O7. hari itu

466 110 13
                                    

Masih seperti biasa, kantin padat membuat Kala memutar badan kembali ke kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih seperti biasa, kantin padat membuat Kala memutar badan kembali ke kelas. Sekarang mood nya sedang tidak jelas, Kala takut nantinya jika tiba-tiba dia meledak atau ngamuk di kantin gara-gara kesenggol atau kepotong antrian.

Jadi demi menghindari itu mending Kala balik ke kelas, dengerin bacotan Havsa yang protes karena tangan nya sakit karena pukulan semalam lebih baik daripada desak-desakan di kantin yang sumpek habis.

"Kal? Kala? WOI KALA!"

Cewek bermata tajam itu segera menoleh ke sumber suara, siapa coba yang berani teriak di koridor yang ramai begini? Udah gitu bikin Kala kaget lagi.

"Kenapa Ra?" Tanya Kala begitu sang pemanggil tadi sudah sampai di tempat nya berpijak.

"Aduh bentar cape-KAL ITU SI ANGGA BERANTEM DI KANTIN ANJIR?!" teriak Nara.

Tak ada balasan setelah itu, Kala nampak biasa saja membuat Nara bingung kepalang. Tak bisanya cewek itu begini.

"Kok lu ga heboh sih?" Tanya Nara kemudian.

"Emang kenapa kalau dia berantem? Urusan nya sama gue apa?" Pertanyaan itu terlontar dari Kala dengan sarkas nya, wajah miliknya datar tak berekspresi.

"I-iya juga sih, tapi lu ga mau lihat?" Nara tetap bersikeras.

"Engga, ga penting juga, gue duluan ya." Ujar Kala kemudian melanjutkan perjalanan nya menuju kelas.

Sedangkan Nara hanya terdiam tak habis pikir. Mengapa Kala segitu ga peduli nya? Namun Nara tak terlalu memusingkan, Angga yang babak belur lebih penting dari Kala yang tak peduli.

Semenjak bel masuk sehabis istirahat berbunyi hingga bel pulang Angga belum muncul di kelas, bahkan dirinya yang habis ketahuan berantem pun tak ada di hukum di lapangan sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak bel masuk sehabis istirahat berbunyi hingga bel pulang Angga belum muncul di kelas, bahkan dirinya yang habis ketahuan berantem pun tak ada di hukum di lapangan sana. Sebenarnya di mana cowok itu berada?

But, itu bukanlah hal yang penting bagi seorang Kala. sekarang yang harus dilakukan adalah menjauhi Angga agar terlepas dari semua sticky note sialan yang meneror dirinya setiap hari.

Bukan masalah ancaman nya, namun sticky note tadi malah berbuah menjadi sampah di dalam loker Kala menutupi semua akses untuk menyimpan barang. Jadi kalau mau nyari atau nyimpan jadi susah, Kala ga se rajin itu kali mau bersihin loker setiap hari.

Fight.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang