicit Eric pelan.

"Apa udara disini kurang segar?"

"Segar sih, tapi aku masih merasa sesak."

"Kau tidak mengidap asma seperti Haknyeon kan?" Juyeon melemparkan candaan ringan dan Eric tertawa cukup lebar sampai Juyeon bisa melihat deretan gigi putihnya.

Luka Terakhir | The Boyz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang