🎲 ocho

7.5K 805 37
                                    


————c h a o t i c————

Sky merengut kesal, membuka pintu kamarnya dan menemukan Zane di atas tempat tidurnya, sementara tangannya sibuk memegang ponsel, suara game terdengar dari benda pipih tersebut. Sengaja Sky masuk ke kamarnya pukul sepuluh dan berdiam diri di luar, pikirnya mungkin Zane hanya mengatakan omong kosong dan akan pulang secepatnya. Tapi meski mata Sky sudah hampir tertutup karena mengantuk, Zane belum ada tanda-tanda akan pulang, belum juga terlihat akan tidur, matanya masih terlihat fresh.

holy crap.

Kenapa lo berdiri di situ terus? Lo gak ngantuk, ini jam sepuluh lebih,” kata Zane, membuat Sky memutar bola matanya, laki-laki itu bicara tanpa bersalah sama sekali.

andai gue bisa maki-maki lo sekarang juga, batinnya.

“Tidur! Gue gak akan akan ngapa-ngapain lo, i promise.”

Zane menurunkan ponselnya, agar bisa melihat Sky yang masih berdiri di daun pintu. Sebenarnya Zane merasa sedikit kasihan, melihat Sky ragu, kesal dan juga terlihat mengantuk di saat bersamaan. Tapi juga Zane merasa puas saat ini, terlebih lagi Sky tidak bisa berbuat apapun.

i won’t do nothing, Sky.”

Sky menghela nafas, lalu menutup pintu dan berjalan ke arah tempat tidurnya, sekali lagi melihat tajam Zane yang ternyata sama memandanginya juga.

Zane menyingkir ke arah kanan sisi tempat tidurnya, agar Sky bisa tidur. Zane memberinya senyum lebar, membuat Sky memalingkan wajah dan membuka selimut untuknya sendiri, kemudian dia merebahkan miring tubuhnya menghadap meja tempat dia belajar.

For the first time, gue tidur sama cowok. Sky mengerang sebal dalam hati.

Dia menutup matanya, baru beberapa menit, Sky hampir benar-benar terlelap dan telinganya tidak lagi mendengar suara game di ponsel Zane. Membuat Sky berspekulasi bahwa Zane juga tidur, tapi pemikirannya terpatahkan ketika sebuah tangan tiba-tiba mencubit pipinya.

Sky berdecak dan membuka mata, menyingkirkan tangan Zane dan menatap tajam laki-laki itu.

“Gue kira lo udah tidur,” ujarnya, memberikan senyum miring. Sky mendorong dadanya ke belakang agar mundur, Zane tidak melawan tapi juga tidak terlalu jauh.

Sky mengambil guling, menaruhnya di tengah agar Zane tidak melewati batasnya. Tapi guling itu diambil Zane dan dilempar ke bawah.

“Tidur!” suruh Zane, Sky cemberut, menunjukkan kepalan tangannya ke arah wajah Zane, mengancam laki-laki itu jika dia berbuat macam-macam.

Dan Zane cuma memasang wajah tanpa ekspresi, juga seperti meremehkannya di akhir. Sial.

Sky mendengkus, menarik selimut hingga ke wajahnya dan dia benar-benar tertutup oleh kain tersebut. Sky tidak lagi merasakan gangguan Zane, membuatnya bernafas dengan lega, tapi tidak bertahan lama karena Zane tiba-tiba memeluknya dari belakang.

“Euuuggghh!!” Sky mendorong laki-laki itu, Zane terkekeh.

“Belum tidur juga,” ucapnya pelan. Sky memukul tangan besar Zane yang tidak kunjung melepaskannya.

CHAOTIC (On Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang