26. Kebenaran

690 78 4
                                    


Di sebuah rumah kosong..

Somi duduk di kursi dengan keadaan mulut di ikat kain, tangan dan kaki terikat tali.

"Tuan, ini sudah hampir 1 jam dia tidak sadarkan diri" ucap salah satu org penjaga.

"Bangun kan!" perintah bos mereka.

Seseorang berjalan membawa air seember lalu..

Byurrrr..

Somi seketika terbangun karena guyuran tersebut.

"Apa mimpi mu indah hah?" tanya org yg di sebut bos itu pada somi.

Somi masih merasa pusing dan lemas karena di bangun kan dengan tiba² mata nya mencari sumber suara.

Ia melihat seorang pria yg cukup berumur. Mungkin seumuran ayah chaeyoung duduk di kursi tepat di depan nya.

"Emmm!! Emm!!!!" erang somi, ia tak bisa bicara dengan jelas karena mulut nya di ikat dengan kain.

"Buka ikatan mulut nya,, aku ingin mendengar dia berbicara!"

"Baik tuan!"

Salah satu penjaga membuka ikatan tersebut.

"Hah! Hah! Yakkkk!!! Kenapa kau menculik ku!!!" teriak somi.

"Aku tidak menculik mu nona.."

"Omong kosong! Apa masalah mu hah!!??"

"Hahahahahahaha,,, yahh, aku hanya meminjam mu sebentar... Setelah kau melakukan apa yg aku perintahkan, kau akan aku bebas kan dengan selamat.! Tapi jika kau menolak, besok pagi eomma mu akan menemukan mayat mu di depan rumah kalian....." ancam org tersebut.

Somi menatap sinis org tersebut.

"Oke bunuh saja aku sekarang!" tantang somi.

"Cih! tidak secepat itu... Aku masih butuh kau untuk memancing ikan besar!! Hahahahaha"

Somi menatap org tersebut,, ia paham apa yg di maksud dengan 'ikan besar' tersebut.

"Chaeyoung? Maksud son chaeyoung kan!!?"

Org tersebut menatap somi, lalu tertawa lagi.

"Kau memang pintar! Apa keahlian ayah mu sebagai seorang deketif terhandal di kepolisian dahulu menurun pada mu?"tanya org itu.

Somi merasa jengkel, ia tidak suka membahas tentang ayah nya.

"Jangan ungkit ayah ku!"

Orang tersebut tertawa mengejek somi.

"Wahhh Aku rasa aku lebih mengenal dia dari pada anak nya sendiri,, aku kasihan pada jeon. Kau tumbuh sebagai anak durhaka.." ejek org tersebut

"Bukan urusan mu!!!"
Somi merasa geram dengan org tersebut sampai tangan nya mengepal.

"Apa selama ini ibu mu mendongengkan kisah ayah mu yg selingkuh lalu mati karena jantungan????"

"Tutup mulut mu! Kau tidak tau apa²!!" teriak somi.

Org tersebut terkekeh.

"Kau yg tidak tau apa² gadis kecil.... Kau sangat bodoh!"

"Brengsek!!!!!! Apa mau mu hah!? "

Org tersebut semakin tertawa melihat reaksi somi yg mulai memanas.

"Pasti kamu tumbuh dengan kebencian terhadap ayah mu,, hahaha aku sangat kasihan pada mu,,,"

"Cukup!!!" somi mengerang tak ingin mendengar pembicaraan ini.

Hati nya begitu sakit saat mengingat sang ayah yg sangat ia benci.

Jodoh (Michaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang