3

4.4K 317 26
                                    

"loh itu bocah yang gua tabrak tadi"-Batin Yeonjun.

"Ih itu bapak bapak yang tadi nabrak"-Batin anak itu

"Bagus lah kalau sama dia, semoga aja dia nyeritain yang tadi terus ga jadi deh nikahnya"-Batin Yeonjun.

"Eh kenalan dulu"-Surya.

"Nama saya Soobin pak"-Soobin.

Soobin adalah laki-laki berusia 18 tahun lebih muda dari usia Yeonjun. Usianya baru menginjak 21 tahun dan dia sudah lulus S1. Soobin adalah anak akselerasi, jadi dia bisa sekolah dengan waktu yang sangat cepat.

Btw, Soobin makan malam hanya ditemani ayahnya. Kemana ibunya? Ibunya meninggal saat Soobin lahir, maka dari itu hanya mereka berdua yang tinggal.

"Yeonjun"-Yeonjun.

"Anjir kok kaga cerita yang tadi siang sih?"-Batin Yeonjun.

"Oh iya ayo di makan nih, nanti dingin"-Surya.

Mereka mulai menikmati makanannya.

"Ekhm, gimana nih? Cocok ga Jun?"-Yanto.

Yeonjun menggeleng.

"Cantik loh dia"-Yanto.

"Emang"-Yeonjun.

"Nah yaudah nikah aja kalian"-Yanto.

"Dia emang cantik, tapi bukan tipe aku"-Yeonjun

Yeonjun akui Soobin memang cantik. Tapi Soobin bukan tipe Yeonjun. Memang semua manusia di muka bumi ini tidak ada yang cocok dengan tipe idealnya Yeonjun. Karena apa? Karena Yeonjun tidak punya perasaan cinta 😤

Soobin yang akan menyuap Cream soup nya berhenti.

"Apa aku jelek? Apa aku kurang rapi ya? Ah lagi pula dia bapak bapak"-Batin Soobin.

Yeonjun ingin mengambil air putih namun tidak sengaja ia menyenggol jus jeruk dan mengenai kemeja putih Soobin.

"yeonjun"-Yanti.

"Eh maaf ga sengaja"-Yeonjun.

"Gapapa kok gapapa, saya izin ke kamar mandi sebentar ya"-Soobin.

Yeonjun mengikuti Soobin ke kamar mandi.

"Ekhm"-Yeonjun.

"Eh kenapa pak?"-Soobin.

"Maaf soal tadi siang, btw saya mau minta tolong sama kamu. Kamu ga mau kan nikah sama bapak-bapak?"-Yeonjun.

Soobin menggeleng.

"Nah, nanti kamu bilang ga mau ya"-Yeonjun.

"Iyaa"-Soobin

"Yaudah cepet itu bersihin dulu"-Yeonjun.

"Saya duluan, nanti kamu nyusul aja"-Yeonjun.

Soobin mengangguk. Yeonjun kembali dari kamar mandi dan duduk di kursinya lagi.

"Gimana nih?"-Yanto.

"Tunggu gimana dia aja sih"-Yeonjun.

"Wah kayaknya udah mau sih ini"-Yanti.

Tak lama kemudian Soobin datang.

"Gimana dek? Mau sama anak saya?"-Yanto.

"Mau ga?"-Surya.

Soobin terdiam sebentar menatap ayahnya. Yeonjun sudah menatap Soobin dengan tajam. Kakinya terus menendang kaki Soobin.

"Ga dulu"-Soobin.

Yeonjun bernafas lega.

"Kenapa?"-Yanto.

"Ya ga mau aja"-Soobin

"Gapapa kok, mungkin emang belum jodohnya aja"-Surya.

"Tunggu pak Surya, kamu ga di pengaruhi sama anak saya kan?"-Yanto.

Soobin terdiam. Yeonjun menendang kaki Soobin dan memberikan kode.

"Engga kok"-Soobin.

"Yasudah gapapa, biar kita ngobrol dulu di rumah"-Yanto menatap Yeonjun.

********

Di rumah . . .

"Kamu kenapa sih ga mau nikah?"-Yanto

"Ya ga mau pa, lagian juga anaknya beda jauh banget sama umur ku, harusnya aku itu jadi ayahnya bukan suaminya"-Yeonjun.

"Ya gapapa yeonjun, papa ga mau kecewain pak Surya, karena pak Surya itu udah jadi teman kerjanya papa, udah akrab juga"-Yanto.

"Oh jadi karena bisnis?"-Yeonjun.

"Kalau gitu aku ga mau"-Yeonjun.

"Yeonjun, nurut sama papa sekali aja bisa?"-Yanti.

"Engga, aku pokoknya aku ga mau nikah"-Yeonjun.

Sampai akhirnya tiba-tiba . . .

"Yeonjun"-Yanto

DIJODOHKAN (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang