Pagi ini, suasana asrama Sangyeon, Eric, dan Sunwoo masih sama seperti biasanya, sepi dan suram. Banyaknya bungkus makanan yang berserakan di lantai dan baju kotor dimana-mana membuat ketiga pemuda itu seperti hidup di tempat pembuangan sampah.
Bahkan jumlah piring kotor yang ada di wastafel saja sudah tidak bisa dihitung pakai jari, mungkin mereka harus menunggu sampai piring-piring itu jatuh dan pecah dengan sendirinya dulu baru akan mereka rapihkan.
Sunwoo keluar dari kamarnya dengan buru-buru saat mendengar Sangyeon membuka pintu asrama.
"Hyung," Panggil Sunwoo sambil menahan tangan Sangyeon. Karena kemarin malam Sangyeon tidak ada dirumah, Sunwoo ingin memberitahu Sangyeon kalau dirinya dan Eric akan mencoba kembali pada The Boyz sekarang.
"Kembali lah pada mereka." Diluar dugaan Sunwoo, Sangyeon malah menyuruhnya untuk melalukan hal-hal yang dulu ia larang.
"Kami akan kembali kepada mereka, tapi kau juga harus ikut, hyung." Pinta Sunwoo tanpa melepaskan tangan hyung-nya itu.
"Tidak— aku tidak akan ikut, Kim Sunwoo."
"Tapi kenapa?!" Secara tidak sengaja, Sunwoo malah menaikkan nada bicaranya karena kelewat emosi.
"Kalian masih memiliki kesempatan untuk bergabung dengan mereka, tinggalkan aku dan kembali lah." Ujar Sangyeon final dan menghempas tangan Sunwoo kasar.
"Sangyeon hyung......" Eric ada disana. Ia bangun terlambat dan malah kehilangan kesempatan untuk membujuk Sangyeon.
"Sebenarnya apa yang membuat mu enggan untuk kembali kepada mereka, hyung?! Apa kau malu? Kau malu karena ada Ji Changmin dan Lee Hyunjae disana? Apa kau malu karena harus bersama dengan seorang pembunuh?"
"Kau malu karena nama mu akan jelek atau apa, hyung?! AKU TIDAK MENGERTI BAGAIMANA JALAN PIKIRAN MU."
Sunwoo marah. Ia benar-benar tidak mengerti dengan bagaimana jalan pikiran Sangyeon. Semuanya sedang berusaha mati-matian untuk saling menjaga satu sama lain dengan tujuan agar tidak ada lagi yang terluka, tapi tugas Sangyeon setiap hari hanya lah menorehkan luka di hati mereka.
Sunwoo tidak merasa dirinya benar, ia juga merasa seperti orang yang munafik karena tidak bisa berpegang teguh dengan perkataannya sendiri, tapi selagi kesempatan itu ada, artinya Sunwoo juga masih memiliki kesempatan untuk mencoba lagi kan? Sunwoo dan Eric malah secara tidak sengaja mengeluarkan apa yang mereka ingin katakan kepada Chanhee kemarin malam. Mereka berdua mengatakan terima kasih dan bahkan meminta maaf kepada Chanhee.
Sunwoo tahu kalau dirinya dan Eric masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki semuanya saat respon Chanhee juga jauh lebih baik daripada yang mereka bayangkan.
"Jangan terus bersamaku disini, kalian hanya akan semakin dibenci."
"Kalau begitu, kau lah yang harus berubah!" Lanjut Sunwoo dan setelah itu dia diam tanpa membalas ucapan Sangyeon lagi.
"Apa kau tidak keberatan jika harus dibenci oleh mereka?" Kali ini, Eric yang maju.
Sangyeon mulai menghelakan napasnya dengan kasar. Ini baru pagi hari dan kedua adiknya ini sudah membuat persaannya campur aduk.
"Aku sudah dibenci, Eric." Kata Sangyeon singkat.
"Kau dibenci karena kau menarik dirimu menjauh dari mereka. Mereka juga pasti masih berduka, tapi mereka masih mau membuatmu kembali pada mereka, hyung. Kenapa? Ya karena mereka masih membutuhkanmu sebagai pemimpin mereka." Ujar Eric panjang lebar sambil sesekali melirik kearah Sunwoo.
"Berduka.....bukannya hal itu akan lebih baik jika dilewati bersama-sama?" Ucapan Eric membuat Sangyeon mengusap kepalanya pelan. Sangyeon menaikkan wajahnya dan menatap Eric dengan mata lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Terakhir | The Boyz ✓
Fanfic"Hari ini akan jadi hari terakhir aku bisa menemuimu, ya?" "Jangan bersedih, kau tahu kalau aku akan baik-baik saja." "Aku tahu kalau kau akan baik-baik saja setelah pergi dari dunia ini, tapi bagaimana dengan aku?!" "Kau akan baik-baik saja, lalu b...