0 6.

48 8 3
                                    

"Jadi, kemarin kamu di dalam kelas terus dan gak kemana-mana selama jam pelajaran?" tanya Jungkook pada murid terakhir dalam sesi konselingnya. Sudah ada tiga murid yang dia tanyai dan tak satupun dari mereka yang bisa menjadi si pelaku.

"Iya, Pak."

"Oh, begitu. Ya sudah, bapak akhiri saja sesi konselingnya. Kalau ada masalah cerita saja pada bapak," ucap Jungkook mengakhiri percakapan. Murid tersebut pamit, lalu berjalan keluar meninggalkan ruang guru.

Setelah murid itu keluar, Jungkook mencoret namanya yang ada di daftar pelaku sambil menghela napas. Ia telah membuat sebuah tabel yang berisi nama beserta alibi murid-murid yang dia temui dalam sesi konseling guna membantu penyelidikannya. Jungkook merasa cara ini kurang efektif karena menghabiskan banyak waktu.

Tok...Tok...

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Jungkook.

"Masuk!" perintahnya.

Murid tersebut masuk sambil membawa barang. Ternyata dia adalah Jay. Berhubung Jay wakil ketua kelas, ia diminta untuk membawakan barang Bang Si Hyuk ke meja kerjanya karena Taehyun tidak masuk.

Jungkook memperhatikannya dan Jay masuk dengan canggung. Setelah menaruh barang yang di bawanya ke atas meja Bang Si Hyuk, ia pamit pergi.

'Anak itu... kalau gak salah yang namanya Jay dan dijuluki untouchable oleh temannya,' batin Jungkook.

Jungkook tiba-tiba teringat dengan kejadian beberapa bulan yang lalu saat dia masih menjadi guru magang. Saat itu merupakan hari pertamanya masuk kerja di sekolah ini dan dia melihat sekumpulan murid. Kebanyakan dari mereka adalah murid laki-laki .

"Harusnya lo megangin dia dong, biar gak jatuh."

"Iya, kasihan kan anaknya jadi jatuh."

"Udah, gak papa. Jangan nyalahin, Jay," ucap murid perempuan yang jatuh karena menabrak Jay.

'Sial! Padahal gue lagi nyari kesempatan biar bisa ngobrol dan deket sama Jay, malah jatuh. Bikin malu aja,' batin murid tersebut.

Gadis itu bernama Kim Hyeri. Dia sangat populer karena memiliki wajah yang cantik dan banyak murid laki-laki yang tertarik padanya, tapi dia menyukai Jay dan Jay sama sekali tidak menunjukkan ketertarikkan terhadap gadis tersebut. Akhirnya, terciptalah sebuah skenario seperti yang ada di drama yang biasa Hyeri tonton. Dia pura-pura menabrak Jay supaya dipeluk oleh laki-laki tersebut, namun ekspektasi dan realita jauh berbeda. Laki-laki itu sama sekali tak terlihat peduli dan membiarkannya jatuh. Sebenarnya Jay tak bermaksud untuk membiarkannya jatuh, tapi kondisinya sedang tidak sehat terlebih lagi saat gadis itu menabraknya kepalanya tambah berdenyut.

'Jadi dia sengaja nabrak gue biar gue peluk? Bikin muak aja,' batin Jay. Mau tak mau dia dapat membaca pikiran gadis tersebut dan teringat beberapa kejadian buruk yang gadis itu lakukan terhadap orang lain. Gadis itu terkenal memiliki sifat yang baik, tapi kebanyakan semuanya palsu. Dia bersikap baik hanya untuk mendapatkan perhaian, pujian, dan popularitas. Yah, singkatnya supaya jadi primadona di sekolah.

'...dan targetnya adalah aku?' batin Jay.

"Dia itu apa? Mentang-mentang anak orang kaya. Untouchable hah?" maki salah seorang murid laki-laki yang mengagumi Hyeri.

"Sudah, semuanya tolong tenang! Jay juga tidak sengaja." Hyeri pergi dengan rasa malu. Jay masih terlihat datar dan matanya beradu pandang dengan Jungkook, yang merupakan guru baru di sekolah itu.

'Siapa?' batin Jay sambil menyipitkan matanya. Jungkook hanya tersenyum, lalu pergi ke kantor.

"Sebenarnya, apa ya alasan dia selalu menghindari bersentuhan dengan orang lain?" ucap Jungkook penasaran. Ia menyilangkan kakinya sambil memainkan pena.

Drtt... Drtt...

HP-nya bergetar. Jungkook mengambil benda berbentuk persegi panjang yang ada di saku celananya. Di layar tertulis nama Ayah Sunoo dan ia segera menjawab panggilan tersebut.

"Halo, Pak! Selamat siang," sapa Jungkook.

"Apa benar tadi Bapak datang ke rumah sakit?" tanya sang lawan bicara di ujung telepon.

"Iya, Pak, benar. Saya datang bersama beberapa murid perwakilan dari sekolah."

"Iya, baguslah kalau begitu. Sampai jumpa, Pak."

Jungkook menghela napas lega karena Sunoo telah dipindahkan ke rumah sakit lain.

***

Jam sekolah telah usai. Jay berjalan sendirian di koridor sekolah karena ia pulang sedikit terlambat. Ketika murid-murid yang lain sudah pulang, dia sibuk membersihkan kelas karena hari ini adalah jadwal piketnya. Ia pun menolak ajakan Niki dan Jungwon untuk pulang bersama.

Dalam perjalanannya, Jay merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya dan memutuskan untuk berhenti, lalu memperhatikan sekitar. Namun tak ada siapa pun meskipun ia merasakan hawa kedatangan seseorang. Lalu, ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Ya! Kau mengagetkanku!" teriak Jay.

"Haaah?! Kakak bisa melihatku?"

***

Hai, guys! Akhir-akhir ini Author sibuk dan capek, sehingga kehilangan mood buat melanjutkan ceritanya. Jadi, makasih buat yang selalu menunggu Author untuk update. See you di next chap gengs!

EN- Joy!


C E N A Y A N G - [J A  Y]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang