9

2.2K 260 56
                                    

"Karena Tobio sakit hari ini, kita akan bergantian menjaganya."

Para jantan mengangguk-angguk. Oikawa, Kuroo, dan Atsumu yang tidak ada kelas pagi kebagian untuk menjaga si raven setelah latihan.

"Tobio-chan~" Terlihat si kelinci manis masih terlelap. Sang serigala coklat pun mengganti kompresannya dengan yang baru.

"Nghh.." Tobio menggeliat. Bibir tipisnya sedikit terbuka. Napasnya teratur dan dengkurannya terdengar sangat halus.

Oikawa hanya mengedipkan mata sembari jarinya nengusap kening, pipi, dan rambut yang lebih muda.

Netra si blueberry perlahan terbuka. "Nggh." Bangun-bangun bibirnya mengerucut. Kelinci itu melihat ke sekitar. Meraih kompres di keningnya lalu melemparnya. "Panas.."

"E kenapa di lempar Tobio-chan??" Mata Oikawa membulat.

"Panas." Pipi Tobio menggembung dan terlihat memerah.

Tunggu. Oikawa baru sadar kalau suara dan nada bicara Tobio berubah. Ia kedengaran lebih imut dari biasanya. Tingkahnya juga.

"O-i-kawa-sann paaanasss~" Tobio merengek kakinya menghentak-hentai ranjang.

Antara gemas dan juga bingung. Oikawa tidak tahu harus berbuat apa. Tobio menyibak selimutnya. Sedetik, lima detik, mereka saling berpandangan. Tiba-tiba mata kelinci manis itu berkaca-kaca. Hidungnya ikut kemerahan.

"Tobio-cha—"

"Hueeeeeeee dinginnnn!!!"

.
.
.

"Kita-san, aku barusan mengabari kakak Tobio yang ada di Miyagi kalau adiknya demam"

Si rambut ganda mengangguk seraya tersenyum. "Terimakasih, Akaashi."

"Kakak Tobio bilang, saat Tobio demam dia akan menjadi seperti bukan Tobio.." Raut wajah Akaashi berubah cemas.

"Berubah? Berubah bagaimana?" Ushijima menyela saat mendengar perbincangan mereka.

"Katanya saat sedang sakit terutama sakit demam, mental Tobio akan menjadi seperti anak umur lima tahun dan akan kembali normal saat demamnya sembuh.."

Mereka bertiga saling bertukar pandang. "Kurasa itu bukan masalah besar, Oikawa, Atsumu, dan Kuroo pasti bisa mengatasinya.." Shinsuke tersenyum. Ucapannya diangguki oleh dua orang lainnya.

Ya memang apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi? Semua pasti aman-aman saja. Setidaknya itu pikiran mereka.

.
.
.

"Ayoo makan Tobio-kun.. Nanti tidak sembuh-sembuh lho.." Atsumu berusaha merayu si kelinci manis.

"Aku mau es krim." Kageyama menyilangkan tangan di dada. Mereka berada di ruang tengah. Tobio bosan di kamar katanya.

"Iya.. Nanti kalau Tobio-chan sembuh kita beli es krim." Kuroo yang duduk di sebelah kanannya ikutan membujuk.

Pipi Kageyama mengerucut. Ia mendengus dan merajuk. "Hmphh!!!!" Tangannya mengepal, terlihat mungil karena sweater yang ia kenakan kebesaran. Wajah manisnya pelan-pelan menjadi merah.

Atsumu, Kuroo, dan Oikawa hanya menganga dengan kegemasan ini sampai mereka sadar kalau Tobio sedang tahan napas.

"Hei apa yang kau lakukan!!! jangan aneh-aneh Tobio-chan!!!" Si serigala coklat duduk di lantai, menghadap pada Tobio dan berusaha mengempeskan pipinya.

"Tidak mau bernapas kalau belum makan es krim!! HMPH!!"

Kuroo menepuk jidat. "Ya sudah ya sudah aku belikan es krim, bernapas dulu.."

Sly Bunny (Kageyama Harem) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang