Mereka bertiga telah duduk dan berkumpul di dalam satu ruangan. Ada banyak pertanyaan yang muncul dalam benak Jay dan ada beberapa hal yang ingin Yeonjun sampaikan. Setelah hening selama beberapa saat, Yeonjun angkat suara.
"Apa bapak percaya jika saya mengatakan Jay adalah seorang cenayang?" Yeonjun menatap Jungkook dengan intens.
"Apa hal seperti itu memang ada?" ucap Jungkook yang malah memberikan balasan berupa pertanyaan.
Jay merasa risih dipanggil dengan sebutan cenayang seperti itu.
"Maaf, aku bukan seorang cenayang, tetapi aku memiliki kemampuan untuk melihat hal ghaib meskipun tak begitu tepat. Anggap saja itu merupakan indra keenam."
"Yah, tetapi bahasa lainnya adalah cenayang," ucap Yeonjun sambil memandang Jay. Mereka berdua saling memancarkan aura tidak suka.
"Jangan samakan aku denganmu, Yeondut!" ucap Jay tak terima.
Selain Jay, masih ada orang lain yang memiliki kelebihan tersebut dan orang itu adalah Yeonjun. Mereka berdua sama-sama menyadarinya sejak kali pertama mereka bertemu dulu. Meskipun mereka masih kecil, tetapi mereka tahu bahwa mereka mirip. Yang membedakannya adalah Jay merahasiakan kemampuannya dari orang lain, sedangkan Yeonjun secara terang-terangan memberitahukannya pada orang lain supaya ia memiliki banyak teman. Namun, itu semua hanya cerita lama.
"Back to the topic," ucap Yeonjun.
"Singkatnya, kita bertiga merasa ada yang ganjal dengan kasusnya Kim Sunoo dan curiga ada orang yang hendak membunuhnya, bukan?" Yeonjun menatap Jungkook, kemudian Jay secara bergiliran.
"Lalu, demi keamanan dan kenyamanan bersama, bukankah lebih baik kita mecaritahu pelakunya dan bekerja sama ?" Yeonjun berhenti sejenak, lalu melanjutkan ucapannya.
"Kami berdua juga tahu kalau bapak adalah seorang detektif yang ditugaskan ke sekolah kami untuk menangkap pelaku pembunuhan berantai. Apa aku salah Detektif JK?"
Jungkook merinding mendengarnya. Pemuda itu mengetahui banyak hal dan dirinya masih belum bisa percaya dengan laki-laki berotak licik itu. Jika Yeonjun memang berada di pihaknya maka kasusnya akan lebih cepat untuk diselesaikan, namun jika Yeonjun adalah musuhnya maka kasusnya akan kacau dan hal yang lebih buruk adalah nyawanya dapat melayang.
Ia menghayal jika seandainya Yeonjun adalah musuhnya, maka laki-laki jangkung itu dapat menuduh orang lain sebagai pelaku dan di saat ada kesempatan dirinya akan dilenyapkan secara diam-diam. Hal itu bukanlah mustahil karena Yeonjun merupakan orang yang cerdas. Selain itu, Jay juga akan berada dalam posisi yang berbahaya karena akan menjadi incarannya yang selanjutnya.
"Baiklah, anggap saja bapak mempercayai kalian dan bersedia untuk bekerja sama. Kalau begitu, bisa beritahu bapak apa rencanamu, Yeonjun?" ucap Jungkook setelah berpikir dengan matang. Dirinya juga mempunyai sebuah rencana untuk membuktikan apakah Yeonjun dan Jay berada di pihaknya atau bukan.
"Oke, bagaimana denganmu Jay?" Yeonjun menatap Jay yang juga sedang menatapnya.
"Apapun itu, aku masih belum bisa percaya padamu. Terserah jika kau mau memberitahukan rencana yang telah kau persiapkan," ucap Jay datar.
Sifatnya yang sosiopat atau anti sosial membuatnya susah percaya dengan orang asing. Baginya, semua orang adalah tersangka dan bisa menjadi seorang pelaku. Tak terkecuali dengan gurunya yang bernama Jungkook. Jika ternyata psikopat yang dicari adalah dirinya yang juga merupakan seorang detektif yang menangani kasus pembunuhan berantai, dengan mudah dia dapat memalsukan identitas sang psikopat yang sesungguhnya. Maka dari itu, Jay harus menyelidiki Jungkook dan Yeonjun yang mengaku sebagai kakak kelasnya di TK.
KAMU SEDANG MEMBACA
C E N A Y A N G - [J A Y]
FanfictionJay, remaja berusia 17 tahun itu bisa melihat hal-hal ghaib. Ia bisa meramal seseorang hanya dengan mengetahui mimpi yang dialami oleh orang tersebut dan bisa membaca pikiran orang yang ia sentuh. Namun, kemampuannya tidak sepenuhnya akurat. Ia memu...