Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama hidup tujuh belas tahun, jujur saja Shella tak pernah semarah ini kepada seseorang. Namun siapa sangka seseorang yang membuatnya terpaksa mengeluarkan tenaga untuk marah adalah orang yang ingin ia singkirkan di kehidupan nya.
Siapa lagi kalau bukan Kala. Gadis yang selalu bersama Angga, selalu menghabiskan waktu bersama Angga dan selalu bisa membuat Angga terpukau yang statusnya adalah crush Shella sendiri. Di saat gadis manis itu ingin mendekatkan diri kepada Angga, musibah seperti tadi malah datang menyapa, membuat kepalanya mendidih saja di siang bolong ini.
"Pake jaket gue ya? Biar jangan kedinginan."
Itu suara Angga, lelaki tinggi itu langsung saja memakaikan jaket denim nya kepada Shella tanpa persetujuan gadis itu. Lewat insiden tersiram nya Shella dengan air bekas pel-pelan, Angga inisiatif membawa gadis itu ke toilet dan meminta baju olahraga sebagai baju ganti untuk Shella ke ruang tata usaha.
Angga merasa bersalah kali itu, saat itu dirinya mengajak Shella ke aula karena ingin curi pandang ke Kala malah sebelum sampai Shella kena apes karena keinginan nya. Angga juga tidak tau, Kala sengaja atau tidak menyiram Shella dengan itu, atau jangan-jangan Kala sudah menyadari bahwa Angga sedang berada di sekitar situ kemudian menyiramkan air tersebut untuk lampiasan kemarahannya.
Ah, jangan biarkan Angga berpikir yang aneh-aneh lagi. Memang uks ini tempat yang sangat cocok untuk beroverthingking
Hatchim
Angga sedikit kaget dengan suara bersin Shella yang cukup kuat. Dirinya yang tadi baru saja masuk ke dalam lautan lamunan malah terpaksa sadar karena suara bersin yang sangat mengejutkan.
"Lo gapapa? Mau gue beliin teh hangat ke kantin?" Tanya Angga khawatir, tangan nya reflek memegang dahi Shella untuk mengecek apakah gadis itu sakit atau tidak.
Lelaki itu kini kembali berpikir, apakah ini efek terkena siraman air pel tadi? Shella se sensitif apa sampai hal seperti ini saja membuatnya sakit.
"Angga kita bolos aja yuk? Gue pengen bakso yang dekat perempatan." Balas Shella sembari mengalungkan tangan nya pada lengan kekar Angga.
Itu tentu saja membuat Angga sedikit tersipu malu, selama hidupnya dia tak pernah sebahagia ini. Karena demi apapun, Shella adalah orang yang dia dambakan sedari dulu, gadis itu cantik dan baik jadi tak salah kan kalau menaruh hati?
"Bakso nya mang Ujang? Kebetulan gue juga lapar, ayok!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kala kenapa kamu melamun terus? Perhatikan waktu! Kita sedang ulangan."
Ingin marah tapi yang menegur adalah Bu Inala, Kala mau tak mau kembali menulis jawaban di kertas ulangan nya. Hari ini setelah insiden tadi Kala jadi tak fokus hendak melakukan sesuatu.
"Baik bu." Balasan Kala lemas mengundang perhatian Clara yang duduk di belakang nya.
"Lemas amat, kenapa sih? Ga bisa jawab? Ini lihat jawaban gue!" Ucap Clara setelah Bu Inala pergi dari tempat mereka berdua.
"Bukan lemas, emang males aja, yaudah jawaban nomor empat apa?" Jawab Kala sembari tertawa kecil. Entah kenapa ucapan Clara membuat dirinya merasa senang, soalnya yang biasa berbicara begini adalah Angga, kini lelaki itu malah tak masuk kelas.
Kala juga kurang paham dengan masalah mereka berdua, memang seharusnya hal kecil seperti ini tak usah di panjang-panjangakan. Dirinya merasa bersalah, padahal Angga sudah meminta maaf dengan tulus kepadanya. Sebenarnya Kala ini kenapa?
"Eh buju buset, jawaban nomor empat tuh syair dan cerpen bukan Angga, lo ngantuk ya Kal?"
Mendengar itu Kala langsung sadar dan melihat kembali kertas ulangan nya. Benar saja, nama lelaki itu tertulis dengan jelas di san dengan tinta biru yang selalu Kala pakai kalau sedang ulangan.
"Lo jangan ngintip dong Cla, mau nyontek ya?" Sambar Kala cepat bersamaan dengan mengambil tipe-x. Sungguh dirinya malu.
"Cielah, gausah malu tau gue mah, udah cepat kerjain bentar lagi bel!"
"Ish, iya iya!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hahahah lucu banget kenapa sih?"
"Ih Angga jangan begitu gue ma—"
"Angga ini kisi kisi buat lo ulangan."
Lelaki yang tak lain adalah Angga itu langsung saja terdiam. Langkahnya yang hendak menuju kelas ingin mengambil tas jadi terhenti karena Kala seseorang yang tak pernah dia harap untuk berbaikan duluan sekarang tengah berada di hadapan nya sembari menyodorkan sebuah buku yang di yakini adalah buku kisi kisi.
"Kala?"
Kala yang tadi merunduk langsung saja mengangkat kepalanya kemudian menatap Angga dengan tatapan yang agak kecewa, terlebih lagi dengan view yang cukup jelek di mana Shella bergelayut manja di lengan Angga sembari memakai jaket denim yang di berikan Kala sebagai hadiah karena Angga menang pada turname bola basket saat kelas sepuluh.
"A-ah ini kisi kisi buat ulangan bahasa nanti, di suruh Bu Inala ngasih ke lo karena lo tadi ga masuk." Kala sedikit tergapap, napas nya sedikit tercekat ketika menyadari Shella yang makin manja kepada Angga.
Setelah berujar begitu, Kala lantas berbalik dan pergi dari situ sekarang juga. Angga pun masih tak bisa mencerna dengan baik apa yang baru saja terjadi, ini semua terlalu tiba-tiba. Gadis keras kepala yang belum menerima permintaan maaf nya sekarang malah memberikan kisi kisi untuk ulangan agar ulangan nya berjalan lancar. Rabu di bulan Maret memang sangat mengejutkan ya.
"Kala? Ngapain dia nyamperin lo? Apaan tuh, permintaan maaf? Dih." Ujar Shella agak sinis sembari menatap tajam buku yang di terima Angga.
"Bukunya jangan di lihatin mulu kali katanya mau pulang bareng."
Dilain tempat, tak salahnya adalah halte Kala tak habis-habisnya merutuki dirinya yang bodoh. Memberi kisi kisi di saat sedang bermusuhan? Orang bodoh mana yang melakukan hal konyol seperti itu? Memang salah mengikuti saran dari Clara.
"Kok gue bodoh banget ya?"
Segala macam sumpa serapah dan maki makian tajam tak habisnya Kala salurkan di dalam hari sambil menyebut nama Angga. Dia sedikit kesal, kenapa Angga berdekatan dengan gadis tersebut? Bikin galau saja.