Hot Family

488 35 6
                                    

"namamu itu sangat jelek! Muffin? Kau makanan penutup? Hahahaha!!"

"oh tidak! Memakan muffin membuatku tambah gemuk, sangat banyak gula!"

"aku tidak mau menjadi pendek dan gemuk seperti Muffin, hahaha!"

Muffin terpojok, tubuh kecilnya makin tenggelam diantara teman-teman kelasnya yang mengerubungi gadis itu.

Tubuh pendek, postur tak ideal, siapa sih gadis yang menginginkan hal itu?

Jawabannya, tidak ada!

Astaga! Gadis-gadis ini menyebalkan! Pakai Armani saja belagu! Jika aku menggunakan barang pemberian mommy, pasti para gadis menjijikan itu sudah menempeliku sepanjang hari.

Muffin berusaha keluar dari rundungan para gadis yang entah apa alasannya merundung gadis itu, namun tubuhnya yang memang gemuk membuat Muffin sendiri kesulitan menyelundup.

"hei hei hei! Mau kemana anak kelebihan gula? Kau belum kami berikan hadiah, masa kau mau pergi begitu saja?" tahan salah satu gadis berpapan nama 'Meira Akira'

Astaga! Jika begini caranya, nanti aku akan memaksa p'Namtan menemaniku berolahraga saja! Gemuk ternyata menyusahkan!

"May benar, kita belum memberikan hadiah untukmu, mumpung semua guru sedang rapat, sebaiknya kita berikan hadiah yang mengesankan"

Aku tak tahan lagi!

"KATAKAN PADAKU SEBENARNYA APA SALAHKU PADA KALIAN HAH?!?!" semua terdiam mendengar sentakan Muffin, kemudian tertawa.

"oho... Gadis gemuk ini sudah pandai membentak, ya?" goda May mengejek.

"dengar anak terlalu manis, kau mau tahu kesalahanmu?" May mensejajarkan wajahnya pada Muffin "hmm...tidak ada!" May tertawa "aku hanya ingin merundungmu, teman-teman! Mainkan permainannya!"

Dan Muffin tak bisa mengelak lagi.

***

"astaga! Apakah gadis-gadis itu tak bisa sehari saja tidak merundung orang?! Seperti tidak ada kegiatan lain saja!" Muffin terus menggerutu sambil berteriak di lorong rumahnya, mengundang perhatian orang tuanya.

"anak mommy sudah kembali...ya Tuhan! Siapa yang membuat anakku begini?! Kongpob! Cepat kemari!" pekik mommy Muffin panik.

Sementara gadis itu hanya memutar bola matanya malas "sudahlah mom, aku hanya dirundung, bukan dibunuh! Lagipula aku masih bisa mengatasinya" ujar Muffin kelewat santai.

tak!

"sakit, Mom!" protes Muffin karena dahinya terkena sentilan maut oleh mommynya.

"kalau bicara yang benar! Jangan ikuti daddy-mu yang songong begitu!" mommy Muffin sampai mengusap-usap perut buncitnya.

Tampilan Muffin sungguh tak bisa dikatakan sebagai putri dari mafia terkejam di dunia, pakaian compang-camping, rambut yang berantakan dan terpotong tidak rapi di beberapa bagian, seragam yang putih tertimpa banyak warna, bahkan bau minyak ikan dan saus busuk bercampur membuat Arthit, mommy Muffin segera menutup hidungnya.

Ya, Muffin adalah putri tunggal dari Kongpob Sutthiluck dan Arthit Sutthiluck, mafia terkaya di Thailand dan terkejam di dunia. Namun orang awam tak akan mengetahui identitas anggota Kongpob jika tak menunjukkan ciri khas kelompok mereka.

"ada apa sih ini ribut-ribut?" Kongpob, orang yang dipanggil Arthit pun muncul.

"siapa yang membuat begini pada anak daddy?" tanya Kongpob geram.

Muffin memutar bola matanya malas sekali lagi "sampah masyarakat, aku muak melihat wajah sok mereka" ungkap Muffin angkuh membuat mommy-nya makin geram.

Kongpob Arthit OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang