23- Hindun binti 'Utbah

9 0 0
                                    

✨ Hindun Binti 'Utbah
(Kisah Pembantaian Wanita Pemakan Hati Singa Allah)✨

Hindun binti Utbah adalah istri dari Abu Sufyan bin Harb dan merupakan ibu dari khalifah pertama bani Umayyah, yaitu Muawiyah. Hindun adalah seorang wanita berkedudukan mulia, baik sebelum ia memeluk Islam maupun sesudahnya. Keduanya menikah dalam keadaan masih percaya pada nenek moyang mereka, kemudian Abu Sufyan masuk Islam terlebih dahulu ketika peristiwa fathu mekkah berlangsung, dan satu hari setelahnya baru Hindun lah yang masuk Islam.

Hindun merupakan salah satu wanita Quraisy yang ditakuti, sampai Muawiyah bin Abu Sufyan pernah berkata, "Di masa jahiliyah, ibuku merupakan wanita yang sangat berbahaya, namun ketika masuk islam ia menjadi wanita yang baik dan mulia". Hal tersebut terbukti pada peristiwa fathu mekkah, Hindun tidak segan-segan berbicara kasar kepada Abu Sufyan dan berkata, "Bunuhlah orang yang gemuk, gembrot, dan sesat ini. Sungguh amat buruk pemimpin umat ini" Sembari memegangi kumis Abu Sufyan. Abu sufyan mengatakan bahwasanya, Muhammad itu datang dengan kekuatan yang tak bisa dilawan. Maka datangilah rumah Sufyan dan akan merasakan keamanan.

Hindun memimpin wanita-wanita kafir Quraisy untuk mendukung para tentara Quraisy dalam perlawanannya melawan kaum muslimin pada masa Perang Uhud. Ia pantang menyerah untuk membakar semangat mereka, bahkan sampai berkeliling diantara barisan, menabuh rebana, meningkatkan semangat, dan membakar tekad, serta membakar motivasi agar terus maju melawan kaum muslimin.

Hindun sebenarnya mempunyai dendam pribadi terhadap Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah, karena ia telah membunuh ayah serta pamannya pada saat perang Badar.
Dalam Perang Uhud, Kaum muslimin dikalahkan, karena terpincut harta rampasan. Hindun dan para wanita Quraisy, juga tak segan-segan memutilasi para sahabat Nabi, bahkan Hindun memakai kalung dan gelang dari potongan hidung dan telinga.
Sesampainya di rumah pun Hindun langsung menghancurkan seluruh berhalanya dengan kapak. Hari- hari yang telah dilalui oleh Hindun, ia habiskan untuk menambah keimanannya kepada Allah swt, serta jihad melawan kaum kafır bersama suaminya, Abu Sufyan, seperti pada saat perang yarmuk. la dan suaminya ikut serta dalam perang tersebut, dan Hindun tidak henti-hentinya membakar semangat kaum muslimin dengan berkata, "Percepatlah kematian mereka dengan pedang kalian, wahai kaum muslimin!". Setelah itu, Rasulullah mengucapkan syarat pembai'atan, yaitu agar tidak mencuri dan berzina. Lalu Hindun bertanya beberapa hal dan memberikan beberapa pendapatnya, semua hal itu merupakan sebuah ketekadan dan keseriusan Hindun dalam memeluk agama Islam. Hindun dibai'at dengan para wanita lainnya. Ketika pembai'atan dia melepas cadarnya. Rasulullah tidak ada rasa marah sedikit pun. Lalu Hindun bertanya, "Haruskah kami menjabat tanganmu. Wahai Rasulullah?" Rasulullah pun menjawab, "Sesungguhnya aku tidak menjabat tangan seorang wanita, dan sesungguhnya ucapanku kepada seratus wanita sama dengan ucapanku kepada satu orang wanita."
Tak terkecuali Hamzah bin Abdul Muthalib, dia dibunuh keji oleh Hindun dengan membelah dada dan berniat memakan langsung hati Hamzah, tapi tak mampu. Hingga akhirnya dimuntahkanlah hati tersebut. Kisah dibai'atnya Hindun binti 'Utbah, terjadi pada saat pelaksanaan fathu mekkah hari kedua. Hati Hindun tergerak masuk islam dikarenakan pada malam pertama fathu mekkah, ia melihat kaum muslimin benar- benar hanya menyembah Allah dengan melakukan shalat di dalam masjid. Hindun pun bergegas menemui Utsman bin Affan dan meminta tolong kepadanya agar diizinkan menemui Rasulullah. Dalam pertemuannya dengan Rasulullah, Hindun memakai cadar, dia takut kepada Rasulullah karena perlakuannya kepada Hamzah bin Abdul Muthalib.

Src : pesantren.id/kisah-pembaiatan-wanita-pemakan-hati-singa-allah-hindun-binti-utbah-8974/

Instagram : @liaa.fath
Facebook  : Yulia Fathmah

Kisah Wanita TeladanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang