9.hadiah Mama dan Papa

1.7K 162 1
                                    

Jadi hari ini Haendra capek banget, karena apa? Karena si Mega alias pacarnya yang baru aja mereka jadian tadi pagi tuh gak mau nganterin dia pulang sekolah, ya Haendra kesel banget dong kayak si Mega ini tulus gak sih macarin si Haendra?

Masa bodoh dengan semuanya, kini Haendra lagi jalan dipinggir trotoar karena dia tadi tuh gak dianter ataupun pake motor, Haendra mah mana dibolehin pake motor sebelum lulus SMA.

Kata papa Johan, "nanti kamu luka-luka kalo make motor dibawah umur 18 tahun", gak jelas banget padahal Haendra sendiri udah lihai naik motor.

"Aku capek banget ish, kesel sama kak Mega katanya pacar kok gak mau nganterin aku sampe rumah sih!", gerutu Haendra sembari berjalan dengan menghentak-hentakkan kaki.

Namun ditengah perjalanan, dia melihat sebuah mobil terparkir diseberang jalan raya, Haendra merasa gak asing sama tuh mobil.

"Kayak mobil papa gak sih?", gumam Haendra menatap intens mobil tersebut.

Dan benar aja, ada seorang lelaki paruh baya namun masih kentara ketampanannya memasuki mobil itu setelah keluar dari... toko boneka? Sedang apa papanya ke toko boneka?

"PAPA PAPA PAPA INI HAENDRA!!!", teriak Haendra dari seberang jalan namun tidak diacuhkan oleh papanya, dan ternyata tuh mobil dan melesat duluan dijalan tanpa memperhatikan atensi Haendra yang sedari tadi berteriak seperti orang gila.

"ISHH HUE PAPA GAK NGELIAT AKU.. hiks..", lirih Haendra melangkah sambil menangis tersedu-sedu, apakah papanya tidak sayang lagi padanya hingga melupakan atensi dirinya?

"Hiks...kenapa semua orang jahat banget sama Ndra, ini kan hari ulang tahunnya Ndra bukannya dikasih hadiah malah dicuekin".

Haendra terus berjalan hingga memasuki komplek elite tempat dimana para apartemen holkay berada, mengusap kasar air matanya yang sedari tumpah gak berhenti semenjak kepergian papanya.

Disaat dirinya sudah menginjakkan kaki didalam apartemennya, Haendra melihat seisi rumahnya gelap gulita, bahkan disaat Haendra mengetikkan saklar rumahnya yang berada disamping pintu itupun tidak menyala.

"Mama, papa, where are youu?!", teriak Haendra namun tidak mendapatkan respon dari siapa pun.

"Kemana papa sama mama ya? Tumben sekali gak ada orang dirumah!".

Haendra mendengus, berusaha mengumpulkan nyalinya yang memliki ketakutan akan suasana gelap seperti sekarang.

Tiba-tiba...

Brukk!!!

"MAMA!!!".

Haendra memekik sambil menutup telinga karena terkejut mendengar ada sesuatu yang jatuh disekitarnya.

Matanya udah berkaca-kaca karena ketakutan betul, terduduk disamping meja yang Haendra sendiri gak tau itu meja apaan.

Disaat dirinya mengusap pipinya yang basah karena menangis, tiba-tiba ada sebuah lengan kekar yang menariknya untuk berdiri, Haendra memekik saking ketakutannya, mengira dirinya akan disiksa oleh orang tersebut.

"Happy birthday sayangnya mama!".

Haendra terdiam, melihat ada beberapa lilin yang tertanam diatas kue yang dibawa oleh seorang lelaki manis didepannya.

Apakah ini mimpi? Oh cepat bangunkan Haendra untuk tidak melanjutkannya, tapi ini bukan mimpi melainkan nyata didepan mata.

Haendra menoleh melihat sang papa yang berada disampingnya, ternyata yang menariknya tadi adalah papanya sendiri, dirinya mencebik kesal setelah mengetahui hal tersebut.

"Hiks... mama sama papa jahat, kalian berdua cuekin aku seharian terutama papa... hiks... papa aku panggil disaat ditempat toko boneka tidak mengacuhkan aku!".

kak ketos | markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang