11. Ini bukan Akhir

86 144 52
                                    

Charles telah di bawa ke hadapan Gafrid dan Giselle. Dengan kedua tangannya di pegangi oleh kedua Prajurit, Charles hanya terdiam pasrah.

"Giselle, aku tidak mengerti mengapa kau sejahat itu? " Karina yang berdiri di samping kanan Prajurit yang tengah memegangi tangan Charles.

"Bagaimana cara memanggilnya? Kapal kita terlalu tinggi, kita tak sampai untuk menyentuh airnya? " tanya Giselle pada Gafrid.

"Tak perlu khawatir, sudah ku siapkan semuanya. Kleyo sudah berada di lantai Kapal yang sudah menyentuh air laut, " jawab Gafrid sambil tersenyum kecil menatap Charles yang menundukkan kepalanya.

"Sebenarnya apa yang kau akan lakukan padaku? " Charles perlahan mengangkat kepalanya menatap Gafrid.

"Kau tidak perlu tahu soal itu. " Gafrid masih tersenyum kecil menatapnya.

"Ini demi kebaikan kami semua, kau harus berkorban sebagai Pangeran yang terhormat. Kami sangat menghormatimu atas semua pengorbananmu," ucap Giselle.

"Mari kita mulai, Kapal akan tenggelam sepenuhnya jika kita terlalu lama. " Giselle yang mengalihkan pandangannya dari Charles.

Salah satu Prajurit membunyikan loncengnya dengan sekeras mungkin untuk memberi tahu Kleyo sang Prajurit yang sedang bersiap untuk membangunkan Naga air.

Setelah mendengar lonceng telah berbunyi, Kleyo menepuk air laut sekeras mungkin sebanyak Tiga kali lalu mengatakan 'Vantor Nius' sebanyak Satu kali.

"VANTOR NIUS!!"

Beberapa menit kemudian setelah tidak ada reaksi sama sekali. Saat Gafrid menyuruh Prajuritnya untuk membunyikan loncengnya kembali, sosok besar bersisik mulai muncul dari dalam air.

Charles yang menundukkan kepalanya sedari tadi mulai mengangkat kepalanya ke arah sosok Naga yang besar yang tak jauh dari hadapannya.

"Sungguh kalian adalah manusia - manusia yang berani membangunkanku selama ribuan tahun telah berlalu. "

"Kami membangunkanmu karena ada maksud tertentu, " ucap Giselle.

Naga besar yang disebut Vlourt ini mendekatkan kepalanya pada Giselle. "Apa yang kau inginkan? "

"Jadilah Naga yang baik, maka aku akan membebaskan kutukanmu Naga air ini dengan menggantikannya. " Giselle mengalihkan pandangannya pada Charles yang menatapnya kembali.

"Selicik itukah kau? " Charles menatap Giselle dan mengucapkannya dengan nada yang bergetar.

"Tidak ada pilihan lain selain menjadi sang penghianat. " Giselle yang mulai mengalihkan pandangannya kembali pada Vlourt si Naga air.

"Jadi, apa yang kau inginkan, Ratu? " Vlourt mulai menunduk pada Giselle, memanggil 'Ratu' sebagai tanda bahwa ia telah bertunduk terhadapnya.

"Bawalah kapal ini berlayar hingga ke tepi lautan. "

Vlourt kembali ke dalam air, dengan cepat Vlourt menghancurkan Kapal itu menggunakan ekornya yang cukup besar dan panjang. Kapal itu memiliki kerusakan yang fatal, seluruh penumpang Kapal berteriak.

Setelah Kapal itu tenggelam, Karina yang hanya sebuah bayangan bisa melihat bahwa Vlourt hanya menyelamatkan Giselle. Dan Giselle, menarik tangan Gafrid menyelamatkannya.

Charles berusaha sekuat mungkin untuk melepaskan tangannya dari para Prajurit yang masih memeganginya dan berusaha berenang ke atas air karena ia sudah tak kuat bernafas di dalam air.

Namun gagal, Vlourt membuka mulutnya sebesar mungkin yang langsung melahap Charles kedalam mulutnya. Kini Giselle dan Gafrid duduk di atas kepala Vlourt yang membawanya pergi.

Sebuah benda yang berbentuk kalung dengan Sisik emas yang berkilau terlepas dari leher Charles dan terjatuh ke sebuah tumpukan hancurnya Kapal bersama semua penumpang yang sudah tak terselamatkan lagi.

"Sisik emas!!" Karina menghampiri kalung itu untuk bersusah mengambilnya. Namun, sebuah keajaiban itu telah hilang.

Kini Karina telah kembali...

Karina kembali menjadi dirinya yang nyata seperti semula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina kembali menjadi dirinya yang nyata seperti semula. Karina berdiri di tempat sebelumnya, ia menghadap sambil memegang foto yang tak sepenuhnya hancur.

Karina menoleh ke arah sekeliling, terlihat semuanya kembali seperti semula. Ia berada di dalam Kapal yang hancur dan di lumuti rumput laut selama ribuan tahun tenggelam.

"SISIK EMAS ITU BERADA DI ATAS KAPAL INI!! "

Karina mulai berenang untuk sampai di atas Kapal. Tetapi, sebuah cahaya kecil berwarna merah yang telah diberikan dari Vlourt keluar dari mulut Karina. Seketika ia merasakan sesak tak bisa bernafas di dalam air. Karina mencoba untuk memaksakannya, ia terus berenang ke atas Kapal untuk mencari sisik emas itu.

Ia telah sampai di atas Kapal, ia mengangkat kayu dari reruntuhan Kapal yang menutupi kalung sisik emas. Sampai akhirnya ia menemukannya, ia segera mengambilnya, dengan cepat ia langsung berenang naik dari ke dalaman laut yang tengah ia selami.

Karina benar - benar sudah tidak kuat karena pernafasan di dalam airnya telah hilang. Mungkin ia telah mencapai batas waktu yang telah di perjanjikan pada Vlourt si Naga air.

Sampai akhirnya ia tenggelam kembali setelah hampir sampai. Karina terjatuh tenggelam kembali ke dalam yang membuatnya benar - benar pasrah.

Karina terjatuh terlentang, kedua matanya perlahan mulai tertutup. Namun, suara seseorang mulai memanggilnya dengan jelas.

"Karina Alexandria! "

"Kami menunggumu. "

"Kami merindukanmu, kau tidak ada kabar belakangan ini. "

"Apa kau terlalu sibuk membaca sampai lupa dengan kami? "

"Kami mahon kembalilah, setidaknya kami tahu keadaanmu saat ini. "

Giselle, Winggi, Ningal. Suara ke-Tiga sahabatnya mulai terdengar membisiki telinganya dengan sangat jelas, yang membuatnya mulai membuka kembali kedua matanya secara perlahan.

"Ini bukan akhir bagiku. "

Karina berbicara di dalam batinnya, ia mulai mengangkat tubuhnya. Karina mulai berusaha kembali untuk naik ke dasar laut.

"Masih ada kehidupanku di masa depan yang menungguku. "

Karina memegang erat kalung sisik emas itu dengan erat.

"Aku adalah Alexandria. "


Cermin Bulan [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang