5

2.8K 273 41
                                    

Iwaizumi yang baru datang ke gimnasium menghela napas. Seperti biasa anak-anak itu selalu bersemangat. Sesaat senyum pria itu mengembang. "Yosh kalian mau latihan atau duduk-duduk saja?!"

"Yooshh!!"

.

Kini mereka ada di kamar mandi dan ruang ganti. Kageyama menggosok hidungnya berulang kali karena aroma keringat pria-pria karnivora ini sangat pekat. Ia berusaha tidak mempedulikannya.

"Mm manis sekali~" Ucapan Atsumu membuat yang lain mengendus. Aroma  manis ini tidak lain dan tidak bukan dari feromon Tobio yang keluar pada saat ia berkeringat.

"Maaf.." Ujarnya. Merasa tak enak membuat mereka tak nyaman. Si cheetah dengan senyum lebarnya berdiri di samping Kageyama. Matanya membulat dan berbinar-binar.

"Ada apa?" Tanya si raven.

"Mau peluk Kageyama-kun boleh?" Tentu pertanyaan itu membuat semua jantan menoleh pada Hinata.

"Hey hey hey! Siapa yang nengajarimu mesum begitu!"

"Kau peluk saja tembok di sebelah sana jangan Tobio."

Kageyama hanya nengerjapkan mata. Kenapa harus memeluk? Ia masih diam.

Oikawa tersenyum lebar. Dia punya ide cemerlang. "Benar chibi-chan!! Mari kita semua berpelukan karena sudah latihan!!" Dari pada cuman Hinata yang dipeluk, dan dari pada tidak pernah merasakan memeluk Tobio sama sekali. Begini lebih baik.

"Haa??" Yang lain menatap aneh pria serigala itu. Mata Hinata semakin terang. Senpai satu ini memang sehati.

"Begitukah? Baiklah" Ujar Kageyama enteng.

Suna yang berada di samping Kageyama langsung meng-kabedon kelinci itu membuat si blueberry membulat kaget.

"Oi pelukannya yang benar!!" Terushima menarik kerah belakang Suna membuat rubah itu mundur. Hinata segera melompat memeluk Kageyama.

"Kucing jahe ini selalu mendahului!"

Mereka pun mulai memeluk Kageyama, membuat kerumunan di sana. "Aaa manisss~"

"Omi-chan tidak mau ikutan?" Oikawa tersenyum lebar. Mereka semua melihat kearah pria phobia kuman itu.

"Ew. Kalian semua berkeringat." Ia menatap jijik mereka.

"Iya sih, tapi keringatnya sangat manis."

Sakusa yang sudah berbalik sedikit menoleh. Benar aroma manis ini sangat menenangkan dan lembut. Ia berbalik sepenuhnya. Melihat kearah sang kelinci yang wajahnya sudah tenggelam setengah. Hanya kelihatan mata dan telinganya saja. Kageyama hanya berkedip.

"Hey hey hey!! Kok aku ditarikk omi-omi!!"

Usai menarik Bokuto Sakusa menunduk untuk memeluk Tobio. Manis.

.
.
.

"Miya-san kembalikan kotak pensilku aku mau kelas habis ini." Kageyama berjinjit berusaha meraih kotak pensilnya. Pemuda tinggi itu tertawa-tawa.

"Ambil sendiri dong Tobio-kun~" Dilemparnya kotak itu ke Kuroo, membuat Kageyama pindah. Dari Kuroo ke Terushima, dari Terushima ke Suna, dari Suna ke Bokuto, lalu Oikawa.

"Oikawa-sann.." Kageyama memegang pundak serigala coklat itu. Ia berjinjit dan berusaha meraihnya sampai capek sendiri. Oikawa hanya meluruskan tangan, satu tangannya yang lain tanpa disadari telah melingkar di pinggang Tobio, mata coklatnya menatapi wajah mungil si kelinci manis.

Grep

"Yak!!" Oikawa mendongak saat wadah pensil itu direbut dari tangannya oleh seseorang.

"Ushijima-san.." Kageyama tersenyum. Memang kapten andalan sekaligus penyelamat. Pria besar itu mengembalikan kotak pensil Kageyama.

Sly Bunny (Kageyama Harem) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang