Setelah berlarian selama beberapa menit, Jay akhirnya tiba di sebuah halte yang orang misterius itu maksud. Napasnya sedikit terengah-engah, lalu orang-orang yang ada di sekitar menatapnya heran, ada juga yang mengagumi ketampanannya meskipun dalam keadaan berkeringat dan napas yang terengah-engah. Ia memperhatikan sekitar dan matanya mengamati setiap orang yang ada di sana untuk mencaritahu orang misterius tersebut. Lalu, ia mendapatkan sebuah pesan masuk dari nomor yang tak dikenal dan membukanya.
Aku duluan. 2F
'Itu adalah nomor bus yang baru saja pergi.'
'Berarti, tadi dia ada di sini bersamaku.'
'Sial! Dia mempermainkanku!'
Jay mengamati isi bus bernomor 2F yang sedang berjalan itu, lalu melihat seorang siswa jangkung yang berdiri membelakanginya. Orang itu mengenakan seragam yang sama dengannya, sehingga ia memutuskan untuk mengejar bus tersebut.
'Pasti dia!'
Jay segera naik saat ada sebuah bus yang berhenti. Sosok misterius itu menyeringai, seolah-olah menikmatinya. Salah satu tangannya memegang pegangan bus yang tergantung di atas tiang, sementara tangannya yang lain memperbaiki posisi kacamatanya.
Jay sudah berada di dalam bus dan berdiri menghadap jendela, lalu saku celananya kembali bergetar karena mendapatkan sebuah pesan diikuti dengan suara, 'kakao!'. Tangannya pun merogoh saku celana dan mengeluarkan sebuah ponsel. Langsung saja ia membuka pesan tersebut.
Jay menatap ke depan dan sebentar lagi bus yang ia naiki akan melewati tempat tersebut. Setelah sampai di halte berikutnya, sosok misterius tersebut turun. Sayang sekali Jay tak dapat melihat wajahnya karena targetnya mengenakan masker. Mereka berdua sempat bertatapan selama beberapa detik.
Lalu, bus yang ia tumpangi berhenti juga di tempat yang sama. Ia buru-buru turun dari bus supaya tidak kehilangan jejak dari laki-laki yang tadi. Ia mengecek ponselnya karena mendapatkan pesan lagi dari orang yang sama.
Belok kanan, lalu lurus sampai melihat sebuah lampu jalan.
Jay mengikuti intruksinya dan berjalan melewati sebuah gang, ia berjalan ke arah kanan begitu mendapati pertigaan, lalu terus berjalan lurus hingga tiba di sebuah lampu jalan. Sosok misterius itu kembali mengirimkan pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
C E N A Y A N G - [J A Y]
FanfictionJay, remaja berusia 17 tahun itu bisa melihat hal-hal ghaib. Ia bisa meramal seseorang hanya dengan mengetahui mimpi yang dialami oleh orang tersebut dan bisa membaca pikiran orang yang ia sentuh. Namun, kemampuannya tidak sepenuhnya akurat. Ia memu...