Keesokkan harinya, ada sebuah pengumuman dari ketua OSIS. Seluruh murid SMA Haewon mendengarkannya dengan seksama.
"Kepada nama-nama yang disebutkan, diharapkan untuk menemui saya di ruang penyiaran," ucap Taehyun.
"Senior Choi Soobin, Choi Beomgyu, dan So Junghwan."
"Ada apa ya ketos manggil mereka?" ucap Niki kepo. Jungwon mengangkat bahunya tanda tak tahu dan tak peduli. Ia sangat mengantuk sekarang.
'Pokoknya hari ini gue gak boleh sendirian dan harus bareng Niki,' batin Jungwon. Semalam dia tidak bisa tidur nyenyak karena perkataan Jay membuatnya cemas.
Junghwan yang namanya dipanggil segera beranjak dari kursinya, lalu menuju ruang penyiaran.
Cklek!
Saat Junghwan membuka pintu, di sana sudah ada seniornya yang bernama Beomgyu. Seniornya itu memiliki rambut sedikit gondrong dan sifatnya sangat enerjik.
"Beomgyu, rambut lo udah ngelanggar peraturan sekolah dan udah berkali-kali gue tegur. Lo mau potong rambut apa mau gue botakin?" Taehyun menatap jengah ke arah Beomgyu. Sedangkan yang ditatap malah nyengir.
"Hehe, ini style gue, bro."
"Bodo amat anying. Peraturan ya peraturan." Taehyun bersumpah, kalau urusannya sudah selesai, ia akan memotong rambut Beomgyu.
Junghwan menatapnya canggung, tak tahu harus berbuat apa. Lalu pintu terbuka dan menampilkan sosok tinggi nan tampan. Dia adalah Soobin, murid sekaligus ketua kelas kelas XII-a yang cukup populer karena memiliki wajah yang tampan. Ia juga pintar, tinggi, dan ramah.
"Annyeong," sapa Soobin sambil tersenyum ramah.
"Annyeong," balas mereka.
"Karena semuanya udah pada kumpul, gue langsung to the point aja. Jadi, Pak Jungkook minta perwakilan satu murid per angkatan buat datang jenguk Sunoo. Nah, nanti kita bakal pergi ke RS Serim sama Pak Jungkook. Gue ikut nemenin karena gue ketua osisnya."
"Kenapa sama Pak Jungkook? Wali kelasnya kan Pak Namjoon?" tanya Beomgyu.
"Cot, nurut aja napa. Itu karena Pak Namjoon nanti ada supervisi," kata Taehyun esmosi.
"Ehem! Jadi, Kak Soobin, Junghwan, kalian bisa nunggu di depan gerbang sekolah sekarang."
"Lah gue enggak diajak?" tanya Beomgyu.
"Iya lu juga, ah! Kesel juga lama-lama." Taehyun memijit pelipisnya untuk menekan amarah wkwk.
***
Jay pergi ke perpustakaan yang ada di sekolah pada jam istirahat. Salah satu hobinya adalah membaca dan dia sangat menyukai literasi tentang sejarah dan politik. Ia bukan tipikel murid yang suka menjelajahi sekolahnya, tapi perpustakaan merupakan tempat yang paling sering ia kunjungi bahkan penjaga perpustakaan sampai menghafal rupa dan namanya.
Dan, di sinilah dia! Di sebuah ruangan yang dipenuhi oleh buku-buku. Saat memasuki ruangan ia disambut oleh si penjaga perpus. Ia pun menelusuri lorong yang terletak di ujung. Lorong itu berisi rak yang penuh dengan buku literasi mengenai sejarah. Baru beberapa langkah ia berjalan, matanya terpaku pada sebuah buku yang berjudul "Sejarah Dunia yang Disembunyikan" karya Jonathan Black. Tentu saja buku itu menarik perhatiannya.
"Mata yang bagus. Buku itu sangat menarik dan penuh dengan konspirasi, tapi sayangnya terjemahannya agak susah untuk dimengerti."
Jay menoleh ke sumber suara. Orang yang berbicara tadi adalah Heesung, teman sekelasnya. Tumben sekali dia bertemu Heesung di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
C E N A Y A N G - [J A Y]
FanfictionJay, remaja berusia 17 tahun itu bisa melihat hal-hal ghaib. Ia bisa meramal seseorang hanya dengan mengetahui mimpi yang dialami oleh orang tersebut dan bisa membaca pikiran orang yang ia sentuh. Namun, kemampuannya tidak sepenuhnya akurat. Ia memu...