01 ¦ BETTING MATERIAL.

6 1 0
                                    

"Nggak mau!" kata seorang gadis dengan panjang rambut sebahu tanpa menoleh ke belakang.

Kira-kira sudah 5 putaran ia mengelilingi seluruh lorong yang ada di sekolah hanya untuk menghindari permintaan seseorang yang tak pernah ia tolak seumur hidup ia mengenal orang tersebut.

"Pokoknya sampai kiamat pun, gue nggak mau sama dia." imbuhnya lagi melambaikan tangan acak tanda penolakan.

Namanya Anhalya Hikaru panggil aja Aru! Usia Aru saat ini 16 tahun, ia bersekolah di SMA TRI DHARMA dan berada di kelas 10-3. Begitu resmi jadi murid SMA, Aru yang sudah memiliki janji dengan Ethan untuk mengikuti pemilihan OSIS pun tanpa ragu mendaftarkan dirinya ketika pendaftaran OSIS dibuka.

Bahkan ketika diri Aru tidak menjadi salah satu kandidat yang direkomendasikan oleh guru kelasnya, Aru mengekor di belakang para murid rekomendasi dan berhasil lulus menjadi salah satu kandidat anggota OSIS terbaik.

"Aru dengerin gua dulu please." teriak Ethan lirih belum mau menyerah.

Kenalin juga. Dia Ethan Hasty, kakak sepupu yang paling Aru sayangi hingga Aru anggap seperti kakak kandungnya sendiri.

Aru bisa keras kepala pada orang lain. Pada mama-nya, pada papa-nya. Tapi, pada Ethan, Aru tak pernah menolak kecuali hari ini.

Hari ini ketika Ethan dengan lantang menyatakan bahwa dirinya akan merubah cowok paling brutal di SMA TRI DHARMA dalam waktu sebulan, pasti Ethan sudah setres dan hilang akal karena terlalu girang melihat Ketos mereka mengundurkan diri dari jabatan.

Lalu ketika melihat peluang bahwa sekolah melakukan pemilihan Ketos ulang bulan depan setelah Ujian Tengah Semester selesai, Ethan secara nekat bilang kalau dirinya dan Aru akan membenahi keberantakan di satu cowok yang terasa tak mungkin diatur oleh anak OSIS dan guru. Ethan gila. Beneran deh gila!

"Lo bilang cuma lo doang yang boleh jadi pasangan gua. Terus masa karena hal sepele gitu doang, lo nyerah si, Ru?"

"Nggak tuh, bukan gua doang. Ada Yaka, ada Rendy, ada Lala. Terserah dah tuh pilih yang mana, gua nyerah kak." pasrah Aru berjalan kian cepat.

Ketiga nama yang disebut cuma bisa berjalan malas-malasan.

"Udah berapa putaran kita lewat sini?" tanya Lala lelah.

"Lima, La." jawab Rendy lirih menanggapi Lala.

"Mereka drama banget sumpah, tolong siapapun hentikan Ari dan Ethan." ringis Yaka frustasi.

Melewati perpustakaan lagi, kali ini keramaian di perpustakaan membuat jangkauan langkah Aru kecil hingga pada akhirnya kerah belakang Aru berhasil diraih oleh Ethan.

"Kak Ethan!" pekik Aru membuat mereka berdua menjadi tontonan banyak siswa di depan perpustkaan.

"Anhalya Hikaru!"

Deg

Bukan cuma Adu yang mendadak ciut- Lala, Rendy dan Yaka pun turut bergeming saat Ethan sudah memanggil Aru dengan nama lengkap.

"Ini demi kita woi, kalo lo mau nyerah cuma karena hal sepele begini, lo nggak bisa jadi calon kandidat waketos Aru!" bentak Ethan, mata berapi-apinya membuat Aeu bergeming.

"Sana, sana, sana jangan ditonton. Pasutri lagi bertengkar harap abaikan." kompak Lala, Rendy dan Yaka mengusiri murid-murid di sekitar Aru dan Ethan hingga benar-benar tersisa mereka berlima saja.

"Lo tahu apa kata orang di belakang lo yang bikin telinga gua panas sejak lo resmi jadi siswa sini?" tanya Ethan terengah-engah. "Aru cuma ekornya Ethan doang. Aru itu nggak lebih dari bayangannya Ethan. Aru itu cuma cantik aja, dia nggak punya bakat sama sekali buat jadi OSIS."

AGHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang