O5. Angga dan penderitaan nya

498 119 15
                                    

Kayak cowok pada umumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayak cowok pada umumnya. Angga kalau di cuekin sama satu orang ya langsung introspeksi diri, mikirin balik kesalahan apa yang dia buat sampe sampe di diemin gini.

Hari ini bukan satu orang aja yang ngecuekin dia, kayaknya lebih dari dua orang. Yang pertama Kala, Angga gatau alasan cewek itu cuek ke dia. Yang kedua ada Shella, si mbak crush kesayangan Angga yang kelihatan jaga jarak ke dia nah yang ketiga nih yang paling parah. Bundanya Angga dari pergi sekolah sampe dia ngechat minta bawain sapu untuk remedial senbud bundanya cuek minta ampun, diem ga ada alasan Angga kan jadi pusing sendiri.

"Angga, Kala kenapa?" Nara bertanya selaku sebangku Kala cewek cantik itu juga kena imbas kecuekan teman nya itu. Jujur aja kalau Kala begitu pasti ada yang ga beres.

"Kok nanya gue si Ra? Gue mana tau lah anjir lu kira gue emaknya? Gila apa ya?" Jawab Angga frustasi.

Mencoba mengerti Angga, Nara hanya menganggukan kepala paham namun sebelum melangkah cewek itu kembali membuka suara, "Angga tadi lu di cariin Shella, katanya ada yang mau di omongin."

Angga mengangguk, "iya nanti gue samperin, makasih ya."

Sepeninggalan Nara, Angga masih terdiam di bangkunya. Memikirkan banyak kemungkinan yang bakal terjadi terkait dirinya yang di cuekin tiga orang sekaligus. Gini amat dah jadi orang ganteng, tadi Angga ngebatin.

"Angga, ada yang nyariin nih!"

Penuturan itu membuat Angga tersadar, diliriknya orang yang memanggil namanya tadi namun sedetik kemudian senyum di wajah nya langsung merekah, Dengan cepat Angga segara berjalan menuju tempat sang pemanggil. Di sana ada seseorang yang di nantinya.

"Eh Shella ada apa nyariin?" Tanya Angga begitu sampai pada tempat. "Oh mau ngambil kamus ya? Gue lupa bawa gimana dong?"

"Gapapa kok, gue kesini bukan mau ngambil itu juga. Bisa ikut gue sebentar? Ada yang mau gue omongin." Pungkas Shella sambil menatap Angga meminta persetujuan.

"Oh bisa kok, ayokdah." Balas Angga kemudian berjalan duluan mendahului Shella.

Jujur cowok yang biasanya berantem itu sekarang deg degan, rasa gugup mulai menjalar di dirinya. Ga biasanya Angga kayak gini, biasanya kalau bareng Kala pun dia biasa aja, padahal sama sama cewe. Eh kayaknya Angga lupa deh siapa Kala sebenarnya.

Begitu sampai di tempat yang udah di tentukan Mereke berdua menjadi canggung, hening tak ada yang mau mengeluarkan suara baik Angga maupun Shella. Mereka sekarang berada di depan uks, tempat nya sepi kalau ramai cuma pas upacara aja.

"Em Angga." Ujaran ragu itu keluar dari Shella. Cewek cantik itu malah bingung sendiri bagaimana menyampaikan hal yang mengganjal hatinya selama ini.

"kenapa Shell? Ngomong aja gapapa." Sahut Angga lembut. Mode buaya nya udah on.

Begitu merasa lebih berani Shella kembali membuka suara, "Angga lu sebenarnya ada hubungan apa sama Kala?"

Ini nih salah satu pertanyaan yang sulit banget di jawab, udah ga ada pilihan ganda nya Angga di suruh jawab cepat. Kalau udah kaya gini Angga jadi nyesel sendiri mau ikut, ini pertanyaan yang paling dia hindari karena ya Angga sama Kala cuma temanan, partner ribut dan ga lebih dari itu. Kenapa orang orang masih nanya hubungan mereka apa?

"Gue sama Kala? Ya kayak temen biasa? Emang gue sama Kala kelihatan kayak apa deh sampe Lo nanya gini?" Angga jelas bingung.

"Engga cuma mastiin aja." Balas Shella sambil menunduk, namun setelah itu kembali buka suara, "kita kan udah lama deket, gue juga ga berharap sih kita bakal jadian, tapi bisa ga lu jauhin Kala? Gue ga suka lu Deket Deket sama dia."

"Kenapa ga suka? Shella kita Deket kan cuma karena kita temen, sama kaya gue ke Kala. Plis jangan anggap serius ini semua, gue cuma mau punya banyak temen."

Makan ga selera, main game ga mood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan ga selera, main game ga mood. Ga Angga doang kan yang kalau galau begini? Cowok kelahiran April itu lagi kacau banget, pikiran nya melayang layang entah kemana.

Setelah ngomong dan jelasin semua ke Shella, cewek bukan lagi jaga jarak malah kelihatan kayak menjauh. Biasanya kalau malam gini, pasti dia ngabisin malam dengan jokes jokes yang di kasih ke Shella via chatan atau telponan sampai cewek itu terlelap.

Satu lagi kayaknya Angga lupa. Kala hari ini sama sekali ga bicara sama dia, batang hidungnya juga ga kelihatan padahal mereka satu kelas. Ya ampun kenapa bisa jadi serumit ini?

"Bang, kenapa ga makan? Simulasi mati?"

Angga hampir saja melontarkan kata kata cursed ke orang yang buka pintu kamarnya terus tiba tiba ngomong begitu. Itu papanya, kebiasaan banget emang kalau masuk kamar orang ga mau ketuk dulu. Angga kan jadi panik, overthinking nya di ganggu.

"Lagi galau pa, duluan aja." Jawabnya lesu.

Sang papa yang lihat anak bungsu nya begitu langsung datang menghampiri, duduk di tempat tidur Angga sambil menebak nebak apa yang di pikirkan anaknya itu.

"Galau kenapa sih? Di cuekin bongshik kamu?" Tanya papanya. Kucing peliharaan Angga itu memang kadang caper, suka ngecuekin orang.

"Engga dah, papa tau apa sih? Ini urusan anak muda, mending papa kasih makan si Sulu, dua hari ga makan Abang lupa ngasih makan!" Cowok itu langsung menggiring papanya keluar kamar dengan alibi ga ngasih makan si Sulu, monyet peliharaan papa yang suka nyariin kutu orang.

"Oalah iya papa lupa. Oiya bang jangan galau galau ya, cukup papa aja." Ujaran itu langsung membuat Angga membulatkan matanya.

"MA PAPA PUNYA SIMPANAN, GALAU DIA KATANYA!"

"ANGGA GAUSA TERIAK, MAMA LAGI NGAMBEK SAMA KAMU!"























































agak engga nyambung, tapi percaya lah ini adalah awal dari semua konflik. ea sok mantep kadang.

anw terimakasih udah mau baca, have a nice day ma sweetie! ( ◜‿◝ )♡

Fight.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang