Kicauan burung di atas pohon yang tengah terhembus sejuknya angin alam. Pohon yang tumbuh dalam suatu perdesaan yang dipimpin oleh Kerajaan Ratu Krystal Alexandria dengan bendera kain tergambar Kuda Putih berponi.
"Tanggal berapa sekarang? " tanya Ratu Krystal dengan anggun duduk si kursi emas putih di suatu ruangan yang penuh buku.
"Tiga belas, Ratu. " ratu Krystal selalu didampingi kemanapun ia pergi.
Ratu Krystal melipat kertas yang sudah tertulis dengan tinta didalamnya, ia menulis ini untuk persiapan perang dengan Kerajaan Naga Api. Peperangan yang memiliki tiga pilihan, antara hidup dan mati, atau gugur keduanya. Kerajaan Naga api yang dipimpin oleh Gafrid Gorlas. Suatu Kerajaan yang ingin menguasai dunia dengan kejahatan, ketika ia memimpin, maka dunia ini akan berubah menjadi gelap untuk selamanya.
Berbeda dengan Ratu Krystal, ia selalu ingin kedamaian dalam dunia ini. Hatinya yang begitu berlian dan lembut tidak bisa menyakiti mahluk hidup maupun itu adalah tumbuhan.
Esok telah tiba, hari pertarungan telah dimulai, ratu Krystal mengikat kertas surat yang telah ia tulis kemarin di kaki burung merpati putih.
"Teruslah terbang, cari penggantiku. Halwasy kerajaan kuda putih ini membutuhkan pemimpin baru. " Ratu Krystal mengecup burung merpati putih itu lalu melepaskannya terbang jauh, sejauh mungkin. Semakin jauh merpati itu terbang, semakin banyak merpati yang ikut mencari pengganti ratu Krystal yang disebut keturunan Alexandria.
Ratu Krystal yang lembut ini tidak akan melawan, ia menyerah sebelum peperangan dimulai. Dengan janji, Ratu Krystal akan menyerahkan dirinya, namun tidak ada yang boleh menyentuh atau melukai warga desanya.
"Mengapa kau menyerah sebelum semuanya dimulai ?" tanya Gafrid Gorlas.
"Sebab, keturunan Alexandria, lha, yang akan berhadapan denganmu. "
Prajurit kerjaan istana Georges memborgol kedua tangan ratu Krystal.
"RATU! APAKAH RATU AKAN MELAKUKANNYA?! MEREKA ADALAH ORANG - ORANG BRENGSEK YANG AKAN MELUPAKAN JANJINYA SETELAH RATU SUDAH BERADA DITANGANNYA! " ketua pemimpin prajurit kerajaan Kuda putih yang berlari menghampiri Krystal yang akan segera di bawa dan di sandera dalam istana Naga api.
"Kau tahu, Fred? Aku terlalu lemah untuk tetap terus mengibarkan bendera Kuda putih yang suci. Karena keturunan Alexandria setelah ini akan terus mengibarkan bendera suci kerajaan Kuda putih. Percayalah... "
Fred Deorlando menurunkan topi pelindungnya, ia berlutut di hadapan ratu Krystal sambil memegang erat pedang miliknya yang ditancapkannya di tanah. "Akanku jaga semuanya dengan baik. Kembalilah dengan utuh, kami akan menunggu keturunan Alexandria menyelamatkanmu. "
Mereka pergi, pertarungan ini diselesaikan tanpa goresan luka sedikitpun. Namun hanya satu nyawa yang begitu berarti bagi kerjaan Halwasy kuda putih, yaitu Ratu Krystal. Naga api telah berhasil membawanya dengan sangat mudah.
Fred bangkit, ia berdiri tegak menatap ke arah ratu Krystal yang dibawa oleh ribuan prajurit Naga Api. Fred memegang pedangnya kembali, ia handak menyabutnya kembali dari tanah yang telah ditancapkan olehnya.
Sudah berusaha mencabutnya dengan sekuat tenaga, tetap tidak bisa tercabut. Sebab, sebuah ucapan seperti janji telah ia ucapkan di hadapan pedang kepemimpinannya sebagai pemimpin prajurit istana Halwasy Kuda Putih.
"Hanya keturunan Alexandria yang asli, lha, yang bisa mencabutnya. " Fred mundur sebanyak 10 langkah. Sebuah keajaiban membuat tanah ini retak mengelilingi pedang yang berdiri tertancap di pertengahan tanah yang retak.
𓆩𓃗𓉳𓃗𓆪
KAMU SEDANG MEMBACA
Cermin Bulan [Telah Terbit]
FantasíaSudah terbit di Chars publisher Tahun 1231 Ratu Krystal disandera oleh Kerajaan Naga Api yang ingin menguasai dunia dengan kejahatan. Sekumpulan burung merpati berterbangan mengantarkan surat yang diikat di kakinya mencari keturunan Alexandria yang...