Karina menurunkan pedangnya dan menjatuhkannya ke bawah. Ia berjalan lebih dekat dengan Giselle, Karina menatap Giselle sejenak lalu memeluknya.
Giselle sedikit terkejut saat Karina secara tiba-tiba memeluk dirinya dengan sangat erat. Kedua tangan Giselle bergerak naik secara perlahan dan mendorong tubuh Karina dengan sangat kencang hingga terjatuh.
"Apa yang kau lakukan? " tanya Giselle dengan ekspresi wajahnya yang marah bercampur dengan kaget.
Giselle mengambil pedang milik Karina yang di jatuhkan di dekatnya, ia berjalan sedikit lambat lalu melompat saat sudah berdiri di hadapan Karina sambil mengangkat pedangnya, ia hendak menusuk Karina.
Namun sesuatu terjadi, pedang milik Karina yang di pegang oleh Giselle perlahan menjadi pasir, petir bergaduhan, angin bertiup begitu kencang.
"Ini adalah sebuah pedang yang memiliki sumpah!! " ucap Karina yang bangkit dari jatuhnya.
"KARINA!! "
Karina menoleh ke arah seorang pria yang memanggilnya, ia adalah Jordan bersama Kudanya yang masuk ke dalam wilayah Kerajaan Georges. Tidak hanya seorang diri, ia juga bersama beberapa Prajuritnya yang membawa Kudanya masing-masing.
"TANGKAP INI!! " Jordan melemparkan Pedang yang pernah Karina buat sebelumnya.
"Happ!! Ku tangkap!! " Karina menangkap pedang yang di berikan oleh Jordan.
Jordan memasuki Kerjaan bersama Prajurit lainnya meninggalkan Kudanya di depan Kerajaan melawan-lawannya masing-masing.
"SERANG!! " teriak Jordan keras mewakili dari sekian banyaknya Prajurit yang ia bawa.
YAAAAAAAKK!!!
Giselle mengambil pedangnya dan mulai bertarung melawan Karina yang kali ini jauh lebih hebat dari sebelumnya.
Ia sangat lincah dalam menangkis sebuah serangan dari Giselle yang semakin cepat memberikan serangannya.
Sring...
Sring...
Sring..
TRANG...!!
Giselle dan Karina terjatuh bersama dan pedang mereka ikut terlempar, mereka segera terbangun untuk lebih sampai mengambil pedangnya masing-masing.
Mereka telah mengambil pedangnya masing-masing lalu memutari sambil menatap satu sama lain dengan memegang pedangnya erat.
"Apa kau pernah melihatku sebelumnya? " tanya Karina pada Giselle yang menatapnya tajam.
"Bahkan wajahmu terlihat sangat asing, " jawab Giselle yang mulai menyerang Karina kembali dengan pedangnya yang tajam.
Karina selalu menangkisnya dengan cepat, sebenarnya Karina tidak ingin melukai Sahabatnya sendiri, sampai akhirnya ia menyadari bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan semua ini adalah saling menyerang untuk memastikan siapa yang akan menang dan siapa yang akan kalah. Ia mulai bergerak untuk menyerang, namun saat hendak memberikan sebuah serangan, seketika Giselle menjatuhkan pedangnya dan terdiam dengan ekspresi wajahnya yang terkejut.
Karina menurunkan pedangnya secara perlahan, kedua matanya berkaca-kaca melihat Giselle yang terjatuh lemah berbaring di tanah dengan kedua matanya terbuka lebar, mulutnya mengeluarkan darah.
Karina melihat Freddy yang berada tak jauh yang menurunkan arah panahnya setelah selesai meluncurkan beberapa panahnya pada Giselle yang kita telah tiada dalam seketika.
Karina meluncurkan air mata hangatnya. Ia menatap tak percaya pada Freddy yang kini ikut terdiam saling menatap karena dirinya sangat bingung mengapa Karina menatapnya begitu tajam dengan kedua matanya yang terus mengalirkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cermin Bulan [Telah Terbit]
FantasíaSudah terbit di Chars publisher Tahun 1231 Ratu Krystal disandera oleh Kerajaan Naga Api yang ingin menguasai dunia dengan kejahatan. Sekumpulan burung merpati berterbangan mengantarkan surat yang diikat di kakinya mencari keturunan Alexandria yang...