Bab 2

583 69 1
                                    

Setelah subuh tadi mandi Mila kembali mandi lagi di jam tujuh pagi ini, apa lagi kalau bukan ulah sang suami yang kembali menidurinya. Ya keduanya kembali bergulat di atas ranjang panasnya saling mencumbu memadu kasih hingga akhirnya kegiatan panas itu kembali terjadi.

Tengah duduk di depan meja riasnya Mila mengeringkan rambutnya yang basah dengan hairdryer, ia tersenyum menatap Kevin yang baru keluar kamar mandi dengan handuk yang menggantung di pinggang.

"Kenapa senyum-senyum? pengen lagi kamu hm?" goda Kevin.
"Ih enggak ya. Kamu kali mas yang masih pengen" omel Mila.
"Kalau pengen bilang aja sayang, jangan malu" canda Kevin seraya mengenakan kemejanya yang telah disiapkan Mila sebelumnya.
"Untung aja Malik gak ganggu" ucap Mila.
"Dia ngerti mama papanya perlu berduaan" tawa Kevin.

Setelah memoles make up tipis pada wajahnya Mila kemudian meninggalkan kamar, ia ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Tak lama Kevin dan Malik menyusul ke ruang makan.

"Pagi mama" sapa Kevin dengan suara khas anak kecil.
"Eh gantengnya mama sudah bangun" Mila tersenyum menatap Malik yang kini sudah duduk di kursi makannya.

Usai sarapan Kevin pamit ke kantor meninggalkan istri dan anaknya di rumah.

Baru saja keluar dari ruang meeting Kevin disambangi Vina sekretarisnya yang berparas cantik. Perempuan itu memberikan beberapa jadwal Kevin berikutnya.

"Hm ya" Kevin mengangguk mendengarkan ucapan Vina.

Tiba di ruangannya Kevin kembali dihadapkan dengan beberapa tumpukan berkas. Fokus Kevin teralihkan ketika mendengar dering dari handphonenya, ia tersenyum ketika melihat panggilan yang datang dari sang mama.

"Ya mam" bergegas Kevin menerima telponnya.
"Vin besok Ria pulang dari Belanda, kamu bisa jemput dia?" pinta Dina -mamanya Kevin-.
"Mam kan bisa supir yang menjemputnya, kenapa harus aku sih, jadwalku cukup padat mam" tolak Kevin.
"Luangkan sedikit waktumu untuk menjemput adikmu Vin" ucap sang mama.
"Hhh baiklah, jam berapa besok?" tanya Kevin.
"Jam sepuluh pagi pesawatnya mendarat" sahut Dina lagi.
"Ok" sahut Kevin.
"Baiklah mama tutup telponnya" ucap Dina dan sambungan pun terputus.

Setelah jam kerjanya selesai Kevin bersiap pulang, tak sabar rasanya ia bertemu dua orang kesayangannya. Dua orang tersayang tempatnya melepas penat dan lelah.

"Itu papa pulang" Mila tersenyum melihat mobil Kevin yang masuk halaman rumah.

Perempuan cantik itu menggendong putranya menghampiri Kevin yang baru pulang.

"Hei sudah pada mandi, wangi banget" ucap Kevin seraya mengecup kening Mila dan Malik bergantian.
"Hm mama mau datang yank jemput Malik" ucap Mila.
"Mau diajak ke mana?" tanya Kevin seraya merangkul Mila masuk rumah.
"Cuma pengen diajak nginap di rumah mama" sahut Mila.
"Owh" angguk Kevin.
"Boleh kan" tanya Mila.
"Ya boleh" angguk Kevin lagi.

Tak lama Danu Adicipta dan Maya Ranti -orang tua Mila- datang, mereka sengaja menjemput sang cucu untuk diajak menginap dikediamannya.

"Mama pinjam dulu ya si ganteng" ucap Maya.
"Ya mam. Oh ya perlengkapan Malik sudah dalam tas semu mam, susu dan dotnya juga sudah di ada di tas" ucap Mila.
"Ok, ya sudah mama papa langsung pulang ya" ucap Maya.
"Ya hati-hati mam pap" ucap Kevin.
"Pinjam dulu ya jagoanmu Vin, dan kalian bisa... bikin adik buat Malik" bisik Danu -papanya Mila- bercanda.

Setelah mobil orang tuanya menjauh Kevin dan Mila ke kamar, keduanya bersantai di balkon dengan beberapa camilan dan teh hangat di sore itu.

"Sepi juga gak ada Malik" ucap Kevin, ia memeluk Mila dari belakang sambil menghirup aroma tubuh istri cantiknya itu seraya menatap indahnya langit senja.
"Tapi kamu suka kan gak ada Malik, kamu bisa manja-manjaan gini" canda Mila.
"Ya aku bersyukur punya mertua yang super pengertian" tawa Kevin, ia semakin memeluk Mila dan meremas breast kenyal milik istrinya tersebut.
"Gak usah macam-macam, masih sore ini pap" omel Mila.
"Sayang" bisik Kevin seraya mengecup leher Mila.
"Jangan aneh-aneh yank. Nanti ya, tidak sekarang" ucap Mila lagi.

Benar saja usai makan malam Mila bersiap, ia ke kamar mandi mengganti bajunya dengan lingery tipis kesukaan Kevin. Lingery yang baru dibelinya minggu lalu, tak lupa ia memakai wewangian dibeberapa area sensitifnya. Mila tersenyum menatap dirinya dari cermin washtafel, ia telah siap untuk melayani kegilaan sang suami malam ini.

"Sayang" Mila menghampiri Kevin yang berada di balkon dan memeluknya dari belakang.
"Hei kamu..." Kevin memutar tubuhnya menghadap Mila, ia tersenyum sumringah melihat penampilan istrinya itu malam ini.

Kevin memeluknya menghirup aroma Mila yang begitu memabukkan yang membuat hasratnya seketika naik.

Keduanya saling tatap dan tersenyum hingga akhirnya bibir mereka saling bersentuhan dan bertaut mesra, saling mengecup, mengulum dan memagut penuh hasrat. Decapan dan lenguhan terdengar dari bibir mereka, sementara itu Mila membuka satu persatu kancing piama sang suami mengusap dada bidangnya dan hal tersebut tentu saja membuat libido pria itu naik seketika.

Saling memeluk dengan bibir yang masih bertautan bibir secara perlahan kaki keduanya melangkah masuk kamar meninggalkan balkon.

"Kamu milikku malam, kita akan habiskan malam ini dengan bercinta" Kevin menatap Mila dan berbisik dengan suara paraunya.
"Aku milikmu sepenuhnya sayang, tiduri aku,  kasari aku malam ini" sahut Mila seraya melepaskan piama Kevin.

Kevin tersenyum ia mendorong Mila hingga perempuan itu jatuh di ranjang, pria itu pun menindih dan mencumbunya.

❤❤❤

2
20 jan 2022

Ujian PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang