10

2.3K 232 33
                                    

Tobio mendatangi kamar Oikawa dimana terbaring empunya kamar, Atsumu, dan Kuroo. Sengaja dijadikan satu agar Osamu dan Akaashi tidak repot mengurus ketiga orang sakit itu.

"Atsumu-san, Oikawa-san, Kuroo-san.." Kepala Kageyama menyembul.

Tiga orang yang awalnya ribut langsung diam dan menatap kearah pintu. Tobio berjalan mendekat pada mereka. "Kalian sudah mendingan?"

"Aduh kepalaku pusing sekali Tobio-kun!!" Atsumu meremat kepalanya. Si raven pun menyentuh kepala Atsumu dan mengusapnya pelan. Melihat itu Oikawa dan Kuroo jadi ikut-ikutan mengaduh.

"Kepalaku sakit Tobio-chann"

"Kepalaku juga sakit Tobio"

Si kelinci menatap dua hybrid itu. Belum apa-apa Oikawa menyeret tangannya sampai Tobio jatuh ke kasur. "Kau tau demam ini membuatku kedinginan.." Bibirnya manyun sambil matanya menatap keatas.

"Oikawa benar!" Kuroo memeluk Tobio dari belakang.

Atsumu yang tidak kebagian peluk, terududuk dan segera menubruk Tobio dari atas. "Aku juga kedinginan Tobio-kunn~"

"Aku lebih kedinginan!"

"Aku!!"

Mereka mengerubungi Tobio seolah kelinci itu gula dan mereka semutnya. Lelaki manis yang mulai sesak berusaha mendorong mereka. "Atsumu-san awas!" Ia mendorong-dorong wajah ingusan Atsumu agar menjauh dari wajahnya.

"Tidak ma—ittaii ittaii ittaiii!!!" Telinga serigala Atsumu dijewer Osamu agar menyingkir. Telinga Kuro dan Oikawa dijewer Kitashin. "Tobio baru sembuh kalian jangan menularinya lagi."

"Aduh iya maaf.. Maaf.."

Tobio pun bangkit dari ranjang, mengebas tubuhnya kemudian melengos. "Hmph!" Telinga kelincinya bergoyang.

Atsumu, Oikawa, dan Kuroo menganga sambil mengulurkan tangan. "Tobioo jangan pergii~"

"Hmph!" Kelinci itu keluar dari kamar.

.
.
.

"Baru sembuhkan, lebih baik jangan banyak gerak." Ushijima mendudukan Tobio di sofa ruang tengah lalu menepuk-nepuk kepalanya. "Aku mau ke dapur dulu, mau dibawakan apa?"

"Mm tidak Ushiji—"

"Susu?"

Inner Tobio melebar. Ia tersenyum kemudian mengangguk-angguk.

"Tobio mau nonton apa?" Semi yang duduk di samping kelinci itu memegang remot dan memilah saluran.

"Apa saja Semi-san.." Yang lebih tua menengok kemudian mengusak rambut Tobio.

Saat mereka berdua nonton, sebuah mangkuk tiba-tiba menghalangi pandangan Tobio. Kelinci itupun mendongak ke samping, rupanya Sakusa yang mengulurkan mangkuk itu. "Sarapanmu."

"Oo arigatou.." Tobio hendak mengambil mangkok itu tapi Sakusa lebih menarik mangkuknya. "Aku suapi saja, masih sangat panas." Pria itu duduk di samping Tobio.

Ia mulai menyuapi Tobio, kelinci itu nurut-nurut saja karena lapar. Matanya yang belok sesekali melihat keatas pada netra Sakusa.

"Buburnya ada di.." Sakusa menujuk bibir nya. Ia ingin memberitahu Tobio kelinci itu kalau cemong. Kedua alis Tobio terangkat. Tangannya terulur mengusap sudut bibir Sakusa. "Tidak ada kok Sakusa-san.."

Merasakan sudut bibirnya dielus-elus, telinga Sakusa memerah. "B-bukan aku.. Kau.. Maksudku bibirmu.."

Mulut Tobio membentuk huruf O. Saat ia ingin mengusap bibirnya tangannya ditahan oleh Terushima. Lelaki itu mendekat menjilat sudut bibir Tobio yang ada bubur. Mata Tobio membola.

Sang Hyena tersenyum flirty. "Nah masalahmu selesai Tobio.." Lelaki itu menepuk-nepuk pucuk kepalanya.

DUG

"Ittai!!" Si hyena mengaduh setelah kena tutuk Ushijima.

"Oi!! Seenaknya saja!" Suna mengomel. Ia mengangkat dagu Tohio lalu mengusap permukaan bibir kelinci itu pelan. "Makan yang banyak bunny, kalau kau sembuh aku akan mengajakmu jalan-jalan naik motor."

"Sungguh?"

Si rubah tersenyum dan mengangguk. "Iya.."

Ting Tong

Mereka menoleh kearah pintu. Shirabu yang kebetulan barusan keluar dari kamar membuka pintu. "Tobio? Iya dia di dalam masuk saja."

Kenma melangkah masuk dengan dua bingkisan di tangannya. Isinya susu dan buah-buahan. "Tobio."

"Kenma-san.."

Yang disebut namanya berjalan mendekat. Ia meletakkan belanjaannya kemudian menangkup pipi Tobio. "Kudengar kau tidak berangkat kemarin karena sakit? Sudah sembuh?"

"Iya kenma-san, sudah baikan kok.." Si kelinci tersenyum.

Sesaat Kenma merasakan tekanan di sekitarnya. Ia melihat pada para hybrid lain di ruangan. Mata mereka menyala tajam. Sangat jelas terlihat tak menyukai kehadirannya.

Si lynx pun menarik Tobio kepelukannya. "Kau yakin kau baik-baik saja bersama mereka?"

"Iya Kenma-san.." Tobio mengangguk-anggukan kepala.

"Oo ini si Kenma Kenma yang sering kau sebut?" Semi bangkit berdiri.

Sakusa menarik pergelangan tangan Tobio sampai lepas dari rengkuhan si lynx. "Kau baru saja sembuh, jangan sampai sakit lagi. Kuman itu sifatnya mudah menempel." Ia melirik pada si rambut ombre dengan tatapan datar namun penuh penghakiman miliknya.

"Sakusa-san.." Kedua alis Tobio terangkat.

"Sebagai kapten tim voli. Tobio berada di bawah tanggung jawabku. Kehadiranmu tidak diperlukan disini."

"Siapa pula yang menyuruh orang ini masuk. Pergilah."

Sungguh para jantan itu sangat sengit dan sengak dalam bicara kalau urusannya sudah menyenggol Tobio.

"Ushijima-san.. Terushima-san.."

Mau main keroyokan kah? Kenma tidak takut. Ia maju selangkah mendekat pada Tobio dan Suna langsung berdiri di depan menghalanginya. "Kau salah jalan pintu keluarnya disebelah sana."

"Aku tidak punya urusan dengan kalian. Urusanku dengan Tobio. Minggir." Ia mencengkram kerah Suna dan mendorongnya. Rubah tibetan itu mendecih.

"Kenma-san.."

"Justru karena urusanmu Tobio maka kau harus berurusan denganku dulu!" Terushima yang maju kali ini nencengkram jerah si Lynx erat.

"Sudah berhenti!" Tobio hendak maju namun Sakusa menahannya. "Sakusa-san!"

"Masuk ke kamarmu." Inner harimau Ushijima membuat kelinci Tobio menciut. Mulai terdengar gemuruh dengkuran binatang membuat suasana terasa intens. Ia menghentakkan kakinya, menatap mereka kesal dan masuk ke kamar. "Kalian menyebalkan!"

BLAM

"Pergi. Sebelum aku yang membuatmu pergi." Semi maju dan Kenma juga maju. "Kau kira aku takut? Kau kira aku akan mundur? Aku jauh mengenal Tobio lebih lama sebelum kalian. Dengan kelakuan kalian yang seperti ini, membuatku lebih mudah mendapatkannya."

"Jangan banyak omong sudah sana pergi!" Si hyena menyalak. Kenma pun pergi dari sana.

Mereka yang tersisa di ruang tengah menurunkan emosi. Sudah menjadi naluri bagi hybrid carnivora sifatnya sangat teritorial. Mereka akan menyalak keras saat ada yang melewati batas kepemilikan mereka atau berusaha merebut. Dalam hal ini Tobio.

.
.
.

Beri saya ide next chap apa yang terjadi o(╥﹏╥)

Sly Bunny (Kageyama Harem) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang