16.lamaran (end?)

1.8K 116 4
                                    

2 tahun kemudian...

"Haendraa sayangg!".

Seruan dari seseorang yang sangat dikenal Haendra menyapa indra pendengarannya segera menoleh ke arah suara dengan senyum yang tak pudar merentangkan tangannya untuk menyambut pelukan.

"YAAMPUN NDRA GAK NYANGKA BANGET KITA UDAH LULUS!", teriak Rengga yang sedikit membuat Haendra meringis.

Nanda yang berada disamping Haendra mendengus kesal menegur Rengga yang berada dipelukan Haendra, "heh Rengga, pelanin dikit kek itu suara ini sekolah bukan hutan tau!".

Rengga yang ditegur itu hanya menyengir tak bersalah dan melepas pelukannya pada Haendra.

"Btw Ndra abis lulus ini lo lanjut kuliah atau kerja?", tanya Nanda yang langsung mendapatkan tatapan datar dari Rengga.

"Pertanyaan lo gak bermutu asli Nan, Haendra juga kerja gak kerja tetep kaya, secara papanya aja punya perusahaan bercabang-cabang!".

"Hahaha Nan gue gak tau sih, tapi kayaknya yang pasti gue kuliah lah, kalo gue kerja gue juga bingung mau kerja apa jadi mending uang papa gue ya gue abisin buat kuliah".

Rengga mengelus rambut Haendra lembut, "duduh anak baik, cium dulu sini".

"Anjing lesbi bangsat!".

"Terserah lo berdua terserah!".

Haendra dan Rengga tertawa melihat wajah Nanda yang mencebik kesal, memeluk tubuh Nanda bersamaan membuat yang dipeluk sedikit sesak.

"Walau kita udah lulus gini jangan ada yang lupa sama pertemanan kita ya! Kalian satu-satunya temen nyerempet sahabat terbaik gue didunia ini!", ucap Rengga disela pelukan mereka.

"Yakali lah Ngga kita lupa, kalo ada yang lupa kalian ambil aja talenan ungu mama gue baru geplak kepalanya pake tuh talenan".

"Anjing yang ada kepala gue di geplak sama mama lo gegara ngambil talenan mama lo!", kesal Rengga mendengar penuturan Haendra yang menurutnya sinting sekali.

"AAAAA RENGGA LO GEMES BANGET SIH AYOK TRISOM SAMA AKU!", seru Haendra membuat telinga Rengga berdengung.

"Lesbi njir lesbi", balas Rengga menjitak sayang kepala Haendra, membuat yang dijitak mencebikkan wajahnya.

"Gak usah sok imut lo!".

"Emang imut, wlee!".

"Babe?".

Suara bariton menyapa pendengeran Haendra dan dua sahabatnya seketika menoleh dan mendapati Mega menghampiri mereke.

"Ekhem jiakh mantan pak ketos datang".

"Duh duh mantan ketos hadiri perpisahan pacar".

Sindiran dari dua sahabatnya itu membuat telinga Haendra memanas malu, memukul bahu Rengga dan Nanda bersamaan hingga keduanya meringis.

"Udah udah jangan dilanjutin, oiya ayok ikut aku dulu".

Haendra pasrah ketika dirinya ditarik pergi dari sana oleh Mega, meninggalkan kedua sahabatnya yang protes sekaligus bingung.

Namun tak disangka dirinya ditarik keatas panggung acara hingga keduanya menjadi sorot perhatian semua yang ada disana.

"Kak kita ngapain sih disini, ini panggung buat hiburan tau!".

"Udah sstt kamu diem aja!", balas Mega menaruh telunjuknya ke bibir Haendra yang seketika diam.

Mengambil microfon dan memandang semua hadirin disana dengan senyuman, Mega memulai pembicaraannya.

kak ketos | markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang