🎲 catorce.

7.3K 746 72
                                    

Hi, apa kabar?

Lama ya maaf.

Gue baca komentar di part yang kemaren. Gak ada yg mau pindah guys, gue masih lanjut sini, jgn marah2 sama gue ya, terserah kalian itu mah gue gak maksa, gak di karyakarsa jg partnya masih nyambung.

Oke? Oke deh.

︴︴

“Lo mau minum?”

Sky mengerjabkan matanya, mendapat sentuhan di pipi setelah dia terbangun dari tidur dan duduk di atas tempat tidur Zane. Sementara laki-laki itu entah sejak kapan bangun, berdiri di depannya.

Sky berdehem, merasakan tenggorokannya yang kering. Namun setelah melihat wajah Zane, membuat wajahnya sendiri memerah lantas menunduk. Melihat itu Zane tersenyum miring.

Sky menganggukan kepalanya, kemudian Zane pergi mengambil air putih dan kembali lagi padanya. Sky mengambil air minum dan meminumnya sampai habis dan menyadari bahwa Zane sama sekali belum pergi dan tetap berdiri di depannya.

"Mau mandi dulu?" Tanya laki-laki itu, mengambil gelas kosong dari tangannya. Sky mengedarkan matanya, mencari tahu pukul berapa sekarang.

"Setengah enam," jawab Zane, menjawab rasa ingin tahunya. Sky melihat wajah laki-laki yang tersenyum miring tersebut, padahal dari tadi Sky berusaha untuk tidak menatapnya.

"Mau mandi? Biar gue anterin lo pulang tinggal pake seragam, Sky."

Sky mengangguk setuju. Zane tersenyum lagi sebelum mengambil tangan Sky dan mengajaknya berdiri, padahal Sky bisa melakukannya sendiri. Dia tidak lumpuh.

"Mau gue mandiin?" Tanya Zane iseng setelah membuka kamar mandi. Dan tatapan sinis Sky kembali pagi ini, tidak ada lagi tatapan malu itu. Menatap tajam Zane yang membuat laki-laki menahan untuk tidak tertawa.

"Kenapa? Bukannya gue udah lihat semalam, udah pegang sama—Mphh." Sky membungkam mulut Zane dengan tangannya, agar Zane tidak mengeluarkan omong kosong yang nembuatnya memerah.

Lo maksa gue, sialan.

Zane tersenyum di balik tangannya, lalu Sky merasa basah yang membuatnya sontak menjauhkan tangan dari bibir Zane. Sialan lagi.

"Cepetan mandinya, gue tunggu buat sarapan," ujarnya kemudian mengacak rambut atas Sky sebelum pergi keluar.

Setelah laki-laki itu pergi menghilang dari pandangan Sky, gadis itu menghela nafas lega, lantas buru-buru masuk ke kamar mandi guna mengabaikan debaran jantung yang dia rasa mulai aneh sejak semalam.

Tapi sky tidak fokus selama mandi, yang kebanyakan dia habiskan dengan melamun. Bayangan semalam yang terus membuatnya memerah, juga menggelengkan kepala agar semua kembali sedia kala, kewarasannya.

Sky menatap bayangannya di cermin, handuk yang digantung di belakang pintu dia lilitkan ke tubuh dan matanya melihat bayangan tersebut, bayangannya dan dia makin memerah setelah mengangkap kissmark di atas dada juga leher yang tidak seberapa. Tapi rasanya seperti masih tertinggal, aftertase? Akh, sialan.

Sky belum keluar dari kamar mandi, tapi dia mendengar pintu kamar terbuka lantas suara langkah kaki dari pemilik yang Sky tidak siap untuk lihat.

Tuk! Tuk! Tuk!

CHAOTIC (On Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang