jungwon terbangun karena dering handphone yang tidak mau berhenti "halo" ucapnya tanpa mengecek siapa yang menelponnya
"halo? ini siapa ya? kok suaranya gemes? boleh kenalan?" balas orang di sebrang sana, suaranya sangat asing seperti suara bapak bapak
jungwon membelalakkan matanya lebar dan langsung menekan gambar end call. sempat ia baca display name nya 'don't respond'
"jeje, ayo cepetan bangun" jungwon panik, ia mengguncang tubuh jay dengan kencang
"hmm kenapa ju?" tanya jay dengan suara khas bangun tidurnya
"ituu... tadi juju ga sengaja angkat telponnya jeje, kirain tadi handphonenya juju" jungwon memberikan handphone milik jay dengan ragu
jay mengambil handphonenya "mampus, bapak gue" batinnya dengan wajah kesal yang siapapun melihatnya pasti ketakutan
"j-jangan marahin juju" jungwon menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jari tangan mungilnya
jay memeluk jungwon dengan aggressive "gak marah kok, tapi lain kali kalo orang ini nelpon jangan diangkat ya ju, dia tuh om om pedofil"
jungwon melepaskan pelukannya "terus? kok nelpon kak jeje sih? lo simpenannya ya?" tanyanya dengan wajah kesal
"bukan, dia tuh papa gue ju. ini nih alasan gue kabur dari rumah karena papa setiap hari gonta ganti uke gemes dibawah umur dibawa ke rumah" jay menghela nafasnya pelan "nah, karena lo gemesin jadi jangan sampe ketauan papa gue deh" lanjutnya
"iya deh" balas jungwon pasrah
jay melihat isi chatnya, banyak notifikasi dari teman sekaligus bawahannya
"ju udah jam 9, gue harus ke kantor" ucapnya sambil berdiri menutupi kemaluannya ke kamar mandi
kemarin akhirnya jay bolos kerja dan hari ini ia telat datang ke kantor karena semalem habis melakukan rutinitas lagi
jungwon memakai kembali lingerie putihnya kemudian ia lapisi dengan jas hitam besar milik jay yang menganggur di kamar itu
jungwon berjalan ke wastafel dapur untuk berkumur dan mencuci wajah bulatnya
dari belakang terdengar suara siulan. jungwon pun menoleh dengan air bekas cuci mukanya yang menetes ke lehernya
jay mendekatkan wajahnya ke leher jungwon, ia jilat air yang menetes di leher jenjang juju-nya
"kalo haus tuh minum digelas, bukan disini" jungwon menunjuk lehernya sendiri
"hehehe, by the way seksi banget sih lo" jay melihat penampilan jungwon dari atas sampai bawah
wajah jungwon memerah, jay terkekeh melihatnya. jay mengecup pipi gembul itu. eits, bukan hanya dikecup tapi juga dihisap
"ish jorok" jungwon menjauhkan wajahnya dari mulut jay. berbahaya
"mandi gih, nanti siang gue jemput" jay berjalan menuju pintu utama
"ngapain?" tanya jungwon
"nyepong. ya lunch lah sayang"
"hmm oke"
setelah jay hilang dari pandangannya, ia meneteskan air matanya
hayo kenapa tuch? xixixi
\😏
( (> kiw, vote & comment ya
< \ thank you<3
