12

3.4K 201 61
                                    

Warn nsfw!

.

Setelah kurang lebih tiga hari Kageyama menginap di apartement Kenma, hybrid kelinci itu pun kembali ke mess.

Pada malam hari bertepatan dengan bulan yang sedang terang-terangnya, Kenma mengantar Tobio pulang dengan mobilnya.

"Hh.." Tobio tiba-tiba saja meringkuk di kursi penumpang sambil meremat safety belt. Mereka yang sudah tiba di depan gerbang membuat Kenma mengerem seraya menoleh pada sang kelinci. "Doushite, Tobio?"

"Uhh.. D-daijoubu.." Si raven melepas sabuk dan segera keluar dari mobil. Jalannya sedikit mengkerut dan tertatih serta wajahnya dihiasi keringat dingin.

Kenma yang masih cengo terdiam di balik stir. 'Tidak.. Aroma ini..' Netra lyxn itu pun menajam dan pupilnya mengecil.

Cklek

"Saluran tv nya jangan diganti-ganti tod!" Terishima melempar kacang pada Suna yang menaikan satu kaki di atas sofa. Wajah rubah tibetan itu lempeng dan masih mencari tontonan yang pas.

Kondisi mess tak pernah berubah, anak-anak atlit ala ngabers itu selalu ramai entah karena sedang mabar game online dengan rusuhnya, rebutan saluran tv, atau sekedar duduk-duduk nangkring bermain ponsel usai capek latihan.

"Kuncinya dari Am ke G, Sem?" Atsumu menoleh pada Eita yang yang tengah mengajarinya main gitar. Sang puma mengangguk sebagai jawaban.

Bruk.

"Uhh..." Tobio ambruk dengan tangan diantara sela-sela paha sedang kakinya tertekuk ke belakang mengarah ke luar.

"Oya?" Bokuto, Kuroo, Tsukishima, dan Hinata yang tengah ngumpul mabar jadi menoleh kearah pintu utama. Netra mereka bertanya-tanya suara apa barusan dan juga aroma manis macam apa yang tiba-tiba menyeruak ini.

"Tobio?" Sakusa yang barusan keluar dari kamarnya terlihat sedang mengeringkan rambut.

"He? Tobio??" Mendengar nama si kelinci disebut-sebut, Oikawa yang sedari tadi duduk ngantuk pun menengok. "Tobio-chan!" Akhirnya kelinci manis mereka pulang.

"Tobio?" Ushijima yang paling dekat dengan lorong pun menyentuh pundak si kelinci yang masih terduduk dengan muka menunduk. Yang lain juga jadi bangkit berdiri dan mendekat, mengerubungi si raven.

Tes.. Tes.. Tes..

"Ahh.. Nghh.." Tobio mendongak, seketika membuat para jantan itu membelalakkan mata.

Tobio dengan liur penuh membanjiri mulutnya, wajahnya merah, kedua telinga kelinci miliknya turun ke bawah  dan puncak dadanya yang mengeras tampak menonjol dari baju olahraganya yang sedikit ketat. "Hhh.. Hh.."

Sekejap, saat para jantan itu berkedip, manik mata mereka semua berubah rucing, menunjukan satu garis lurus sebagaimana mata hybrid dalam diri mereka.

"Manis.." Atsumu mengusap liurnya sendiri dengan lengan, hidung dan otaknya dipenuhi aroma manis yang sumbernya dari sang kelinci.

Kuroo menelan ludah. Apa-apaan celananya jadi terasa sesak. Sialnya hal itu tak hanya dia seorang yang merasakan.

Pipi Tobio semerah tomat. Dirinya yang masih terduduk di lantai mau tak mau membuat kepalanya sejajar dengan 'sesuatu' yang terlihat menggembung dari balik celana kolor pendek para jantan itu.

Tangan kanan Tobio terulur namun tangan satunya segera menahan. "Ahh.." Dia ambruk lagi saat mencoba mempertahankan kewarasannya.

Kenapa? Dia juga jantan bukan? Dia laki-laki, tapi kenapa hybrid di dalam tubuhnya meraung minta dibuahi dan dipenuhi layaknya betina.

Sly Bunny (Kageyama Harem) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang